Kenapa ya harga Kinder Joy mahal? Padahal kan isinya cuma secuil~
Kinder Joy nampaknya masih menjadi salah satu jajanan yang meresahkan bagi para orang tua saat berbelanja di minimarket. Peletakan cokelat telur di rak depan kasir Indomaret dan Alfamart ini jadi salah satu trik marketing tingkat dewa yang berhasil menggaet pembeli.
Rak depan kasir yang nggak begitu tinggi ini mudah dilihat dan dijangkau para bocil saat menunggu orang tuanya melakukan pembayaran di kasir. Otomatis anak-anak akan tertarik dengan telur jadi-jadian yang satu ini dan merengek minta dibelikan. Sialnya, bagi sebagian orang tua, Kinder Joy itu mahal.Â
Bayangkan saja, telur palsu yang isinya seonggok cokelat biasa dan mainan kecil, harganya bisa setara dengan satu porsi nasi padang berisi ayam bakar lengkap dengan sayuran, kuah gurih, dan nasi yang bikin kenyang. Untuk ukuran secuil cokelat yang nggak bikin kenyang, harga cokelat telur ini di pasaran berkisar Rp13.000 sampai Rp15.000-an.
Bagi kalangan menengah ke bawah, jelas harga cokelat telur yang satu ini nggak masuk akal. Kalau Cadbury Dairy Milk dianggap mahal masih bisa dibilang masuk akal karena ukuran cokelatnya lebih besar dan termasuk cokelat premium. Lha, kalau Kinder Joy? Udah cokelatnya secuil, rasanya juga biasa aja.
Kinder Joy diluncurkan pertama kali pada tahun 2001. Produk ini memang ditujukan untuk anak-anak karena bentuknya yang mencolok dan menarik perhatian para bocil. Cokelat telur yang diproduksi oleh Ferrero di Italia ini telah dijual di lebih dari 100 negara termasuk Indonesia.
Bagi yang belum tahu, bagian dalam Kinder Joy terbagi atas dua sisi. Sisi sebelahnya berisikan krim cokelat dan susu, sementara sisi satunya lagi berisikan mainan yang bisa dikoleksi anak-anak. Biasanya sih anak-anak menyukai mainan ini alih-alih cokelatnya. Lantas kenapa sih cokelat telur ini harganya bisa mahal?
Beli mainan berhadiah cokelat
Pertama, kita harus mengganti mindset bahwa Kinder Joy merupakan mainan yang berhadiah cokelat. Jadi, ini bukan produk cokelat berhadiah mainan. Artinya, yang menjadi bonus dari cokelat telur ini adalah cokelatnya, bukan mainannya. Coba sejak awal cuma jualan cokelat, belum tentu dia sukses kayak sekarang. Terlalu banyak saingannya kalau cuma jualan cokelat nggak ada embel-embel mainannya.
Sebenarnya kalau dilihat lagi, mainan dalam cokelat telur ini memang recehan dan nggak seberapa. Kelihatannya sih kayak mainan murahan yang bisa kita beli di pinggir jalan. Tapi jangan salah lho, mainannya punya nilai tinggi karena nama Kinder Joy adalah merek yang cukup bergengsi. Mirip Hot Wheels lah. Mobil Hot Wheels yang kecil itu kan kelihatannya biasa aja ya, tapi harganya cukup mahal untuk ukuran mainan seperti itu.
Jadi nggak usah heran kalau para bocil jauh lebih tertarik dengan mainan di dalam Kinder Joy dibanding cokelat yang bisa mereka makan.Â
Kinder Joy memang untuk pembeli dari kalangan menengah ke atas
Cokelat telur ini memang produk yang ditargetkan untuk pembeli dari kalangan menengah ke atas. Itulah kenapa Kinder Joy cuma dijual di minimarket atau supermarket, bukan di warung kelontong dekat rumah tempat anak-anak jajan Choki-choki eceran.
Cokelat telur ini memang dikhususkan bagi para orang tua yang sudah mapan dan memiliki mindset uang Rp15.000 cuma recehan. Jadi nggak cocok kalau dibeli sama mereka yang pengin makan nasi padang saja harus mikir lama sebelum memutuskan.
Lagi pula namanya anak-anak, apalagi yang masih balita, kan masih polos dan belum tahu mana jajanan murah dan mana jajanan yang premium, ya. Kalau dikasih mainan murah dan nggak harus Kinder Joy pun mereka biasanya bakal senang-senang saja. Justru para orang tua yang gemar membelikan Kinder Joy untuk membahagiakan anaknya.
Penulis: Hilman Azis
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA Soal Meresahkan, Kinder Joy Ternyata Nggak Seberapa Dibanding Pororo Drink.