Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup Personality

Mengupas 5 Macam Soft Skill di Balik Aktivitas Gibah

Tesen Fadillah oleh Tesen Fadillah
29 Juli 2021
A A
Mengupas 5 Jenis Soft Skill di Balik Aktivitas Gibah terminal mojok
Share on FacebookShare on Twitter

Siapa, sih, yang nggak tahu gibah? Aktivitas membicarakan keburukan/aib orang lain, sementara orang yang dibicarakan sedang berada di tempat lain ini seakan sudah menjadi budaya di Indonesia. Baik tua atau muda, perempuan atau laki-laki, bahkan yang merasa diri paling suci pun kadang melakukan perbuatan ini.

Pernah saya ngobrol bareng teman yang bilang bahwa ia sangat benci dengan perbuatan ini. Kira-kira begini katanya, “Aku tuh paling benci sama orang yang suka gibah, kayak si Anu tuh yang tiap kali ngumpul pasti ngomongin hidup orang lain mulu!” Sontak saya tersenyum polos sambil bicara dalam hati, “Lah, bukannya barusan kamu lagi ngomongin orang lain?”

Sejak saat itu situ saya langsung berpikir bahwa manusia itu memang lebih semangat dan senang membicarakan hal yang nggak ia sukai ketimbang yang ia suka. Misalkan saja saat ditanya, “Kamu tuh cita-citanya pengin jadi apa, sih?” atau, “Pasangan yang kamu idam-idamkan kayak gimana?” Pasti jawabannya harus pakai mikir dulu atau sekalipun jawab pasti klise dan cenderung datar. Sebaliknya, kalau ditanya apa yang nggak disukai pasti semangat minta ampun. Belum selesai tanya juga kadang langsung dijawab, “Anjir, aku tuh paling nggak suka bla, bla, bla…”

Namun, di luar aktivitas gibah yang sering kita jumpai atau kita lakukan itu, ternyata ada manfaatnya, lho. Kepikiran nggak, sih, kalian kalau aktivitas yang kita anggap negatif ini ternyata kalau kita lihat, perhatikan, dan ulik lebih jauh bisa mengasah salah satu hal yang dibutuhkan dalam dunia kerja, atau setidaknya penting untuk masa depan, yakni soft skill. Iya, soft skill. Nah, daripada kalian bertanya-tanya mending langsung kita kupas saja.

#1 Critical thinking

Siapa yang menduga kalau aktivitas yang dilarang agama ini bisa melatih kemampuan berpikir kritis seseorang? Pernah nggak, sih, kalian lihat teman sedang gibah yang dengan semangatnya saling beradu argumen? Memperdebatkan topik gibah dengan hasil riset masing-masing bak sedang ikut lomba debat. Argumen pro dan kontra yang mereka sampaikan disertai dengan alasan yang menurut mereka kuat. Saling beradu argumen terkait topik gibah layaknya sedang diskusi dan debat dalam sebuah sidang pengadilan inilah yang secara nggak sadar dapat melatih soft skillberpikir kritis kita.

#2 Kemampuan riset

Nggak dapat dimungkiri bahwa gibah dapat melatih kemampuan riset kita, baik dalam hal mengakses, menganalisis, maupun menyintesis informasi. Seperti yang diketahui, gibah itu membicarakan informasi yang belum diketahui kebenarannya. Oleh karena itulah para peserta ghibah biasanya berusaha semaksimal dan seoptimal mungkin mencari sumber terpercaya demi memperkuat argumen mereka. Misalkan saja tokoh Bu Tejo dalam film pendek Tilik yang beradu argumen disertai dengan bukti di media sosial. Terlepas benar atau nggaknya, Bu Tejo telah berusaha mencari sumber informasi ketimbang ibu-ibu lainnya yang hanya bicara tanpa mencari informasi terlebih dahulu.

#3  Rasa ingin tahu

Dalam aktivitas gibah pasti ada yang vokal dan ada yang hanya lebih banyak mendengar sambil pasang ekspresi senyam-senyum atau ikut tertawa kalau yang lain tertawa. Walaupun begitu, keduanya pasti sama-sama memiliki rasa ingin tahu yang besar akan topik yang dibicarakan. Itu kenapa mereka rela mengorbankan waktu dan energi mereka hanya untuk bergibah. Sehingga nggak heran kalau aktivitas ini bisa melatih rasa ingin tahu kita, baik hanya mendengar atau mencoba mencari kevalidan apa yang sudah teman gibah kita utarakan.

#4 Kerja sama dan kolaborasi

Sudah hal yang tentu kalau aktivitas gibah bisa melatih jiwa berkolaborasi dan kerja sama. Biasanya yang berperan vokal dalam sebuah pergibahan akan mengajak peserta lainnya untuk menjaga kerahasiaan apa yang mereka bicarakan, kira-kira begini perkataanya, “Hei, jangan kasih tahu siapa-siapa, ya, biar kita-kita saja yang tahu. Jadi gini…” Nah, dari awal pembicaraan itulah peserta gibah mulai berkomitmen untuk bekerja sama membicarakan sekaligus mencari tahu topik gibah tersebut secara kolaboratif. Seolah terjalin keakraban dan kekompakan tiada tara di antara mereka, sehingga tak terasa waktu yang dihabiskan sudah 5 jam lamanya.

