Tahun 2013 adalah masa paling ceria dan ramai saat bulan Ramadan saat itu. Ada satu acara televisi yang happening banget dan membawa tren begitu besar (setidaknya untuk saat itu) di masyarakat. Iyak, untuk kamu yang ngeh, acara itu adalah YKS alias Yuk Kita Sahur.
YKS sebenarnya adalah acara lanjutan dari program bertema sahur sebelumnya, nama acaranya adalah Waktunya Kita Sahur. Biasalah, karena acara sahur jam tayangnya mulai dari jam dua sampai menjelang subuh. Diisi oleh pelawak dan artis-artis terkenal, baik yang baru maupun yang sudah kawakan. Contohnya, mulai dari almarhum Olga sampai kelompok lawak Cagur.
Dari sederet nama mentereng yang bermain dan mengisi acara YKS, bukan pelawak-pelawak kawakan atau terkenal yang justru membuat acara ini ngetren abis. YKS terkenal karena sosok satu orang yang dapat dikatakan sebagai maskot dari acara ini dan menjadi sosok sentral di balik alasan viralnya acara YKS. Sosok itu adalah Caisar Putra Aditya atau yang dikenal dengan nama Caisar saja.
Caisar bisa terkenal karena jogetnya yang bernama “Joget Caisar”. Buat yang sudah lupa jogetnya, nih saya cantumkan linknya. Joget yang awalnya dijadikan sebagai elemen meriah acara, lalu dijadikan sebagai ajang lomba, ealah malah keterusan asik dan menjadi fenomena di masyarakat saat itu.
Setiap acara berlangsung, pasti joget Caisar menjadi satu kewajiban yang harus dilakukan. Saking ramainya, hanya karena joget ini orang-orang pada ramai-ramai pengin ikut nonton langsung acara ini. Saya masih ingat teman-teman saya ngajak terus buat nonton langsung acara ini. Ya itu, demi joget Caisar secara live.
Kalau saya nggak salah ingat, memang saat waktu itu internet baru mulai masuk sebagai faktor penunjang informasi, jadi apa pun yang ramai cepat viral. Tahun 2013 juga menjadi masa awal YouTube mulai digandrungi banyak orang, apalagi mulai banyak hape Android yang bermunculan.
Oh iya, di tahun yang sama juga ada joget viral yang bernama Harlem Shake. Joget absurd yang dikenalkan oleh Joji, yang kini lebih dikenal sebagai penyanyi Lo-fi dari label 88Rising, yang saat itu juga viral abis. Viralnya internasional malah. Mungkin karena itu, joget Caisar jadi kecipratan efeknya? Apalagi, tahun sebelumnya ada Gangnam Style yang viral dari PSY. Tahun sebelumnya lagi, ada shuffle dance yang dipopulerkan oleh LMFAO dalam lagu “Party Rock Anthem”. Walah, tahun segitu yang berbau joget-joget emang viral terus.
Sepertinya cuma YKS, acara sahur yang membuat orang di saat Ramadan bukannya menambah keinginan untuk ibadah bertambah, tapi malah bikin orang kepingin joget terus. Di mana-mana ada saja saya temukan orang joget Caisar para saat itu. Di sekolah ada, di kantor ada, di pinggir jalan ada, di rumah orang lain ada. Ya itu, selain karena lomba yang diadakan oleh YKS, jogetnya juga asik. Orang-orang juga banyak yang unggah ke YouTube. Coba saja ketik keyword “Joget Caisar” di YouTube, pasti banyak yang keluar videonya.
Saking influence acara ini tetap besar, meskipun Ramadan kelar, acaranya tetap dilanjutkan dengan mengganti singkatan namanya. Mulanya Yuk Kita Sahur, jadi Yuk Keep Smile. Tentu saja, jogetnya tetap ada dan malah sempat bikin joget baru bernama “Joget Oplosan” kalau nggak salah.
Yahhh, namanya awal pasti ada akhirnya. Yang berawal viral, nggak mungkin viral terus, kan? YKS pun demikian, di balik viral dan trending-nya tentu saja banyak badai yang menerpa. Dari semenjak masih Ramadan dianggap acara nggak Islami, cuma joget doang, sampai yang terakhir tersandung masalah karena dianggap menghina almarhum Benyamin Sueb.
Walaupun begitu, saya tetap mengenang YKS dengan ingatan yang baik dan seru, sih. Yah begitu, Joget Caisar yang fenomenal menjadi memori yang kocak sekaligus seru. FYI, saya saja masih hafal gerakan jogetnya, wqwqwq. Mau lihat? Boleh saja, tapi berani bayar berapa mau lihat saya joget?
*Takjilan Terminal adalah segmen khusus yang mengulas serba-serbi Ramadan dan dibagikan dalam edisi khusus bulan Ramadan 2021.
Sumber Gambar: YouTube NAGASWARA Digital Media
BACA JUGA Misteri di Balik Kemunculan Kozuki Oden: Review ‘One Piece’ Chapter 1007 dan artikel Nasrulloh Alif Suherman lainnya.