Kini kamu tidak perlu berpikir untuk jaga lilin di tengah malam hanya untuk menjadi kaya. Di zaman artificial intelligence (AI) ini, akan semakin banyak jenis pekerjaan baru yang bermunculan dengan bayaran yang fantastis dan akan membuat kamu kaya mendadak.
Well, saya pernah mendengar pepatah, “Bekerja keraslah sampai tetanggamu menyangka kalau itu adalah hasil pesugihan.” Entah siapa pencetus pepatah ini, tetapi saya akui beliau adalah orang sakti yang mampu meramal masa depan. Salah satu ramalan beliau terwujud pada studi Aktuaria, program studi yang memiliki sedikit sekali peminat tapi memiliki prospek karier yang menjanjikan.
Lalu apa sih Aktuaria? Menurut Ibu Maria Zefanya Sampe, M.M, salah satu dosen Universitas Pasetya Mulya, Aktuaria adalah ilmu tentang pengelolaan risiko keuangan di masa yang akan datang. Ilmu ini adalah kombinasi dari matematika, statistika, akuntansi, ekonomi, peluang, dan manajemen risiko. Orang yang ahli dalam bidang Aktuaria disebut dengan aktuaris. Biasanya Aktuaris tergabung dalam perserikatan kerja bernama Persatuan Aktuaris Indonesia (PAI) yang memiliki sekitar 500 anggota di seluruh Indonesia. Nah, kebayang kan betapa langkanya profesi ini.
Ngapain aja sih Aktuaris itu? Ini adalah ilustrasi yang digambarkan oleh ibu Maria.
“Suatu hari, si Otong ingin berinvestasi 10 triliun di sebuah hotel A yang terletak di dekat pantai daerah Kotabaru, Kalimantan Selatan. Si Otong ingin mengasuransikan investasi sehingga kalau misalnya terjadi apa-apa, asetnya masih aman. Otong datang ke perusahaan asuransi mengutarakan niatnya, kemudian pihak asuransi menghubungi aktuaris untuk membantu menaksir berapa biaya premi yang harus dibayar si Otong berdasarkan kriteria tertentu.
Si Aktuaris bersama tim mengecek kondisi bangunan (eksterior dan interior, serta material yang digunakan), jenis tanah tempat bangunan itu berada (misalnya tanah rawa), lingkungan sekitar (ada pabrik yang berpotensi terbakar dan sejenisnya), alam (potensi bencana), lokasi (dalam kota, luar kota), harga jual bangunan sekitar, dan faktor lain sampai diperoleh taksiran harga. Kemudian harga tersebut digodok menjadi premi yang harus dibayar oleh si Otong.”
Singkatnya Aktuaria kerap bekerja sama dengan perusahaan asuransi, bank, dan pemerintah untuk membantu manajemen risiko keuangan. Obyek pekerjaan aktuaris adalah asuransi jiwa, kesehatan, tunjangan karyawan (tunjangan hari raya, tunjangan anak, tunjangan pendidikan, pensiun, pesangon), manajemen risiko, kebakaran, bencana, dan lain-lain. Intinya, perusahaan yang mengeluarkan produk berjangka pasti memerlukan aktuaris.
Lalu bagaimana saya bisa menjadi aktuaris?
Kabarnya, ada dua cara untuk menjadi aktuaris, yakni 1) mengikuti ujian sertifikasi, 2) kuliah di program studi Aktuaria. Mari kita bahas satu persatu.
Mengikuti Ujian Sertifikasi
Kabarnya ada beberapa tahapan tes yang harus dilalui pada ujian sertifikasi Aktuaris. Dikutip dari laman aktuaris.or.id:
a. Ujian Reguler PAI
b. Ujian Profesionalisme
Ujian Profesionalisme Aktuaria terdiri dari 11 mata ujian.
Tingkat Ajun Aktuaris (Associate): Matematika Keuangan, Probabilita dan Statistika, Ekonomi, Akuntansi, Metode Statistika, Matematika Aktuaria, Pemodelan dan Teori Risiko, Profesionalisme.
Tingkat Aktuaris (Fellow): Investasi dan Manajemen Aset; Manajemen Aktuaria; Aspek Aktuaria dalam Asuransi Jiwa, atau; Aspek Aktuaria dalam Dana Pensiun, atau; Aspek Aktuaria dalam Asuransi Umum, atau; Aspek Aktuaria dalam Asuransi Kesehatan.
Kuliah di program studi Aktuaria
Di Indonesia ada 10 perguruan tinggi yang menyediakan program Aktuaria dengan berbagai penyeteraan. Adapun universitas tersebut adalah Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Institut Pertanian Bogor, Universitas Padjadjaran, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Universitas Gadjah Mada, Universitas Surya, Universitas Katolik Parahyangan, Universitas Prasetiya Mulya, dan Universitas Pelita Harapan.
Gajinya berapa?
Menurut informasi, gaji aktuaris di Indonesia berada di kisaran 60 juta perbulan sedangkan di luar negeri seperti di Singapura, gaji bulanan setara dengan harga mobil Toyota Avanza.
Nah, ada yang ingin pindah haluan menjadi aktuaris? Saya ingin menekankan, manusia bisa saja kaya mendadak tetapi selalu ada proses pahit menuju “kaya mendadak”. Seperti aktuaris, kamu bisa cepat kaya tetapi kamu harus berjuang melewati berbagai ujian sertifikasi yang kenyataannya tidak mudah. Seperti itulah hidup, bahkan di negeri dongeng 1001 malam pun Aladdin harus berjuang mati-matian melawan Ja’far.
BACA JUGA Mencari Pekerjaan Memang Susah, Tapi Mencari Pekerja Juga Susah atau tulisan Winda Ariani lainnya.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.