Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Mengenang Ponsel BlackBerry dan Kepopulerannya Dulu

M. Farid Hermawan oleh M. Farid Hermawan
7 Januari 2020
A A
Mengenang Ponsel BlackBerry dan Kepopulerannya Dulu
Share on FacebookShare on Twitter

Ketika saya sedang asyik merapikan rak yang isinya berbagai perkakas untuk memperbaiki motor. Mata saya tiba-tiba terfokus pada satu benda berwarna hitam yang sudah cukup berdebu. Saya angkat benda itu lalu saya melihat tulisan BlackBerry. Betapa benda ini sudah sebegitu rongsoknya sampai harus diletakkan berbarengan dengan obeng-obeng beroli. Memori saya lantas seperti tertarik ke masa lalu ketika melihat ponsel BlackBerry tersebut. Saya ingat betul bagaimana ponsel yang saya pegang itu adalah ponsel yang sangat populer pada masanya. Sempat hadir di mana-mana dan seperti menjadi simbol “keren” jika sudah memilikinya.

Ponsel BlackBerry, saya rasa kalian semua tahu ponsel apa itu. Pertama kali saya menggunakan ponsel jenis ini saat kelas 2 SMP. Setelah sebelumnya diberikan kepercayaan untuk memiliki ponsel bernama EXTREME dengan isi ribuan game di kelas 1 SMP. BlackBerry menjadi simbol naiknya derajat kekerenan saya di kelas dua SMP. Saya ingat betul waktu itu tahun 2012 ketika menyentuh BlackBerry Storm yang dikirim oleh paman saya langsung dari Jakarta. Saya senang bukan kepalang dan merasa akhirnya menjadi bagian dari masyarakat yang sebenarnya. Menjadi bagian dari masyarakat yang saat itu memang di mana-mana megangnya ponsel BlackBerry.

Di tahun 2006 ke atas, ia memang berhasil merajai industri ponsel di Indonesia. Dengan aplikasi chatnya yang paling ikonik yaitu BlackBerry Messenger atau sering disebut BBM, ia makin digandrungi masyarakat. Bahkan Iphone yang sebenarnya sudah ada di tahun 2006, tidak terlalu seheboh sekarang gaungnya. BlackBerry seolah menjadi idola tak tertandingi di masyarakat. Mulai anak muda, artis, hingga pejabat. Semua seragam menggunakan ponsel jenis ini. Sejak meledaknya BlackBerry menjadi ponsel yang populer dengan fitur-fitur seperti BBM, push e-mail, Google Talk, dan Skype.

Mungkin kesan awalnya adalah ponsel jenis ini diperuntukkan bagi pekerja mobile yang memerlukan ponsel untuk bisa menunjang pekerjaannya tersebut. Namun seiring waktu, ia sudah menjadi gaya hidup dan simbol kekinian pada waktu itu. Jika saat ini ponsel Iphone menjadi simbol kemutakhiran seseorang. Di era 2006 ke atas, BlackBerry-lah simbol kemutakhirannya.

Kenangan soal BlackBerry ini semacam kenangan-kenangan yang akan kita ingat ketika pernah menggunakan ponsel Nokia dengan beragam jenisnya. Menggunakan ponsel Sony Ericson dengan berbagai jenisnya. Dan bukan tidak mungkin sejenis ponsel Iphone pun bisa menjadi kenangan yang menarik di masa depan. BlackBerry seperti fenomena yang luar biasa tapi pada kenyataannya terbentur dengan mandeknya inovasi.

BlackBerry yang sempat mencapai puncak kepopuleran di Indonesia seolah harus bertekuk lutut menghadapi serbuan teknologi baru bernama Android dengan tagline smartphonenya. Perlahan tapi pasti sejak saya lulus SMP hingga mendekati kelulusan SMA di tahun 2016, ia sudah tidak lagi menjadi tren yang populer di kalangan remaja. Gelombang baru bernama smartphone seolah menjadi belati tajam yang membuat BlackBerry kelimpungan menghadapinya. Dengan pembaruan yang tidak banyak berubah dan ketika mencoba untuk menyesuaikan justru terlambat, ia sudah tidak memiliki pangsa pasar yang banyak saat smartphone mulai mengambil alih kepopuleran dan menjadi gaya hidup baru di masyarakat.

Lambannya inovasi dan pengembangan yang dilakukan BlackBerry membuatnya seolah tenggelam dengan banyaknya inovasi yang terus-terusan dilakukan perusahaan lain. Walau saat ini ia sudah memiliki ponsel jenis Android. Tetap saja, BlackBerry hanyalah fenomena masa lalu dengan tren tanya PIN BBM yang menurut saya jadi de javu ketika saat ini momen tanya PIN BBM digantikan dengan tanya akun Instagram.

