Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Mengenal Bambu Runcing, Pahlawan yang Dihargai Berlebihan

Ahmad Nurhalim oleh Ahmad Nurhalim
11 Agustus 2020
A A
bambu runcing mojok

bambu runcing mojok

Share on FacebookShare on Twitter

Hari Proklamasi akan tiba sebentar lagi. Artinya, tak lama lagi warganet akan berlomba menebar postingan berbau kepahlawanan. Mulai dari pahlawan kemerdekaan, pahlawan zaman now, pahlawan tanpa tanda jasa dan lain-lain.

Berlawanan dengan pahlawan tanpa tanda jasa, ada sosok yang sering dikaitkan dengan kepahlawanan tapi menurut saya mendapat status yang overestimated yaitu bambu runcing.

Kalau kita mengenal senjata pendekar dunia persilatan seperti Pedang Pembelah Langit atau Kapak Naga Geni milik Wiro Sableng. Maka bambu runcing berbeda dengan semua itu. Dia hanya bambu biasa yang diruncingkan yang bahkan penulisannya pun tanpa huruf kapital.

Tapi itu tidak menghalangi bambu runcing mendapat penilaian yang tinggi. Sampai-sampai pernah ada yang mengatakan kalau perjuangan kemerdekaan berhasil termasuk karena jasa bambu runcing.

Maka mohon maaf, bagi saya itu tidak masuk akal. Yang menjadi lawan para pejuang dulu itu adalah pasukan bersenjata, bukan pohon pisang. Mereka punya senjata api, granat, dan bahkan tank. Jadi, tanpa bermaksud merendahkan semangat para pejuang, rasanya hampir mustahil kalau semua senjata modern itt bisa dilawan dengan mengandalkan bambu yang diruncingkan.

Satu hal lagi, meruncingkan bambu tentu harus menggunakan alat yang tajam seperti parang atau alat sejenis yang lebih pantas dijadikan senjata utama. Jadi bambu itu maksimalnya hanya menjadi senjata tambahan, bukan pemegang kontribusi terbesar.

Lantas kenapa bambu runcing bisa mendapat reputasi hebat seperti itu. Menurut saya minimal ada dua alasan untuk hal itu. Hiperbola dan mental sidekick.

Hiperbola maksudnya bukan garis lengkung dalam ilmu matematika. Tapi yang saya maksud di sini adalah jenis majas yang sering kita gunakan. Begitu seringnya sampai gaya ini sudah mendarah daging meski belum tentu kita tahu sebutannya.

Baca Juga:

Hari Gini kok Masih Ada yang Debat Israel Benar atau Salah, Apakah Fetish-mu Adalah Terlihat Goblok?

Obituari Aaron Bushnell: Dia Tidak Gugur, tapi Menjadi Pengingat yang Akan Mengutuk Israel hingga Hancur!

Hiperbola adalah jenis majas yang menggunakan gaya bahasa untuk melebih-lebihkan sesuatu sehingga hal yang disampaikan terlihat lebih dramatis dari kenyataannya.  Terdengar familiar? Jika Anda biasa membaca status-status di media sosial, bisa dipastikan anda sudah terbiasa menemukan gaya penulisan seperti ini. Sebutan kekinian yang paling dekat dengan istilah ini mungkin adalah lebay.

Kemampuan ber-hiperbola sudah menjadi bagian dari gaya bahasa kita sehari-hari. Putus cinta disamakan dunia mau kiamat. Baru ngomong beberapa kali, bilangnya sudah berjuta-juta kali. Dan masih banyak contoh yang lainnya.

Apalagi kalau ucapan-ucapan ini sudah masuk  dalam ranah obrolan bapak-bapak di warung kopi, rumpian ibu-ibu kompleks ataupun komunitas-komunitas free speech lainnya. Hal paling remeh sekalipun bisa menjadi berkali-kali lebih dramatis dari aslinya.

Makanya tak heran jika bambu runcing yang sebetulnya sosok sederhana itu, berubah menjadi sosok pahlawan luar biasa karena gaya-gaya hiperbolis kita.

Tapi jika alasan itu saja belum membuat Anda puas, maka sebagai ahli berkelit, masih ada alasan lain yang bisa saya sampaikan dan tak kalah pentingnya yaitu mental sidekick.

Kalau dalam dunia superhero, sidekick bisa berarti sahabat, partner ataupun mungkin konco. Ironman punya War Machine, Kapten Amerika punya Bucky Burnes dan tentu yang paling populer adalah Robin sebagai sidekick nya Batman.

Mereka semua punya kesamaan. Yaitu semuanya hebat dan mampu mendampingi superhero utama. Tapi ada satu hal lagi yang biasanya sama di antara para sidekick. Sehebat apapun mereka, plot cerita tidak akan mengizinkan mereka lebih dominan dari tokoh utama. Tentu saja ini masuk akal, karena kalau mereka lebih dominan, namanya bukan sidekick lagi, tapi tokoh utama.

