ADVERTISEMENT
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Kamus Bahasa Makassar Sehari-hari (2): Kenalan dengan Partikel Pi, Mo, dan I

Utamy Ningsih oleh Utamy Ningsih
16 Juli 2021
A A
Kamus Bahasa Makassar Sehari-hari (2)_ Kenalan dengan Partikel Pi, Mo, dan I terminal mojok
Share on FacebookShare on Twitter

Berawal dari kekeliruan penempatan partikel dialek bahasa Makassar oleh seorang teman, saya akhirnya memperkenalkan (dalam bentuk tulisan) tiga partikel yang ada dalam dialek bahasa Makassar. Tiga partikel yang saya kenalkan itu hanya berbeda masing-masing satu huruf (mi, ji, ki).

Meski hanya berbeda satu huruf, tiga partikel tersebut akan membuat satu kata/kalimat menjadi keliru atau beda artinya jika salah penempatan. Baji-bajiki dan baji-bajimi, hanya beda satu huruf, tetapi artinya berbeda.

Nah, pada kesempatan kali ini saya akan memperkenalkan lagi tiga partikel lain yang juga sering digunakan dalam dialek Makassar. Namun, sebelum saya perkenalkan, penting untuk saya sampaikan bahwa bahasa daerah Makassar itu berbeda dengan dialek Makassar yang melekat pada bahasa Indonesia.

Dalam kesehariannya, orang Makassar—suku maupun domisili—ada yang memakai bahasa daerah Makassar, ada juga yang memakai bahasa Indonesia yang digabung dengan dialek Makassar. Jadi, kalau teman-teman pernah mendengar ada orang Makassar lagi ngomong, belum tentu dia lagi pakai bahasa daerah, lho. Bisa jadi masih tetap bahasa Indonesia, tetapi bercampur dengan dialek Makassar.

Contoh perbedaannya:

Anda sakit apa? (Bahasa Indonesia).

Garring apa ki’? (Bahasa Makassar).

Sakit apa ki’? (dialek Makassar yang melekat pada bahasa Indonesia).

Sudah dapat sedikit gambaran, kan? Nah, sekarang mari kita kenalan dengan partikel kata khas dialek Makassar.

Kamus bahasa Makassar sehari-hari #1 Partikel “pi”

Partikel pi digunakan untuk penegasan kata di depannya yang berhubungan dengan waktu atau jumlah.

  1. Partikel pi berhubungan dengan waktu.

Contoh:

Besok pi saya ke rumahmu = Nanti besok saya ke rumahmu.

Cukup pi uangku baru kulamarki’ = (Nanti) setelah uang saya cukup baru saya melamar kamu.

Belum pi bangun Baso = Belum bangun Baso/Baso belum bangun.

  1. Partikel pi berhubungan dengan jumlah—yang bisa berarti lagi, bisa juga sebagai pendukung kata lagi.

Contoh:

Tambah pi = Tambah lagi.

Tambah pi lagi.

Kamus bahasa Makassar sehari-hari #2 Partikel “mo”

Pada dasarnya, partikel mo bisa berarti/menggantikan kata “saja”.

Contoh:

Satu mo saya kasih ka = (Cukup) satu saja yang (kamu) kasih ke saya.

Kamus bahasa Makassar sehari-hari #3 Partikel “i”

Jika dalam bahasa Indonesia dikenal imbuhan i, maka dalam dialek Makassar juga ada. Meski dalam penggunaannya, partikel/imbuhan i dialek Makassar kadang bisa diganti dengan partikel ki, partikel/imbuhan i tetap punya tempat khusus di lidah orang Makassar.

Sampai saat ini, saya belum menemukan padanan kata atau arti dalam bahasa Indonesia untuk partikel/imbuhan i. Dalam penggunaannya, partikel/imbuhan i biasanya menunjuk/merujuk pada orang ketiga tunggal.

Hal yang juga istimewa dari imbuhan/partikel i adalah ia bisa membuat huruf konsonan akhir pada sebuah kata menjadi luluh. Cowok-cowok yang lagi bingung menghadapi pacarnya yang lagi ngambek, mungkin perlu belajar sama partikel/imbuhan i, wqwqwq.

Biar teman-teman bisa punya gambaran bagaimana peran i dalam sebuah kata, berikut saya sertakan contohnya.

  1. Mau→maui = dia mau

Maui makan dulu baru pergi = Dia mau makan dulu baru pergi.

  1. Marah→marai = dia marah

Marai sama saya = Dia marah sama saya.

Mara(h)-marai bapak sama saya = Bapak marah-marah sama saya.

Meskipun terlihat mudah, tidak semua kata bisa menggunakan partikel/imbuhan i lho, ya.

Di sisi lain, jika i berada di depan subjek yang menunjukkan nama orang, i sama artinya dengan “si”.

Contoh:

I Baso = Si Baso.

Gimana? Sudah makin penasaran dengan dialek Khas Makassar? Masih banyak, lho, yang khas dalam dialek Makassar, wqwqwq.

Selain itu, dalam penggunaannya, partikel-partikel yang ada dalam dialek Makassar juga bisa digabungkan asal tetap harus memperhatikan penempatannya.

Contoh:

Saya mo yang pergi kalau belum pi bangun Baso, daripada mara(h)-marai Bapak = Saya saja yang pergi kalau Baso belum bangun, daripada nanti Bapak marah-marah.

Satu kalimat langsung pakai tiga partikel di atas.

Oke, deh, demikian perkenalan kita kali ini. Semoga teman-teman makin penasaran, biar saya semakin rajin nulisnya, wqwqwq.

