Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kampus

Mengganti Tugas Akhir Skripsi dengan Magang Itu Pendapat yang Naif dan Nggak Berpikir Panjang

Ahmad Dani Fauzan oleh Ahmad Dani Fauzan
3 Agustus 2025
A A
Dosen Pembimbing Bersifat Buruk, Skripsi dan Lulus Jadi Lama! (Unsplash) berkas kelulusan jasa edit skripsi

Dosen Pembimbing Bersifat Buruk, Skripsi dan Lulus Jadi Lama! (Unsplash)

Share on FacebookShare on Twitter

Saat membaca artikel dengan judul “Skripsi Sudah Tidak Layak sebagai Syarat Kelulusan, Lebih Baik Diganti dengan Magang!”, saya sebagai mahasiswa akhir yang tengah mati-matian menggarap skripsi, merasa terpanggil untuk menanggapi artikel tersebut.

Saya jadi heran, kok masih ada orang yang menganggap tugas akhir skripsi itu tidak penting. Ini justru malah membuat kami yang sedang menggarap skripsi dongkol. Sudah susah payah mengerjakan, malah dikatakan tidak penting.

Maka, berikut akan saya tuliskan saja alasan kenapa skripsi tetap layak menjadi tugas akhir, dan nggak perlu diganti magang.

Menggarap skripsi memang beban, tapi bukan berarti tidak bermanfaat

Tak bisa dimungkiri, skripsi merupakan beban berat yang mesti ditanggung oleh mahasiswa akhir. Mulai dari penelitian, mencari data, revisi, dll. Semua itu tentu beban. Tapi, yang perlu diingat, meski membebani, menggarap skripsi bukan berarti nggak bermanfaat.

Saya nggak perlu nulis panjang lebar tentang manfaat menulis skripsi ini. Kalian bisa baca artikel yang diterbitkan Mojok dengan judul “Menganggap Skripsi Sudah Usang Adalah Pendapat Ngawur, Nyatanya Skripsi Masih Banyak Manfaatnya kok!”. Saya rasa itu sudah cukup mewakili.

Kalau skripsi bermasalah, jangan salahkan programnya, tapi siapa pelakunya

Ini sudah sering menjadi logika yang dipakai ketika ada sebuah kesalahan dalam program. Padahal, programnya sudah benar, cuma pengerjaannya saja yang nggak maksimal.

Sama seperti skripsi ini misalnya. Padahal, tujuan program skripsi bagi mahasiswa akhir sudah benar: menunjang daya analitis mahasiswa, kontribusi akademik, hingga keterkaitannya di dunia kerja.

Akan tetapi, kalau tujuan ini nggak dicapai, malah program skripsinya yang disalahkan. Padahal, bukannya nggak mungkin kalau ketidakberhasilan itu adalah ulah oknum, orang yang nggak betul paham dengan tujuan dari adanya tugas akhir.

Baca Juga:

4 Aturan Tidak Tertulis Saat Menulis Kata Pengantar Skripsi agar Nggak Jadi Bom Waktu di Kemudian Hari

4 Aturan Tidak Tertulis Saat Seminar Proposal agar Aman Tidak Dibantai Dosen Penguji

Contohnya saja bimbingan skripsi. Bimbingan skripsi itu bukan sembarangan dilakukan, tapi juga ada SOP-nya, menurut masing-masing universitas. Jadi, kalau ada mahasiswa yang sulit nemuin dosen buat bimbingan, jangan salahkan program skripsinya dong. Barangkali dosennya saja yang perlu diingatkan sama tugasnya.

Hanya karena situ merasa nggak ada manfaatnya, bukan berarti programnya yang salah. Coba pertanyakan lagi ke diri sendiri: masak teori beneran nggak berfungsi di dunia nyata? Padahal, landasan-landasan segala praktik di dunia ini dari teori, masak bisa-bisanya nggak kepake?

Magang bukanlah solusi untuk menggantikan skripsi

Salah satu argumen yang disampaikan oleh penulis artikel tersebut adalah, bahwa magang membawa kita langsung terjun ke dunia kerja. Oke, saya sepekat dengan itu. Tapi tolong diingat, kalau kuliah itu bukan kursus kerja cepat. Universitas bukan lembaga pelatihan industri.

Kalau semuanya berorientasi pada kerja praktis, lah, apa bedanya dengan SMK dong? Lagi pula, bukannya sudah banyak program studi mata kuliah PKL dan KKN? Apakah itu belum cukup untuk menjembatani mahasiswa dengan dunia kerja?

“Tapi kan PKL dan KKN nggak sepenuhnya serius?”

Alah, ini sih alasan doang menurut saya. Terus, siapa dong yang menjamin kalau program magang bakal bener-bener serius? Yakin, kalau mahasiswa magang nggak cuma disuruh fotocopy atau bikinin kopi doang?

