Terhitung sudah sekitar 7 tahun acara Tonight Show menemani para pecintanya. Sempat digosipkan akan bubar sebelum bulan Ramadan lalu, ia kembali hadir setelah vakum 1 bulan. Kembalinya Tonight Show berhasil viral di media sosial utamanya Twitter, mereka sempat masuk dalam trending topik selama beberapa jam. Tak mengherankan, karena acara ini memang terkenal memiliki penggemar loyal bernama tonightlovers. Berkat penggemarnya, acara tersebut berhasil beberapa kali menjadi trending topic di YouTube. Meski begitu, dampak dari penggemar yang hobi melihat lewat YouTube menyebabkan acara ini memiliki rating rendah dibanding acara talkshow lainnya.
Larisnya proyek pengisi kevakuman Tonight Show bertajuk “Vincent Desta Show” menjadi semacam pembuktian betapa loyalnya penggemar mereka. Namun, ini juga menunjukkan bahwa penggemar mereka lebih sering melihat via YouTube dibanding dengan televisi. Padahal, industri televisi menggunakan sistem rating ala Nielsen.
Pada intinya, larisnya Tonight Show ditonton via YouTube tidak memengaruhi rating di televisi sehingga rating mereka tetap rendah. Implikasinya adalah sponsor yang berpatokan pada sistem rating Nielsen, akan pikir-pikir mengucurkan dananya di acara ini. Fenomena rendahnya rating acara ini sepertinya dievaluasi selama vakumnya acara tersebut. Hal itu dapat dilihat dari seminggu terakhir kembalinya Tonight Show terdapat beberapa perubahan dalam kemasan acara.
Perubahan paling nyata terlihat dari perubahan jam tayang dari jam 21.00 menjadi jam 19.00. Perubahan jam tayang tentu dilakukan dengan pertimbangan matang, mirip seperti mau nembak doilah hehehe. Permasalahan rendahnya rating sepertinya menjadi pertimbangan utama acara ini mengubah jam tayang mereka.
Selama ini Tonight Show memiliki segmen penggemar loyal dari kalangan milenial dan beberapa gen Z. Rupanya ia ingin memperluas penonton mereka dengan gen Z sebagai sasaran utama. Gen-Z terbukti memiliki waktu utama menonton televisi berbeda dengan pakem pada umumnya. Gen Z mulai menikmati media-media tersebut di pagi hari, di televisi, grafiknya mulai naik sejak pukul 05.00 WIB hingga pukul 13.00 WIB, sama sekali bukan di waktu prime time. Kemudian menurun hingga jam 16.00 WIB, mulai naik lagi frekuensinya di 17.00 WIB hingga puncaknya di 20.00 WIB, setelahnya berangsur menurun (Tirto.id, 2016).
Selama ini waktu utama menonton tv selalu diklasifikasikan pada jam 18.00-22.00. Padahal dari data tersebut, gen Z memiliki waktu utama sendiri, yaitu jam 17.00-20.00. Perubahan jam tayang acara ini kemungkinan adalah cara mereka melihat pangsa pasar penggemar. Sayangnya, perubahan jam tayang tersebut bisa memiliki positif dan negatif bagi Tonight Show sendiri.
Efek positifnya, jelas bahwa penayangan pada jam 19.00 bisa memperluas kalangan penonton Tonight Show bukan hanya dari millenial dan gen Z, tapi bisa mengambil hati gen X hingga baby boomers. Momentum ini sangat pas karena bisa jadi kalangan gen X dan baby boomers yang tidak menyukai drakor atau sinetron lebih memilih menonton Tonight Show.
Efek negatifnya, jam tayang waktu utama juga bisa menjadi momok menakutkan bagi acara ini, rating yang diproyeksikan naik bisa turun apabila mereka kalah saing dengan tayangan di jam serupa. Selepas Ramadan, sudah menjadi rahasia umum bahwa tayangan televisi berlomba-lomba menayangkan drama Korea hingga film Korea, pokoknya semua berbau Korea lah.
Padahal, penganut Koreanisme (pecinta drakor, filkor, dll) di Indonesia sebagian besar merupakan kalangan millenial dan gen Z. Berarti dilihat dari segi segmen pasar, saingan terberat Tonight Show adalah drama Korea Trans TV yang ditayangkan pada pukul 19.00 juga. Pada akhirnya, pertaruhan terjadi pada kalangan millenial dan gen Z yang suka Tonight Show sekaligus drakor. Waduh, dilema juga ya jadi mereka.
Efek lain dari tayangnya acara ini pada pukul 19.00 adalah tayangan yang banyak dipotong-potong sehingga saya khawatir guyonan khas mereka akan hilang. Pemotongan tayangan juga terlihat kurang halus dan sangat kentara. Hal tersebut bisa menimbulkan ketidaknyamanan bagi mereka yang suka melihat guyonan nakal ala host Tonight Show. Ditakutkan bukan ekspansi penonton yang terjadi, tapi hilangnya sebagian tonight lovers.
Sebagai tonight hooligans (penggemar berat Tonight Show) saya senang dengan perubahan jam tayang mereka, karena kemungkinan ekspansi segmen penonton cukup tinggi. Di sisi lain, saya khawatir dengan potongan tayangan yang kurang halus akan mengurangi kenaturalan lawak pembawa acara dan bintang tamu serta magnet acara ini untuk bersaing dengan tayangan di jam serupa pun berkurang. Akhir kata, semoga Tonight Show bertahan hingga anak saya nanti. Amiiin.
Sumber Gambar: YouTube TonightShowNet.
BACA JUGA Tonight Show dan Rating Televisi yang Menggerogotinya dan tulisan Rofi’i Zuhdi Kurniawan lainnya.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.