Baca Juga:

Working Mom Mending Tinggal di Perumahan agar Terhindar dari Tetangga Nyinyir

4 Hal yang Bisa Dilakukan agar PKK Lebih Bermanfaat dan Nggak Jadi Ajang Ngerumpi doang

#5 Networking

Siapa bilang memperluas networking hanya melalui seminar, pelatihan, atau obrolan-obrolan dalam lingkup formal saja? Dalam perkumpulan gibah tampaknya juga bisa memperluas networking. Nggak jarang dalam suatu tempat, tempat tongkrongan misalnya, peserta gibah yang ada sudah bekerja atau memiliki sejumlah pengalaman di bidangnya. Keberagaman orang yang kita temui dari satu tempat ke tempat lainnya inilah yang dapat menambah koneksi kita. Asyik nggak, sih, kalau kita pengin melamar pekerjaan dalam suatu tempat dan kebetulan teman gibah di suatu tempat tertentu ternyata bekerja di sana. Setidaknya kita sudah punya koneksi ke tempat kerja yang diinginkan, kan? Baik sekadar tanya-tanya tentang tempat kerja tersebut ataupun hal lainnya yang berkaitan dengan tempat kerja tersebut.

Nah, itulah 5 jenis soft skill yang secara nggak sadar dapat terasah ketika kita melakukan aktivitas gibah. Artinya, dalam dunia yang sempit ini, dalam konteks tertentu bisa dibilang nggak ada yang namanya benar-benar buruk atau sebaliknya. Pasti ada secercah hal positif jika kita amati lebih jauh dan dilihat dari sudut pandang yang lain.

Walau begitu, yang namanya gibah tetaplah gibah. Membenarkan perbuatan ini tentu salah, namun mengabaikan manfaatnya juga sama salahnya. Jadi, daripada bingung dan serba salah, mending kita bergibah tentang diri sendiri saja. Lah, memangnya bisa? Ya ndak tahu, kok tanya saya.

BACA JUGA Lingkaran Setan Keluarga Besar yang Hobi Gibah. Kumpul Dosan, Absen Dicap Durhaka.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 21 September 2021 oleh

Tags: Gaya Hidup Terminalgibahsoft skill
Tesen Fadillah

Tesen Fadillah

Pemula dalam segala hal, namun ingin belajar banyak hal.

ArtikelTerkait

Marlboro Kretek Itu Sebenarnya Enak, meskipun Tembakaunya Kadang Nggak Merata dan Kurang Padat terminal mojok

Marlboro Kretek Itu Sebenarnya Enak, meskipun Tembakaunya Kadang Nggak Merata dan Kurang Padat

18 Juni 2021
Kolaborasi Adidas x Parley for the Ocean_ Beneran Mau Ngurangin Sampah Plastik di Laut atau Sekadar Strategi Marketing Aja_

Kolaborasi Adidas x Parley for the Ocean: Beneran Mau Ngurangin Sampah Plastik di Laut atau Sekadar Strategi Marketing Aja?

20 Juni 2021
Sepak Bola Menjelang Magrib Adalah Olahraga Paling Fair Play di Dunia terminal mojok

Sepak Bola Menjelang Magrib Adalah Olahraga Paling Fair Play di Dunia

28 Juli 2021
sejarah arak cina arak pribumi arak eropa mojok

Menyusuri Sejarah Panjang Arak Pribumi, Cina, dan Eropa

11 Juli 2021
Jangan Abaikan Peran Bapak-bapak dalam Tradisi Rewangan di Hajatan Tetangga terminal mojok.co

Jangan Abaikan Peran Bapak-bapak dalam Tradisi Rewangan di Hajatan Tetangga

12 Agustus 2021
Ilmu Titen dan Mitos Jawa Itu Beda, Jangan Dipukul Rata terminal mojok.co

Ilmu Titen dan Mitos Jawa Itu Beda, Jangan Dipukul Rata

11 Juli 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Sebagai Warga Pemalang yang Baru Pulang dari Luar Negeri, Saya Ikut Senang Stasiun Pemalang Kini Punya Area Parkir yang Layak

Sebagai Warga Pemalang yang Baru Pulang dari Luar Negeri, Saya Ikut Senang Stasiun Pemalang Kini Punya Area Parkir yang Layak

29 November 2025
8 Aturan Tak Tertulis Tinggal Surabaya (Unsplash)

8 Aturan Tak Tertulis di Surabaya yang Wajib Kalian Tahu Sebelum Datang ke Sana

1 Desember 2025
Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

3 Desember 2025
Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang Mojok.co

Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang

5 Desember 2025
Menanti Gojek Tembus ke Desa Kami yang Sangat Pelosok (Unsplash)

“Gojek, Mengapa Tak Menyapa Jumantono? Apakah Kami Terlalu Pelosok untuk Dijangkau?” Begitulah Jeritan Perut Warga Jumantono

29 November 2025
Video Tukang Parkir Geledah Dasbor Motor di Parkiran Matos Malang Adalah Contoh Terbaik Betapa Problematik Profesi Ini parkir kampus tukang parkir resmi mawar preman pensiun tukang parkir kafe di malang surabaya, tukang parkir liar lahan parkir

Rebutan Lahan Parkir Itu Sama Tuanya dengan Umur Peradaban, dan Mungkin Akan Tetap Ada Hingga Kiamat

2 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.