Nggak semua jurusan bisa menerima program magang sebagai tugas akhir

Menurut saya, ini adalah poin yang paling penting. Kalau magang dijadikan sebagai tugas akhir, lantas bagaimana dengan mahasiswa dari jurusan non-industri? Katakanlah seperti filsafat, sastra, atau kajian agama.

Nah, mau ke mana coba nanti magangnya? Terus, gimana cara evaluasinya?

Asal tau saja, nggak semua jurusan cocok dipaksakan dengan sistem magang. Menurut saya, skripsi adalah bentuk evaluasi paling adil untuk semua disiplin ilmu.

Ahh, saya jadi badmood saat ada yang menganggap bahwa tugas akhir skripsi bukanlah hal yang penting. Jadi sia-sia dong usaha yang selama ini saya lakukan mati-matian. Apa mesti berhenti di tengah jalan saja kalau begitu?

Mengganti skripsi dengan magang bisa tampak praktis dan relevan. Tapi jangan lupa, itu bisa mereduksi makna universitas menjadi sekadar pabrik tenaga kerja. Mahasiswa nggak boleh didorong cuma buat lulus cepat, tapi juga harus menyelesaikan program akademiknya dengan tuntas.

Menghindari skripsi karena dianggap beban dan terlalu sulit, justru meragukan peran universitas sebagai lembaga keilmuan. Atau memang skill issue aja. Kalau itu sih, udah nggak bisa didebat lah ya.

Penulis: Ahmad Dani Fauzan
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Saya Bukan Mahasiswa Pintar, tapi Bisa Menyelesaikan Skripsi dalam 2 Minggu, Sini Saya Kasih Tahu Strateginya

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 3 Agustus 2025 oleh

Tags: magangSkripsi
Ahmad Dani Fauzan

Ahmad Dani Fauzan

ArtikelTerkait

Kok Bisa Kalian Jadi Mahasiswa Semester 14 tapi Nggak Punya Teman? Kok Bisa Kalian Nyinyirin Selebrasi Sidang Skripsi, Iri ya?

Normalisasi Ucapan Terima Kasih kepada Pacar di Skripsi, sebab Tak Ada yang Salah dari Ucapan Terima Kasih!

1 November 2024
Pengalaman Saya Sidang Proposal Online karena Harus Sosial Distance

Pengalaman Saya Sidang Proposal Online karena Harus Sosial Distance

19 Maret 2020
Angkatan 2022 Udah Siap-siap Skripsi, Eh MSIB Tiba-tiba Muncul Lagi: Magang atau Wisuda, Pilihan yang Bikin Galau

Angkatan 2022 Udah Siap-siap Skripsi, Eh MSIB Tiba-tiba Muncul Lagi: Magang atau Wisuda, Pilihan yang Bikin Galau

1 Juli 2025
Mojok Itu Bukan Hanya Media, tapi Juga Sebuah Sekte

Mojok Itu Bukan Hanya Media, tapi Juga Sebuah Sekte

28 Maret 2020
mengerjakan skripsi kuliah sidang skripsi Kiat Merampungkan Skripsi dari Kisah Pewayangan Bambang Ekalaya MOJOK.CO

Kuliah Baru Seumur Jagung tapi Udah Mau Nyicil Skripsi Itu Ngapain?

18 Mei 2021
benda-benda MOJOK.CO

Benda-benda yang Dipasang Tiga Kali Bolak-balik Baru Bener

6 Juli 2020
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Ngemplak, Kecamatan yang Terlalu Solo untuk Boyolali

Ngemplak, Kecamatan yang Terlalu Solo untuk Boyolali

15 Desember 2025
Jujur, Saya sebagai Mahasiswa Kaget Lihat Biaya Publikasi Jurnal Bisa Tembus 500 Ribu, Ditanggung Sendiri Lagi

Jujur, Saya sebagai Mahasiswa Kaget Lihat Biaya Publikasi Jurnal Bisa Tembus 500 Ribu, Ditanggung Sendiri Lagi

16 Desember 2025
Bali, Surga Liburan yang Nggak Ideal bagi Sebagian Orang

Pengalaman Motoran Banyuwangi-Bali: Melatih Kesabaran dan Mental Melintasi Jalur yang Tiada Ujung  

19 Desember 2025
Isuzu Panther, Mobil Paling Kuat di Indonesia, Contoh Nyata Otot Kawang Tulang Vibranium

Isuzu Panther, Raja Diesel yang Masih Dicari Sampai Sekarang

19 Desember 2025
Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

16 Desember 2025
Setup Makaroni Kuliner Khas Solo, tapi Orang Solo Nggak Tahu

Setup Makaroni: Kuliner Khas Solo tapi Banyak Orang Solo Malah Nggak Tahu

19 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”
  • Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah
  • Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia
  • Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka
  • Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran
  • UGM Berikan Keringanan UKT bagi Mahasiswa Terdampak Banjir Sumatra, Juga Pemulihan Psikologis bagi Korban

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.