Tapi ada juga, orang yang memilih menjagokan sidekick jika dibanding dengan tokoh utama. Mereka yang memilih sidekick karena punya sudut pandang kekerenan yang berbeda. Mungkin saja mereka bosan dengan tokoh-tokoh pahlawan yang terlalu hebat kemudian mencari alternatif lain yang tidak terlalu mainstream tapi tidak kalah hebatnya.

Contohnya Batman yang meskipun merupakan sosok pekerja keras, tapi lama-kelamaan bisa juga orang akan merasa bosan. Dari sini beralihlah mereka kepada Robin, yang cukup pura-pura sibuk sedikit, sudah bisa nebeng terkenal. Bahkan menjadi sidekick paling populer sepanjang masa. Keren kan?

Sikap mental lebih menjagokan sidekick seperti itu bisa juga lahir karena kesamaan sifat oportunis. Ingin menikmati ngebut-ngebutan, tapi maunya sambil dibonceng abang ojek. Ingin ikut panen raya, tapi tak mau jadi petani.

Pandangan seperti inilah yang mungkin kemudian terbawa kepada cara pandang terhadap pahlawan kemerdekaan. Usaha menemukan pahlawan yang tidak mainstream tapi bisa punya pengaruh luar biasa dengan bantuan kata-kata hiperbolis akhirnya melesatkan reputasi bambu runcing.

Tentunya agar analisa saya ini bisa diterima, kita harus mengakui dulu bahwa dua jenis karakter mental itu, hiperbola dan penggemar sidekick, betul-betul ada di dalam cara berpikir kita sehari-hari. Oleh karena itu, saya persilahkan Anda merenung dan memutuskan sendiri. Apakah analisa ini pantas diperhitungkan atau saya hanya karakter sampingan yang suka melebih-lebihkan.

BACA JUGA Teror Andong Pocong di Sidoarjo.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 11 Agustus 2020 oleh

Tags: bambu runcingPahlawanperang
Ahmad Nurhalim

Ahmad Nurhalim

Praktisi kehidupan berkeluarga

ArtikelTerkait

Alasan Perang Tidak Pernah Betul-Betul Pergi dari Timur Tengah

Alasan Perang Tidak Pernah Betul-Betul Pergi dari Timur Tengah

18 Februari 2020
Sedihnya Nama Pahlawan Dijadikan Nama Jalan, tapi Orang Nggak Tahu Pahlawannya Terminal Mojok

Sedihnya, Pahlawan yang Dijadikan Nama Jalan Justru Nggak Terlalu Dikenal

23 Januari 2021
7 Tontotan Anti Perang untuk Pengingat Pahitnya Masa Perang Terminal Mojok.co

7 Tontonan Soal Perang untuk Pengingat Pahitnya Masa Perang

28 Februari 2022
Konspirasi One Piece: Shanks, Yonko Paling Misterius. Kawan atau Lawan? one piece live action

Shanks dan Jokowi Itu Sama, Datang untuk Menghentikan Perang

3 Juli 2022
sultan agung sejarah kelam penaklukan gelar bangsawan mojok

Jejak Hitam Sultan Agung dalam Penaklukan Giri Kedaton

25 September 2020
Pangeran Diponegoro dan Perjalanannya Sebelum Perang Jawa raden mas mustahar sejarang belanda penjajahan terminal mojok.co

Perjalanan Pangeran Diponegoro Sebelum Perang Jawa

12 September 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

3 Alasan Berkendara di Jalanan Jombang Itu Menyebalkan

3 Alasan Berkendara di Jalanan Jombang Itu Menyebalkan

14 Desember 2025
Solo Gerus Mental, Sragen Memberi Ketenangan bagi Mahasiswa (Unsplash)

Pengalaman Saya Kuliah di Solo yang Bikin Bingung dan Menyiksa Mental “Anak Rantau” dari Sragen

13 Desember 2025
Dilema Warga Gondangrejo: Mengaku Orang Karanganyar, Jauhnya Kebangetan. Mengaku Orang Solo, KTP Nggak Setuju

Dilema Warga Gondangrejo: Mengaku Orang Karanganyar, Jauhnya Kebangetan. Mengaku Orang Solo, KTP Nggak Setuju

13 Desember 2025
Toyota Corolla Altis, Sedan Tua Terbaik yang Masih Sulit Dikalahkan di Harga Kurang dari Rp100 Juta

Toyota Corolla Altis, Sedan Tua Terbaik yang Masih Sulit Dikalahkan di Harga Kurang dari Rp100 Juta

17 Desember 2025
4 Rekomendasi Film India Penuh Plot Twist Sambil Nunggu 3 Idiots 2 Tayang

4 Rekomendasi Film India Penuh Plot Twist Sambil Nunggu 3 Idiots 2 Tayang

18 Desember 2025
Kasta Sambal Finna dari yang Enak Banget Sampai yang Mending Skip Aja

Kasta Sambal Finna dari yang Enak Banget Sampai yang Mending Skip Aja

19 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”
  • Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah
  • Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia
  • Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka
  • Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran
  • UGM Berikan Keringanan UKT bagi Mahasiswa Terdampak Banjir Sumatra, Juga Pemulihan Psikologis bagi Korban

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.