Jika muncul pertanyaan hendak ingin menjadi siapa jika kita masuk dalam kartun Spongebob Squarepants, jawabannya pasti mengarah kepada satu nama, yakni Patrick Star. Jika Spongebob, agak serem sih karena pembawaannya yang over ceria dan terkadang mudah dimanfaatkan orang lain. Jika Patrick bodoh, maka Spongebob tak ada bedanya. Hanya saja, ia sadar akan aurat dan memakai baju sesuai tuntutan. Tidak seperti Patrick.
Siapa yang tidak ingin menjadi Patrick Star dalam kasus pola hidupnya yang benar-benar santai dan penuh misteri. Patrick memang sering begadang ketika malam, ia memiliki pola tidur yang tidak karuan khas pengangguran. Tak ayal bahwa dirinya sering bangun agak siang. Ya, hitung saja dirinya bangun sekitar jam sembilan pagi. Dan di waktu itu, ia habiskan untuk berjemur di atas rumahnya—batu berbentuk setengah bola.
Kira-kira sampai jam dua belasanlah Patrick berjemur karena ia juga perlu menunaikan ibadah. Setelah singgah ke tempat ibadah Bikini Bottom, tentu saja Krusty Krab tujuan si bintang laut itu selanjutnya. Sebab, biasanya Patrick datang ketika Squidward hendak melakukan istirahat makan siangnya. Lantas, ia beli kraby patty yang selalu memunculkan pertanyaan. Pertama, bagaimana caranya menggenggam kraby patty menengok dirinya tidak memiliki jari? Kedua, Patrick tidak membayarnya, sementara si empunya Krusty Krab sungguh kikir. Dan ketiga, apakah Patrick selama ini ngutang?
Melalui riset kecil-kecilan, beginilah kemungkinan-kemungkinan yang muncul.
Satu: Harga Krabby Patty
Dalam papan harga, tertulis bahwa harga burger super lezat yang tidak lepek sekalipun kena air ini adalah $1,25. Diperkirakan, Patrick menghabiskan krabby patty sebanyak sepuluh buah perhari. Maka, dolar yang harus dikeluarkan dirinya sebanyak $12,5 per harinya. Nah, maka, yang harus dikeluarkan Patrick selama satu bulan adalah $12,5 x 30 hari, yakni $375. Tentunya, bukan angka yang sedikit untuk dikeluarkan.
Belum lagi keseharian Patrick yang suka jajan es krim, main kuda-kudaan di depan super market dan beli kacang untuk dilempar ke tiram raksasa. Ya, bulatkan sajalah, sebulan Patrick membutuhkan $400 untuk hidup. Pertanyaanya, ia dapat uang dari mana, sih?
Dua: Otoritas Pemerintah Bikini Bottom Ramah terhadap Tunakarya
Entah metode kampanye apa yang dilakukan oleh walikota Bikini Bottom, si ikan sepat berwarna hijau ini. Pria yang dipanggil High Mayor ini seakan menjadi diktator Bikini Bottom yang tidak pernah melakukan pemilu sejak series Spongebob Squarepants ini dimulai. Sebenarnya ada dua kemungkinan, pertama, ia melakukan cara-cara tercela untuk terus menjabat sebagai Bikini Bottom Satu. Seperti menculik setiap ada aktivis yang berdemo atau menyewa penembak misterius. Maka, Bikini Botom yang terlihat aman, dalam dirinya menyimpan kebusukan.
Itu yang pertama. Nah, jika yang kedua adalah sebaliknya. Yakni High Mayor benar-benar memperhatikan rakyatanya. Bisa kita lihat bahwa banyaknya perbedaan di Bikini Bottom bukan suatu masalah. Tempat penuh laknat seperti Go Lagoon mulai dari Larry si Lobster yang selalu pakai celana dalam dan di kelilingi gadis-gadis seksi pun bukan menjadi permasalahan. Juga, adanya tempat-tempat penuh kekerasan seperti Salty Spitoon pun bukan soal.
Nah, barangkali nih, salah satu kebijakan High Mayor adalah merawat para tunakarya dan Patrick adalah salah satunya. Tiap bulan digaji karena kerjanya yang tidak kerja apa-apa pun menjadi sorotan si walikota ini aman menjabat selamanya. Tapi, apa iya seorang yang kerjaannya tidak kerja apa-apa ini digaji $400 per bulan? Untuk menjawab ini, maka harus menjawab pertanyaan, berapa UMR Bikini Bottom?
Tiga: Membandingkan dengan Gaji Spongebob
Saya tidak memiliki jawaban berapa UMR di Bikini Bottom. Hal ini dikarenakan pekerjaan warga Bikini Bottom kebanyakan adalah freelance yang hanya sibuk bolak-balik Krusty Krab. Nah, maka perhitungannya yang logis adalah membandingkan dengan upah Spongebob selama bekerja. Dalam tulisannya Redaksi Mojok, Menghitung Kekayaan Tuan Krabs, Pengusaha Kuliner Sukses Bikini Bottom, disebutkan bahwa omset Krusty Krab mencapai $4.308 per minggunya. Maka, dalam sebulan, omzet dari Krusty Krabs adalah sebesar $17.232.
Kita tentu melihat bahwa bagian depan Krusty Krab ada bendera-bendera yang melintang di atas pintu masuk. Nah, itu adalah akal-akalannya Tuan Krab. Menengok Bikini Bottom ada di lautan lepas, keberadaanya bebas dari negara mana pun, ia menggunakan upah minimum negara paling kecil di dunia. Dan merujuk pada kecerdikan yang mengarah menuju wujud licik inilah upah minum Spongebob sama dengan upah Uganda, yakni $24 saja.
Saya juga merinding dan berdoa saja semoga perkiraan saya salah. Jika memang benar, saya persilakan para SJW untuk menyerang Tuan Krab di Samudra Pasifik. Jadi, kesimpulannya, sungguh jomplang gaji Spongebob (juga dengan Squidward) dengan tunjangan yang diperoleh Patrick dari otoritas pemerintah Bikini Bottom.
Empat: Teori Paling Berbahaya
Lepas dari semua teori di atas, masih ada satu teori lagi. Jangan-jangan, tiap malam, Patrick ini menulis untuk Terminal Mojok dengan nama pena yang ia rahasiakan. Bisa saja nama penanya itu Aliurridha yang banyak menulis tentang peristiwa yang sedang hangat-hangatnya terjadi di dunia. Atau malah selama ini Seto Wicaksono dengan 246 artikelnya per-20 maret adalah nama pena Patrick Star? Dengan tulisan sebanyak itu, jangankan beli kraby patty, jajain Spongebob segelas limun dan bayar ongkos sewa rumah batunya saja adalah hal mudah dengan pundi-pundi dolar-nya.
BACA JUGA Squidward: Tokoh Paling Manusiawi di Bikini Bottom atau tulisan Gusti Aditya lainnya.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pengin gabung grup WhatsApp Terminal Mojok? Kamu bisa klik link-nya di sini.