Sumber Gambar: Rainer Jehl via Wikimedia Commons

BACA JUGA Daftar Kata dalam Bahasa Makassar dan Bahasa Indonesia yang Serupa, namun Memiliki Arti Berbeda dan tulisan Utamy Ningsih lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 5 Oktober 2021 oleh

Tags: bahasa makassardialek makassarNusantara Terminalpartikel
Utamy Ningsih

Utamy Ningsih

Suka Membaca, Belajar Menulis.

ArtikelTerkait

Bahasa Jemberan: Mulai dari ‘Siah Mak Iyo Rakah’ Sampai ‘Sengak Kamu ya’ yang Bikin Pusing Kepala

9 Juni 2021
Menelaah Logika Berpikir Lord Rangga Sunda Empire terminal mojok.co

Sebagai Orang Sunda, Saya Malu dengan Tingkah Lord Rangga

25 Mei 2021
Mitos Masa Kecil yang Dianggap Aneh padahal Bisa Dibuktikan secara Logika terminal mojok

Mitos-mitos Masa Kecil yang Dianggap Aneh padahal Bisa Dibuktikan secara Logis

8 Agustus 2021
Daftar Kata dalam Bahasa Makassar dan Bahasa Indonesia yang Serupa, namun Memiliki Arti Berbeda terminal mojok

Daftar Kata dalam Bahasa Makassar dan Bahasa Indonesia yang Serupa, namun Memiliki Arti Berbeda

7 Juli 2021
baubau buton sulawesi mojok

Meluruskan Salah Kaprah tentang Baubau, Kota yang Sering Dikira Daerah Papua oleh Orang Jawa

3 Agustus 2021
Sejarah ‘Ayang-ayang Gung’, Lagu Anak Sunda tentang Bangsawan yang Haus Kekuasaan terminal mojok

Sejarah ‘Ayang-ayang Gung’, Lagu Anak Sunda tentang Bangsawan yang Haus Kekuasaan

7 Juni 2021
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
Menguak Susahnya Mendapat Donor Plasma Konvalesen terminal mojok

Menguak Alasan Susahnya Mendapat Donor Plasma Konvalesen

Ubah Jalan HOS Cokroaminoto Ponorogo Jadi Mirip Jalan Malioboro Adalah Gagasan yang Maksa terminal mojok.co

Ubah Jalan HOS Cokroaminoto Ponorogo Jadi Mirip Jalan Malioboro Adalah Gagasan yang Maksa

Membandingkan Majalah Kawanku, Gadis, dan Citacinta terminal mojok.co

Membandingkan Majalah Kawanku, Gadis, dan Citacinta

Terpopuler Sepekan

Derita S1 Informatika Lulus Cumlaude, Berakhir Jadi BuzzeRp (Unsplash)

Derita Lulusan Cumlaude S1 Informatika, Berharap Lulus Bisa Jadi Top Hacker Malah Nyasar Bekerja Menjadi Buzzer

13 Juni 2025
4 Pertanyaan yang Sebaiknya Nggak Ditanyakan kepada Mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM) karena Bikin Emosi alumni UM

Jadi Alumni UM Itu Enak: Kebanggaannya Tanpa Beban, Biasa Saja, dan Sak Madyane  

12 Juni 2025
Usaha Toko Sembako di Desa Bikin Boncos. Jam Buka Menyesuaikan Teriakan Tetangga, Saldo ATM Nggak Bertambah pula

Usaha Toko Sembako di Desa Bikin Boncos. Jam Buka Menyesuaikan Teriakan Tetangga, Saldo ATM Nggak Bertambah pula

11 Juni 2025
Jurusan Sastra Jawa Nggak Bergengsi: Mahasiswa Lebih Sering Disangka Dukun daripada Akademisi

Jurusan Sastra Jawa Nggak Bergengsi: Mahasiswanya Lebih Sering Disangka Dukun daripada Akademisi

12 Juni 2025
Jalanan di Kecamatan Jenangan Ponorogo Rusak Karena Truk ODOL, Membahayakan tapi (Seakan) Diabaikan

Jalanan di Kecamatan Jenangan Ponorogo Rusak Karena Truk ODOL, Membahayakan tapi (Seakan) Diabaikan

11 Juni 2025
Siasat Naik KRL Bekasi-Jakarta yang Perlu Dipahami Pemula agar Tidak Tersiksa Selama Perjalanan Mojok.co

Siasat Naik KRL Bekasi-Jakarta yang Perlu Dipahami Pemula agar Tidak Terlalu Tersiksa Sepanjang Perjalanan

15 Juni 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=jxGwBYZnCJg

DARI MOJOK

  • Muslihat Penulisan Ulang Sejarah Mei 1998: Memberikan Penghargaan kepada Soeharto dan Menyangkal Bukti Pemerkosaan
  • Setia Temani Pacar dari Gagal CASN hingga Nganggur Lama, Setelah Jadi ASN Malah Ditinggal Bahagia sama Orang Lain
  • Dapat Kelompok KKN “AFK” dan “Nggak Napak Tanah” Itu Seburuk-buruknya Nasib: Merepotkan Teman dan Warga Cuma Demi Nilai A
  • Nopek Novian: Godfather Konten Kampung yang Panen Dolar
  • Merelakan Kuliah S3 usai Lolos CASN adalah Pilihan Realistis di Tengah Kondisi Negeri yang Semrawut, meski Penempatan Tak Sesuai Harapan
  • Ditolak Kampus PTN, Kini Malah Menciptakan Ide Bisnis Menjanjikan: Modal Iseng, Bisa Kantongi Rp50 Juta Pertama di Usia 20

AmsiNews

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.