Dalam dunia voli, tanpa mengesampingkan posisi apa pun, setter adalah jantung dari setiap serangan yang akan dilepaskan sebuah tim. Bagaimana bola dilambungkan selama mungkin di udara atau sebaliknya, bagaimana pula bola bisa datang dengan mudah ke tangan spikers agar terhindari dari bloker lawan sekaligus posisi tangan terkuat dari spikers. Perannya memang berlipat ganda di samping harus mengatur penyerangan, setter harus mampu menggali celah pertahanan lawan. Dalam beban ini, terselip satu nama pendatang baru dalam pentas bola voli Jepang, Tobio Kageyama.
Muncul dengan julukan “pangeran” yang memiliki sifat egois yang tinggi, perlahan hal tersebut ditinggalkan sejak berseragam SMA Karasuno. Dari yang awalnya bilang “masuk SMA ini hanya sebagai batu locatan karirnya bermain voli”, hingga akhirnya berkata “aku ingin memenangkan sesuatu bersama tim ini” selepas dikalahkan SMA Kamomedai. Ah, saya rasa perlu sekali lagi mengatakan bahwa dalam tulisan ini mengandung banyak spoiler bagi para penikmat Haikyuu! via anime. Jika dirasa hal ini tidak dipermasalahkan, mari kita lanjutkan. Juga, wajib hukumnya untuk kalian membaca artikel sebelumnya yang membahas gaji Hinata Shoyo, kompatriot Kageyama.
Satu: Kemungkinan sponsor yang senantiasa memeluk Tobio Kageyama
Dalam pembahasan yang menghitung gaji Hinata, saya menyebutkan bahwa sponsor tunggal Hinata adalah dari Kenma, sahabatnya sendiri yang kini menjadi salah satu Youtuber kondang. Itu pun sponsor selama bermain voli pantai di Brazil. Tidak jelas kelanjutan kontrak dirinya lantaran sponsor di ranah voli berbeda dengan voli pantai. Jika di voli pantai, biasanya sponsor mencari perorangan, bukan regu. Hal ini dikarenakan seringnya atlet voli pantai bertukar pasangan, sehingga sponsor lebih enak menyewa pemain ketimbang tim.
Dalam manga chapter 378 diperlihatkan ketika Hinata dan Atsumu Miya sedang Youtube-an di bus perjalanan menuju Kamei Arena Sendai guna melakoni laga melawan Adlers. Di sana Hinata sedang melihat cuplikan voli Adlers bersama Miya. Tiba-tiba saja, wajah Kageyama muncul dalam iklan Youtube dan berkata “Power Curry, adalah service ace” dengan wajah datarnya. Setter muda Adlers dan Timnas Jepang untuk Olimpiade Rio ini saya asumsikan tidak hanya ngiklan untuk makanan kare saja. Ada beberapa dan ini asumsi saya.
Pertama, apparel. Jelas, tidak perlu diragukan lagi. Apalagi sepatu Kageyama yang jelas menjadi incaran para sponsor apparel kawakan. Jika jersey tidak mungkin lantaran kontraknya pasti melibatkan klub. Namun, untuk sekadar kaos dan jaket yang digunakan Kageyama sehari-hari, bukan nggak mungkin ada apparel yang tertarik untuk memakai jasanya.
Kedua, minuman bernergi. Muda, terkenal dan memiliki skill di atas rata-rata bukan tidak mungkin Kageyama banyak direkrut oleh pabrikan prodak-prodak olahraga, contohnya adalah minuman bernergi. Bisa saja Kageyama digambarkan sedang mendaki Gunung Fuji sembari menggenggam minuman tersebut, setelah sampai puncak ia akan teriak, “ROSO!!!”
Ketiga, sosis sonice. Wah, edan po kalau atlet terkenal nggak direkrut sama prodak ini. Sambil joget-joget kaku, Kageyama pura-pura nyanyi, “Es em es, semua makan sonice. Es em es, semuaaa….makan sonice!”
