Sebagai seorang blogger sekaligus freelance content writer, saya pernah bercakap-cakap dengan seseorang kira-kira begini:
“Mas, asalnya dari mana, ya?”
“Sebenarnya saya asli Jawa, Mbak, tapi kebetulan domisili saya sekarang di Lahat, Sumatra Selatan.”
“Oh, Palembang tho…”
“Lho, bukan Palembang tapi Lahat.”
“Lah, memangnya beda, ya?”
“Ya jelas beda, dong. Palembang ya Palembang, Lahat ya Lahat. Kalau Palembang itu ibu kota Provinsi Sumatra Selatan, sedangkan Lahat itu salah satu kabupaten yang ada di Sumatra Selatan.”
Kebanyakan orang yang saya temui menyangka bahwa Lahat bukanlah nama sebuah kabupaten, melainkan kelurahan atau kecamatan yang ada di kota Palembang. Okelah, itu memang bukan persoalan yang besar, lagi pula mereka, kan, memang nggak tahu. Saya juga bisa memahami mengapa banyak orang nggak tahu Kabupaten Lahat. Selain statusnya yang hanya kabupaten biasa, Kabupaten Lahat juga jarang muncul di berita. Dan menurut saya peribadi, kabupaten ini kurang maju.
Supaya nggak ada salah paham lagi soal Kabupaten Lahat, saya ingin membagikan beberapa fakta mengenainya dan mungkin bisa menambah wawasan kalian semua.
#1 Jaraknya 4-5 jam dari Palembang
Baiklah, karena banyak yang menyangka Lahat itu adalah Palembang, maka fakta pertama yang saya sajikan masih ada hubungannya dengan Palembang.
Jarak perjalanan Lahat-Palembang jika ditempuh dengan mobil pribadi makan waktu sekitar 4-5 jam. Ini sudah semakin singkat ketimbang beberapa tahun yang lalu yang memakan waktu 6-7 jam! Jauh juga, ya?
Mengapa semakin cepat? Berkat kehadiran tol yang dibangun Pak Jokowi di Sumatra Selatan. Sehingga jarak perjalanan Lahat-Palembang jadi lebih singkat. Terima kasih, Pak Jokowi!
#2 CitiMall
Kalau di Palembang atau di Jakarta banyak sekali mal yang ada, lain halnya dengan Lahat yang hanya memiliki satu mal, yakni CitiMall. Lantaran jadi satu-satunya, mal ini sangat dibangga-banggakan oleh warga Lahat. Yah, walau sebenarnya mal ini biasa saja, sih, sama seperti mal pada umumnya. Wqwqwq.
Oh ya, CitiMall Lahat ini terletak di Jalan Lintas Sumatera, Kabupaten Lahat, Sumatra Selatan.
#3 Pasar Lematang, Pasar Square, dan Pasar Kaget
Soal urusan pemenuhan kebutuhan sehari-hari, orang-orang di Lahat biasa membelinya di pasar. Ada tiga pasar yang kerap dikunjungi di sini, yakni Pasar Lematang, Pasar Square, dan Pasar Kaget. Apa bedanya?
Pasar Lematang ini letaknya di Pasar Baru. Biasanya banyak dikunjungi pada siang hingga sore hari. Pasar ini menyediakan segala kebutuhan pokok dan berbagai macam barang lainnya.
Sementara Pasar Square adalah sebutan orang-orang Lahat untuk Pasar PTM yang lokasinya berada di kelurahan Pasar Lama. Produk yang dijual kurang lebih sama seperti Pasar Square, namun cenderung ramai dini hari hingga siang hari, sebab pasar ini dijadikan tempat belanja bagi para tukang sayur.
Terakhir adalah Pasar Kaget. Pasar ini cuma ada di sore hari saja. Lokasinya berada di Rd. Pjka Lahat, Kecamatan Lahat, Kabupaten Lahat, Sumatra Selatan.
#4 Terdiri atas 22 kecamatan
Kabupaten Lahat terdiri atas 22 kecamatan induk yang awalnya hanya 7 kecamatan. Dan dari 22 kecamatan tersebut, pusat pemerintahannya berada di Kecamatan Lahat.
#5 Tempat wisata
Ngomongin daerah nggak lengkap kalau nggak ngomongin tempat wisatanya. Di Lahat sendiri, ada banyak destinasi wisata yang bisa kalian kunjungi antara lain Bukit Serelo, Batu Bacan, Bukit Besak, Air Terjun Goa Mata, dan masih banyak lagi yang lainnya.
#6 Nggak ada bandara
Di Lahat nggak ada bandara. Kalau kalian sedang main ke Lahat dan ingin pulang kembali ke Jawa melalui perjalanan udara, maka kalian harus berangkat dari Palembang yang jaraknya sekitar 4-5 jam perjalanan tadi. Di Palembang lah terdapat Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II.
Saya berharap semoga di Lahat bakal dibangun bandara ke depannya supaya warga Lahat nggak perlu menghabiskan uang Rp170 ribu untuk bayar travel menuju ke Palembang dan menghabiskan waktu lama menuju bandara. Semoga saja, ya.
#7 Tanah kelahiran Tere Liye
Kalau kalian memang seorang penulis, seharusnya nggak asing lagi dengan nama Tere Liye. Yap, betul sekali. Blio adalah seorang penulis novel yang beberapa karyanya diangkat menjadi film seperti Hafalan Shalat Delisa, Bidadari-bidadari Surga, dan Rembulan Tenggelam di Wajahmu.
Bukan hanya membuat novel tentang percintaan saja, nyatanya Tere Liye juga mampu menulis novel tentang pemerintahan. Salah satu yang sangat terkenal yaitu novel Negeri Para Bedebah. Nggak banyak yang tahu bahwa seorang Tere Liye merupakan putra asli Lahat, Sumatra Selatan.
Itulah beberapa fakta tentang Kabupaten Lahat. Nah, mulai sekarang jangan sama-samakan lagi ya Lahat dengan Palembang. Kance-kance ade jeme Lahat yang bace tulisan ini? Komen-komen di bawah, dong~
Sumber Gambar: YouTube Boms Channel
BACA JUGA Ogan Ilir, Kabupaten Kecil yang (Akan) Bernasib Sama Seperti Radiator Springs dan tulisan Firdaus Deni Febriansyah lainnya.