Hot Wheels, mainan seharga 25 ribu sampai 30-an ribu rupiah yang sangat banyak penggemarnya, dari anak-anak hingga orang dewasa dan om om seperti saya juga mengoleksi mainan tersebut.
Saya sendiri membeli Hot Wheels pertama kali pada saat kelas tiga SD, dan untuk penggemarnya banyak yang dari dulu memang suka, ikut-ikutan trend dan bahkan ada yang berencana investasi.
Sebentar, investasi dengan Hot Wheels? Ya ada beberapa orang yang kepikiran seperti itu. Seperti pada postingan yang saya temukan pada sore hari yang tenang dan sedikit mendung di kota Jogja pada 25 Oktober 2020, saya membuka Facebook dan menemukan postingan tersebut yang berisi pertanyaan seperti ini sebuah grup pecinta Hot Wheels: apakah Hot Wheels yang harganya 30 ribuan bisa jadi investasi? Setelah saya cek kolom komentar postingan tersebut beragam komentar ditulis.
Saya hanya berkomentar dengan image macro “well yes but actually no”. Dan saat saya mulai menulis artikel ini pada sekitar jam 10 malam, postingan tersebut telah hilang, mungkin dihapus oleh admin grup tersebut.
Kalau dipikir secara rasional, investasi itu harusnya dengan logam mulia, tanah atau saham. Kenapa kok investasi dengan Hot Wheels? Usut punya usut, beberapa jenis Hot Wheels tertentu harganya bisa naik beberapa kali lipat.
Tapi, tak lupa berbekal keberuntungan untuk menemukan Hot Wheels tersebut di pasaran, lalu faktor waktu juga menentukan walaupun tidak pasti, bisa saja naik secara cepat atau bisa membutuhkan waktu yang cukup lama. Mau cara yang lebih cepat? Cari yang masih purwarupa dari pabriknya, bagaimanapun caranya.
Menurut artikel dari website Car and Driver yang membahas 20 Hot Wheels termahal di dunia, kebanyakan mainan tersebut sudah tua, salah produksi, edisi terbatas, dan purwarupa.
Semua mobil yang disebutkan di artikel tersebut diproduksi di antara 1960-an sampai 1970-an. Seperti Ed Shaver Blue AMX yang diproduksi pada 1969 khusus dipasarkan di Inggris dan dalam edisi terbatas.
Di internet, mobil tersebut bisa laku sampai 10.000 dolar Amerika. Dipastikan orang yang beli barang tersebut tidak pernah menyangka bahwa mainan mereka akan berharga fantastis 40 tahun kemudian.
Kalau melihat fakta tersebut, sebenarnya sang penanya tadi sudah telat sekitar 40 tahun untuk mengoleksi Hot Wheels sebagai investasi, dan seharusnya dia pinjam mesin waktu Doraemon untuk “kulakan” barang langka dari masa lalu dan dijual di masa kini biar pun resikonya bisa saja merusak harga pasaran.
Tapi, di masa sekarang ada Hot Wheels edisi baru yang masih cocok untuk disimpan dan buat jaga-jaga kalau butuh duit seperti VW Drag Bus dengan card edisi khusus yang bisa dijual seharga jutaan rupiah, lalu ada Super Treasure Hunt yang sangat langka, jujur saya baru sekali menemukan Super Treasure Hunt dalam hidup saya, lalu yang cacat produksi, atau edisi Ferrari yang jadi buruan karena lisensinya tidak diperpanjang oleh Mattel. Tapi, harga tersebut masih kalah dengan Ed Shaver Blue AMX.
Seperti saya singgung di atas, harga Hot Wheels bisa naik secara cepat atau lambat atau bahkan bisa saja tidak naik. Atau malahan mobil yang berjenis tertentu tiba-tiba naik harganya tanpa ada tanda-tanda tertentu, seperti replika Nissan Skyline KPGC110 edisi 2011 First Edition. Dulu pada saat barunya, saya sering menemukannya di toko-toko mainan dan minimarket. Tapi, tanpa disangka-sangka, di tahun 2017 saya cek di marketplace harganya bisa 300 ribu, saya tidak habis pikir kok bisa naiknya segitu.
Investasi itu hampir mirip dengan berjudi. Bedanya berjudi itu hanya untung dalam jangka pendek dan investasi itu untungnya jangka panjang, dan menurut pandangan saya mengoleksi mainan kecil ini agar untung malah mirip dengan berjudi karena bisa saja pada saat ini Hot Wheels jenis tertentu masih susah ditemui, lalu beberapa bulan kemudian tipe-tipe tersebut tersebut masuk resmi dan membanjiri pasaran, otomatis harga resellernya bakalan murah.
Saran saya nikmati saja dulu mengoleksinya, nanti kalau harganya naik ya alhamdulillah. Malahan kalau harganya naik, malah sayang banget kalau dijual. Atau lebih baik saja beli beberapa dus lalu dijual eceran seharga 30 ribu rupiah, dijamin keuntungan lebih pasti dan tak perlu butuh waktu yang lama.
BACA JUGA Anime yang Akan Tayang di Indonesia vs Sensor di TV Indonesia dan tulisan Rakhmat Darmawan lainnya.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.