Menjadi Mahasiswa Unesa Harus Bangga, Nggak Perlu Pura-pura!

Menjadi Mahasiswa Unesa Harus Bangga, Nggak Perlu Pura-pura!

Menjadi Mahasiswa Unesa Harus Bangga, Nggak Perlu Pura-pura! (unsplash.com)

Sebagai mahasiswa yang masih menempuh studi di Unesa, saya nggak terima jika berkuliah di sini dianggap cuma pura-pura bangga. Ya, itulah perasaan saya setelah membaca tulisan Mas Abdur Rohman di Terminal Mojok beberapa waktu lalu. Entah, mungkin mata batin Mas Abdur belum terbuka saat berkuliah di sini, sehingga nggak menemukan apa yang bisa dibanggakan dari Unesa.

Saya rasa, Unesa yang sekarang justru punya sesuatu yang membuat mahasiswanya harus merasa bangga. Tak perlu pura-pura.

Yah, walaupun peringkatnya masih di bawah Unair dan ITS, bagi saya Unesa masih punya harga diri jika duduk bersama mereka. Dengan segudang prestasi dan rekor MURI, membuktikan bahwa kampus ini juga mampu berdiri sendiri. Tak hanya itu, ada hal lain dari Unesa yang kampus lain nggak punya. Dan tentunya, ini membuat mahasiswa Unesa seharusnya merasa bangga!

Unesa jadi rumah para atlet

Dulu, Unesa memang hanyalah kampus IKIP. Dan itu yang membuatnya dikenal sebagai kampus pencetak guru. Sampai sekarang pun masih ada yang menganggap bahwa kuliah di Unesa berarti ingin menjadi guru. Tetapi biasanya itu orang-orang yang zaman dulu yang belum bisa move on dari masa lalu. Nyatanya, kini Unesa juga lebih dikenal sebagai kampus pencetak atlet.

Saat ini, Unesa punya reputasi yang baik dalam bidang olahraga. Bahkan kampus ini menjadi salah satu pilihan Kemenpora sebagai tempat pelatihan atlet yang ditargetkan mencetak atlet internasional. Melalui Sentra Latihan Olahragawan Muda Potensial Nasional (SLOMPN), kampus ini menampung atlet untuk dilatih. Atlet-atlet ini ditargetkan tembus olimpiade 2028 mendatang.

Lebih dari itu, sebetulnya sudah banyak kejuaraan bidang olahraga yang sudah diraih Unesa. Pada 2024 lalu, kampus ini menyumbang 25 medali untuk Indonesia dalam ASEAN University Games (AUG) XXI. Pada tahun yang sama, kampus ini juga menyumbang sebanyak 123 Medali dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI yang mengantarkan kontingen Jawa Timur menduduki posisi tiga besar klasemen PON.

Keren, kan?

Cuma Unesa yang punya Fakultas Ketahanan Pangan 

Untuk mendukung program swasembada pangan yang ditargetkan selama 4 tahun, Unesa terlibat secara serius, yakni dengan membuka Fakultas Ketahanan Pangan. Ada lima program studi di dalamnya. Semuanya punya prospek kerja dan karier yang nggak kaleng-kaleng. Misalnya, S1 Bioteknologi, lulusannya bisa jadi profesional industri pangan, entrepreneur di bidang teknologi, dan masih banyak lagi.

Selain prodi S1 Bioteknologi, ada juga S1 Agribisnis Digital, S1 Akuakultur, juga S1 Biosains Hewan. Unik, kan?

Ya, program studi yang fokus pada pangan mungkin memang ada di kampus lain, tapi cuma di tingkat prodi. Nggak sampai fakultas. Dan cuma Unesa yang punya fakultasnya. Tentu ini bisa menjadi pembeda dan bikin bangga, sebab kampus ini punya fakultas yang nggak dimiliki kampus lainnya.

Banyak yang ingin kuliah di sini

Terakhir, inilah yang seharusnya membuat mahasiswa Unesa bangga dan bersyukur. Terlepas dari hiruk-pikuk kuliah di sini. Banyak sekali siswa lulusan SMA yang berharap bisa diterima di kampus ini. Jumlahnya nggak main-main.

Cek saja, Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) tahun ini, ada 44.204 siswa yang ingin kuliah di Unesa. Tetapi kampus ini cuma menerima 6.262 orang. Lalu pada Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT), kampus ini juga cuma menerima 8.813 dari total 66.673 orang yang mendaftar.

Nah, bayangin, kalau digabung, dari ratusan ribu siswa SMA ingin kuliah di Unesa, tapi kampus ini cuma menerima belasan ribu. Dan kalian salah satunya! Hayo, gimana nggak bangga coba kuliah di sini?

Itulah kebanggaan yang menurut saya harus diakui oleh mahasiswa Unesa. Tak perlu pura-pura seperti Mas Abdur. Yah, walaupun argumen beliau ada benarnya, tetap saja menurut saya itu kurang tepat. Sebab, semua kampus pasti memiliki kekurangan dan kelebihan. Termasuk kampus Unesa yang kita cintai ini.

Penulis: Feri Hamdani Putra Fasa
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Nasib Alumni Unesa: Sering Disangka dari Kampus Ternama padahal Kami Cuma Pura-pura Bangga.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version