Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Mengenang Kejayaan Batu Akik Garut yang Meredup Ditelan Zaman

Muhammad Ridwansyah oleh Muhammad Ridwansyah
16 Juli 2020
A A
batu akik garut mojok

batu akik garut mojok

Share on FacebookShare on Twitter

 

Pada medio 2014-2015 silam saya masih ingat betul tren batu akik di Indonesia. Banyak masyarakat yang kepincut membeli batu akik hingga mengoleksinya. Padahal, batu akik sendiri sudah digunakan cukup lama oleh masyarakat Indonesia.

Konon, pada saat itu yang membikin tren batu akik diperbincangkan khalayak ramai adalah berkat Pak Susilo Bambang Yudhoyono ketika beliau memberikan hadiah batu akik jenis Bacan kepada Presiden Amerika Serikat Barack Obama. Hal ini pernah dibahas oleh Mas Rusdi Mathari di esainya yang dimuat oleh Mojok pada tahun 2014 dengan judul Misteri Batu Akik Bertuah.

Yang menarik perhatian saya diesainya sang penulis buku Merasa Pintar, Bodoh Saja Tak Punya itu ketika beliau menyampaikan, “Harga batu jenis Ohen dari Garut pernah mencapai Rp 800 juta”. Di situ, sontak saya terhenyak takjub dan  ingin mengenang masa berjayanya batu akik Garut.

Batu akik Garut pada masa jayanya sempat menguasai pangsa pasar. Hal itu terjadi pada tahun 2014 sampai 2015. Harga batu akik memang benar bisa mencapai ratusan juta, bahkan miliaran rupiah. Sebut saja batu akik jenis Pancawarna Edong dan Ohen yang kerap menjadi primadona.

Batu akik Garut pada gelaran Asian Games 2018 lalu pernah menjadi cinderamata bergengsi (walaupun di tahun ini sudah terbilang agak meredup) bahkan hingga konferensi tingkat tinggi Asia-Afrika. Tersebab itu batu akik kota kami sangat digemari oleh negara-negara seperti Singapura, Malaysia, Thailand dan sebagainya.

Permintaan batu akik Garut sendiri oleh negara-negara tersebut digunakan untuk bahan aksesoris wanita, seperti kalung dan cincin. Luar biasanya, sekali mengirim, permintaannya itu tak tanggung-tanggung, 300 sampai 500 batu akik lebih.

Nah, salah satu daerah di kota Garut yang terkenal dengan batu akik adalah kecamatan Bungbulang. Di kecamatan Bungbulang ini jenis batu fenomenal banyak bermunculan.

Baca Juga:

5 Kuliner khas Garut selain Dodol yang Layak Dikenal Masyarakat

Garut Bukan Cuma Dodol, tapi Juga Tempat Pelarian Hati dan Ruang Terbaik untuk Menyendiri

Saya pribadi, kalo ingat kecamatan Bungbulang maka ingat Pangeran Charles Philip Arthur yang membeli batu Ijo Botol atau Edong seharga Rp 40 juta di Gamstone festival RRI Bandung pada tahun 2015 lalu.

Demam batu akik pada waktu itu terasa sekali oleh saya pribadi dan kawan-kawan saya saat kami kelas tiga SMA. Di sekolah, kawan-kawan saya sering kali menggunakan dua sampai tiga buah cincin batu akik untuk sekadar kepuasan pribadi. Obrolan-obrolan batu akik tak pernah absen setiap hari. Bahkan, sekolah dijadikan tempat transaksi bongkahan batu akik.

Kini, perbincangan tentang batu akik di Garut sudah jarang saya dengar. Sebab, tahun 2017 merupakan awal mula meredupnya masa kejayaan batu akik Garut. Di tahun itu juga harga batu akik Garut merosot drastis, dari harga 10 juta misalnya untuk jenis batu akik biasa menjadi 2 juta. Bahkan sekarang, harganya ratusan ribu rupiah.

Ada sebab-sebab yang membikin batu akik meredup. Salah duanya, peminatnya kurang. Dari tahun 2017 saja sampai artikel ini saya tulis, peminat batu akik semakin kesini semakin sedikit. Hal ini disampaikan oleh salah satu penjual batu akik yang saya tanya ketika saya melakukan riset, “Peminatna kirang, A. Nu dipilariana batu akik anu langki hungkul” penjual batu akik Garut atas nama Mang Usep mengatakan kalo peminatnya kurang dan yang pembeli cari saat ini malah batu akik yang langka saja.