Dua: Schweiden Adlers adalah parodi dari Oita Miyoshi Weisse Adler
Seperti yang sudah disebutkan dalam menghitung penghasilan Hinata, melalui Trivia Haikyuu! menyebutkan bahwa MSBY mengadopsi dari klub asli Panasonic Panthers, sedangkan Adlers itu adalah Oita Miyoshi Weisse Adler. Dalam skema bola voli Jepang dapat dikatakan bahwa Adler kalah jauh dari Panthers mulai dari prestasi dan sejarah. Ketika Panthers banyak mengoleksi trofi V. PL Divisi 1 sebanyak 6 kali, itu pun terakhir dalam seri 2018-19 (di mana tahun ini adalah Furudate mengambil setting waktu laga MSBY vs Adlers), sedangkan Adlers belum pernah sekalipun.
Namun, menjadi kontradiksi bahwa Furudate menggambarkan Adlers di tangan Kageyama, Ushijima dan Hoshiumi ini sebagai tim kuat juara bertahan tiga tahun beruntun. Itu berarti V. PL edisi 2015, 2016 dan 2017 telah dilibas oleh Adlers. Tim ini juga memiliki Nicolas Romero, outside hitter veteran asal Brazil yang menjadi idola Kageyama, Hinata, Miya, Bokuto dan Sakusa. Jika Adlers di dunia nyata memiliki sponsor Toto, sebuah prusahaan toilet terbesar di dunia, bisa saja Adlers versi Haikyuu! dimiliki oleh salah satu sultan minyak asal Timur Tengah. Hmm.
Ketika Hinata sibuk antar makanan cepat saji di Brazil sembari berlatih voli pantai, Kageyama sudah menjadi tulang punggung Adlers dalam memperoleh gelar juara. Belum lagi, disebutkan bahwa Kageyama terlibat dalam timnas Jepang di Olimpiade Rio di mana Hinata hanya bisa menyaksikan di layar kaca. Tentu, dalam titik ini, Kageyama mendapatkan peran penting dalam timnya.
Tiga: Menghitung penghasilan Tobio Kageyama
Jika Hinata memiliki gaji di MSBY dalam kisaran angka 2,5 juta Yen atau 360 juta rupiah per tahun (sudah termasuk sponsor dan iklan), maka Kageyama saya yakini berada di angka 3,5 juta Yen. Angka tersebut jelas berada di angka para rookie MSBY seperti Kotaro Bokuto, Sakusa Kiyomi dan Atsumu Miya yang digaji dalam range 2,5 juta – 3 juta Yen per tahun. Namun, angka tersebut masih di bawah rookie Adlers seperti Wakatoshi Ushijima dan Kōrai Hoshiumi.
1 juta Yen pembeda di antara Hinata dan Kageyama tentu dari sponsor yang masuk untuk keduanya. Saya masih belum yakin ada sponsor yang masuk untuk Hinata menengok dirinya baru saja masuk MSBY. Ditambah, para seniornya di MSBY terlihat kalah tersohor dari para pemain Adlers yang terlihat banyak yang meminta tanda tangan. Ya, memang ini asumsi yang terlalu memaksa, namun dalam dunia voli di Jepang, masuknya sponsor adalah arus utama pendapatan mereka.
Perlu disimak kelanjutan cerita mereka. Setidaknya perlu waktu satu tahun apakah pendapatan Hinata bisa mengejar mega bintang baru timnas Jepang dan juga Adlers dalam tubuh Kageyama. Namun saya yakin, ketimbang gaji, sepertinya Hinata lebih tertarik mengejar slot pemain muda untuk timnas jepang sekaligus bisa tandem lagi dengan mantan kompatriotnya, Tobio Kageyama.
BACA JUGA Menghitung Penghasilan Hinata Shoyo ‘Haikyuu!’ di MSBY Black Jackals (Spoiler Alert!) atau tulisan Gusti Aditya lainnya.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pengin gabung grup WhatsApp Terminal Mojok? Kamu bisa klik link-nya di sini.