Bagaimana BlackBerry mengukir sejarahnya di Indonesia tentu menjadi kenangan yang menarik. Sebuah fenomena teknologi yang ternyata tidak bisa kekal seperti Microsoft yang sampai sekarang masih setia nangkring di berbagai jenis laptop. Dunia teknologi memang terus bergerak dan berkembang. Inovasi-inovasi terus dilakukan. Penemuan baru terus coba diusahakan. Hingga yang tersisa dari banyaknya hal-hal baru di bidang perponselan duniawi saat ini adalah kenangan soal betapa pernah jayanya sebuah ponsel yang bernama BlackBerry dengan logo empat B yang bertumpuk.

Baca Juga:

5 Alasan Tablet Mahalmu Tidak Bakal Bisa Menggantikan Fungsi Laptop 4 Jutaan

Bentuk iPhone 17 Jelek dan Kehilangan Kesan Mewah seperti Beli Android Kelas Menengah

BlackBerry dengan kepopulerannya mungkin bisa menjadi contoh konkret bahwa zaman selalu berubah dan tren akan selalu berputar. Lewat dirinya kita seharusnya sadar bahwa tiap zaman punya keren dan gaulnya masing-masing. Bahwa nggak perlu sombong kalau punya ponsel yang lagi populer di masyarakat. Karena jika ponsel yang kita miliki lagi tren di tahun 2020 ini, itu tidak berarti akan tetap populer di tahun 2045. Maka dari itu kita harus sadar bahwa ponsel keren dan canggih itu fana, yang abadi itu nafsu manusia.

Sebagai penutup, izinkan saya memberikan kalimat penutup serta ucapan terima kasih untuk ponsel ini,

“Terima kasih BlackBerry, berkatmu saya sadar bahwa nggak perlu sombong kalau punya hape bagus. Wong ujungnya nanti tetap jadi produk jadul.”

BACA JUGA Sebuah Kisah Klasik Blackberry Messenger untuk Masa Depan atau tulisan M. Farid Hermawan lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 7 Januari 2020 oleh

Tags: Androidblackberrysmartphone
M. Farid Hermawan

M. Farid Hermawan

Manusia

ArtikelTerkait

tablet samsung s7+ mojok

Tablet Samsung S7+: Spesifikasi Gahar, Kapasitas Baterai Luar Biasa Besar

8 November 2020
Itel S23, Smartphone Murah dengan Spesifikasi Luar Biasa

Itel S23, Smartphone Murah dengan Spesifikasi Luar Biasa

30 Agustus 2023
5 Alasan Tablet Mahalmu Tidak Bakal Bisa Menggantikan Fungsi Laptop 4 Jutaan

5 Alasan Tablet Mahalmu Tidak Bakal Bisa Menggantikan Fungsi Laptop 4 Jutaan

26 Oktober 2025
Ribet Pakai iPhone, Setelah 5 Bulan Saya Memilih Pakai Android Lagi

Ribet Pakai iPhone, Setelah 5 Bulan Saya Memilih Pakai Android Lagi

6 Mei 2024
iPhone Kini Cuma Jadi Sumber Penderitaan bagi Penggunanya (Pixabay) android

Membandingkan iPhone dengan Android Murah Adalah Perbuatan yang Tidak Bisa Dimaafkan

13 Januari 2025
iPhone 11 masih worth it untuk 2023 (Unsplash)

iPhone 11 Bukan Tandingan Android Terbaru 2023

23 Mei 2023
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Nggak Ada Gunanya Dosen Ngasih Tugas Artikel Akademik dan Wajib Terbit, Cuma Bikin Mahasiswa Stres!

Dosen yang Minta Mahasiswa untuk Kuliah Mandiri Lebih Pemalas dari Mahasiswa Itu Sendiri

5 Desember 2025
6 Hal Sepele, tapi Menyebalkan Saat Zoom Meeting Mojok

6 Hal Sepele, tapi Menyebalkan Saat Zoom Meeting

30 November 2025
Logika Aneh di Balik Es Teh Solo yang Bikin Kaget (Unsplash)

Logika Ekonomi yang Aneh di Balik Es Teh Solo, Membuat Pendatang dari Klaten Heran Sekaligus Bahagia

30 November 2025
Ketika Warga Sleman Dihantui Jalan Rusak dan Trotoar Berbahaya (Unsplash)

Boleh Saja Menata Ulang Pedestrian, tapi Pemerintah Sleman Jangan Lupakan Jalan Rusak dan Trotoar Tidak Layak yang Membahayakan Warganya

3 Desember 2025
Pengajar Curhat Oversharing ke Murid Itu Bikin Muak (Unsplash)

Tolong, Jadi Pengajar Jangan Curhat Oversharing ke Murid atau Mahasiswa, Kami Cuma Mau Belajar

30 November 2025
Malang Nyaman untuk Hidup tapi Bikin Sesak Buat Bertahan Hidup (Unsplash)

Ironi Pembangunan Kota Malang: Sukses Meniru Jakarta dalam Transportasi, tapi Gagal Menghindari Banjir

5 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lagu Sendu dari Tanah Minang: Hancurnya Jalan Lembah Anai dan Jembatan Kembar Menjadi Kehilangan Besar bagi Masyarakat Sumatera Barat
  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.