Lalu, penyebab batu akik meredup yaitu minimnya promosi dari pemerintah setempat. Memang, pada tahun 2018 seperti yang saya sampaikan di atas, batu akik Garut pernah menjadi souvenir Asian Games, tetapi tetap saja jika promosinya hanya sebatas untuk menghadapi ketika ada kejuaraan-kejuaraan atau event-event tertentu saja, akan mengalami penurunan pembeli lagi. Impactnya, penjual batu akik kemungkinan gulung tikar.

Dan benar, sudah banyak sekali penjual batu akik yang saat ini gulung tikar. Warga Garut pasti merasakan anomali itu. Kalo dulu di setiap jalanan kota para penjual batu akik rame banget, kini dapat dihitung dengan jari.

Kendati demikian, walaupun batu akik sudah meredup, masyarakat Garut sendiri masih mempunyai secercah harapan agar batu akik Garut pamornya naik lagi. Apalagi belakangan ini saya melihat para penggali batu akik mulai beroprasi kembali.

Dalam menutup artikel ini, saya mengutip perkataan Mang Usep yang saya wawancara tiga hari yang lalu, “Batu akik sampai kapanpun tidak akan musnah sebab sudah menjadi budaya masyarakat kita”. Oke, kita nantikan saja.

BACA JUGA Hal-hal yang Harus Kamu Tahu tentang Kota Garut agar Tahunya Nggak Cuma Vina Garut doang! dan artikel menarik lainnya dari Muhammad Ridwansyah.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 16 Juli 2020 oleh

Tags: batu akikgarut
Muhammad Ridwansyah

Muhammad Ridwansyah

Founder penulis Garut. Penulis bisa disapa lewat akun Twitter dan Instagram @aaridwan16.

ArtikelTerkait

Karakter Orang Garut Berdasarkan Dodol yang Direkomendasikan terminal mojok.co

Karakter Orang Garut Berdasarkan Dodol yang Direkomendasikan

24 November 2020
tanjakan panganten garut mojok

Kisah Mistis Tanjakan Panganten di Garut yang Melegenda

3 November 2020
Rujak Buah Pakai Tahu dan Nasi Goreng Pakai Saos: Culture Shock Orang Garut di Kabupaten Gresik

Rujak Buah Pakai Tahu dan Nasi Goreng Pakai Saos: Culture Shock Orang Garut di Gresik

9 September 2023
bandros sarapan ala sunda mojok

Bandros, Surabi, dan Ulen: Mana yang Paling Lezat buat Sarapan?

15 Desember 2020
Kota Banjar, UMK Terkecil dan Paling Menyedihkan di Jawa Barat (Unsplash)

Selain Kurang Pamor dan UMK Terkecil, Kota Banjar juga Kota Paling Menyedihkan di Jawa Barat

22 April 2024
tradisi adu domba garut mojok

Mengenal Tradisi Adu Domba, Tradisi Khas Masyarakat Kota Garut

10 November 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Ketika Warga Sleman Dihantui Jalan Rusak dan Trotoar Berbahaya (Unsplash)

Boleh Saja Menata Ulang Pedestrian, tapi Pemerintah Sleman Jangan Lupakan Jalan Rusak dan Trotoar Tidak Layak yang Membahayakan Warganya

3 Desember 2025
5 Tips Agar Kantong Nggak Jebol Dikeroyok Diskon Natal dan Tahun Baru Mojok.co

5 Tips Agar Kantong Nggak Jebol Dikeroyok Diskon Natal dan Tahun Baru

2 Desember 2025
Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang Mojok.co

Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang

5 Desember 2025
Malang Nyaman untuk Hidup tapi Bikin Sesak Buat Bertahan Hidup (Unsplash)

Ironi Pembangunan Kota Malang: Sukses Meniru Jakarta dalam Transportasi, tapi Gagal Menghindari Banjir

5 Desember 2025
Kuliah Jurusan Ekonomi Pembangunan Bikin Saya Tidak Bisa Enjoy Shopping Lagi

Kuliah Jurusan Ekonomi Pembangunan Bikin Saya Tidak Bisa Enjoy Shopping Lagi

30 November 2025
3 Alasan Saya Lebih Senang Nonton Film di Bioskop Jadul Rajawali Purwokerto daripada Bioskop Modern di Mall Mojok.co

3 Alasan Saya Lebih Senang Nonton Film di Bioskop Jadul Rajawali Purwokerto daripada Bioskop Modern di Mall

5 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.