Mikrotrans JakLingko membuat saya iklas meninggalkan kendaraan pribadi. Kalau saya mengingat kembali, rasa-rasanya, terakhir kali rutin menggunakan angkot itu pas masih SMP. Sejak SMA, saya sudah semakin jarang naik angkot, mending naik bus atau kereta. Nah, belakangan ini, saya mulai naik angkot lagi.
Saya sudah tidak menjadikan naik mobil sebagai opsi. Sudah jalanan pasti macet, kena ganjil-genap, harga bensin ikut bikin boncos. Alhasil, naik motor sempat menjadi pilihan terbaik. Selain bisa selip kanan-kiri, tarif parkir dan bensinnya masih terjangkau. Tapi, polusi udara yang semakin menggila membuat saya berpikir ulang. Hal kecil yang bisa saya lakukan untuk sedikit berkontribusi mengurangi pencemaran udara adalah dengan naik Mikrotrans JakLingko.
Ternyata naik angkot memang pilihan terbaik. Menggunakan Mikrotrans JakLingko, artinya kamu bisa juga menggunakan perjalanan multi-moda dari MRT Jakarta, Transjakarta, LRT Jakarta, dan Kereta Commuter Line. Semuanya sudah terhubung dan itu “memanjakan” warga Jakarta, sih.
Berikut beberapa kelebihan Mikrotrans JakLingko di mana kamu wajib mempertimbangkannya.
#1 Tarif Mikrotrans JakLingko itu Rp0 alias gratis
Ya sebenarnya nggak gratis banget, sih. Harga tiketnya nol rupiah karena tarifnya masih mendapatkan subsidi pemerintah. Toh uang subsidinya juga berasal dari pajak yang kita bayar. Ini benar-benar bisa menghemat pengeluaran.
Cukup modal “kartu”, kamu bisa keliling Jakarta secara cuma-cuma. Selain itu, kita jadi tidak perlu isi bensin kendaraan pribadi serta parkir sehingga sangat terasa hematnya. Lumayan lho, kamu jadi bisa menabung.
Baca halaman selanjutnya: Angkot yang bisa mengajari kita gotong royong.