Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kuliner

Mengangkat Kembali Martabat Rengginang di Kala Lebaran

Faiz Al Ghiffary oleh Faiz Al Ghiffary
15 April 2023
A A
Dari Semua Cemilan, Kenapa Hanya Rengginang yang Jadi Isi Kaleng Khong Guan? toples khong guan meme khong guan terminal mojok.co

Dari Semua Cemilan, Kenapa Hanya Rengginang yang Jadi Isi Kaleng Khong Guan? toples khong guan meme khong guan terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Rengginang dalam kaleng Khong Guan, saya rasa, tak bisa lagi dan tak lagi boleh jadi guyonan. Kalau Anda masih kekeuh menganggap itu penipuan, baiknya Anda baca artikel ini sampe kelar.

Lelucon rengginang beserta kawan-kawannya; krupuk sego, peyek, lanting dll yang berada dalam kaleng Khong Guan adalah sampah. Lelucon ini menurut saya tak bermoral sama sekali, sebab seakan-akan menempatkan rengginang sebagai makanan dengan kasta rendah. Dan yang jelas, punya rasa di bawah Khong Guan.

Masalahnya adalah, mereka dua makanan dengan karakteristik yang jelas-jelas berbeda. Membandingkan Khong Guan dengan rengginang, sama saja sedang adu performa Samsung S23 Ultra vs Yamaha R15.

Dan Lebaran kali ini, menurut saya adalah waktu yang tepat untuk mengangkat harkat dan martabat rengginang bersama kawan-kawannya.

Rengginang dan remukan tempe

Remukan tempe itu, enak. Tapi, kalau ada makanan lainnya, jelas nggak bakal ngelirik remukan tempe. Pada akhirnya, remukan tempe itu sering berakhir di tempat sampah, atau tak dilirik sama sekali.

Kira-kira seperti itulah menggambarkan nasib rengginang, meski tidak selalu berakhir terbuang.

Anda harus tahu kalau rengginang ini bukan hanya sekadar makanan. Di desa-desa khususnya, proses pembuatan rengginang sangat filosofis sekali. Di desa saya, pelosok Jawa Timur sana dan tetangga-tetangganya, pembuatan makanan ini jadi prosesi yang agung. Menjelang lebaran dan hari-hari besar lainnya, jika ada salah seorang tetangga kami membuat rengginang, tetangga lain akan membantu.

Proses pembuatannya, sebetulnya tidak susah-susah amat. Dikerjakan bersama keluarga sudah cukup. Tapi tanpa diminta, tetangga datang membantu. Yak, betul, kuliner ini memantik gotong royong, semangat yang kini terlihat mahal.

Baca Juga:

Bukan karena Rasanya Enak, Biskuit Khong Guan Dibeli karena Bisa Memberi Status Sosial

Nostalgia Masa Kejayaan Bata, Sepatu Jadul yang Membuat Saya Sombong saat Lebaran

Tentu itu bukan teori politik timbal balik, yang berharap setelah membantu, akan dibantu balik nantinya. Ini murni kegiatan sosial yang sudah turun temurun dan lestari. Itu semua karena makanan yang kita anggap sepele dan kastanya dianggap rendah.

Anda yang merasa tertipu saat lebaran dengan membuka kaleng Khong Guan dan merendahkannya, saya yakin tidak pernah berpikir sejauh ini tentang betapa hebatnya si rengginang ini.

Oleh karena alasan yang begitu filosofis itulah, saya keluarkan manifesto bahwa rengginang layak berada dalam kaleng Khong Guan.

Coba dilihat dari sudut pandang yang lebih sederhana

Kalian bisa saja bilang kalau itu bukan alasan yang masuk akal. Sebab, ini konteksnya menipu, kalengnya apa isinya apa. Gini lho, kita ini masyarakat desa simpel aja kok mikirnya, daripada kaleng-kaleng bekas Khong Guan itu nggak diisi, kita manfaatkan untuk menampung rengginang dan kawan-kawannya. Lagian selama ini belum terdengar setidaknya sampai telinga saya, ada orang yang kemudian mati setelah mengonsumsi makanan ini kan?

Saya kira, lelucon sampah itu sudah berakhir saat Agus Mulyadi menulis di Mojok.co, dengan judul Wawancara Singkat Bersama Rengginang: Menggugat Guyonan Basi “Kaleng Khong Guan Isi Rengginang”. Eh nyatanya sampai hari ini guyonan tersebut masih tetap ada.

Oleh sebab itulah, artikel ini mencoba memberikan satu alasan lagi. Untuk meyakinkan para pemirsa bahwa guyonan itu memang sampah. Dan tidak semestinya martabat rengginang dan kawan-kawannnya direndahkan.

Kekhawatiran saya adalah, kalau kemudian guyonan itu tak terbendung lalu diamini oleh masyarakat desa, bisa bahaya. Bukan karena makanan ini akan menghilang, tapi solidaritas sosial yang terkandung dalam proses pembuatannya lah yang akan hilang.

Bayangkan, kalau kemudian orang-orang desa enggan membuat rengginang lagi. Takut dibilang penipu sebab menempatkan rengginang di kaleng Khong Guan. Jika ini terjadi, kalian adalah salah satu pihak yang turut serta membunuh budaya gotong royong dalam prosesi luhur pembuatan makanan tersebut.

Terakhir, mbok jadi orang tuh yang adil. Kalian koar-koar karena merasa tertipu dengan kaleng Khong Guan yang berisi rengginang sekalipun konteksnya bercanda. Tapi, diem-diem bae saat tertipu janji busuk wakil rakyat yang kalian pilih, ups.

Bungkusnya sih meyakinkan, eh ternyata juga tertipu dengan isi yang ternyata berantakan. Hash angel.

Sumber gambar: YouTube Khong Guan Biscuit Indonesia

Penulis: Faiz Al Ghiffary
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Dari Semua Cemilan, Kenapa Hanya Rengginang yang Jadi Isi Kaleng Khong Guan?

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 15 April 2023 oleh

Tags: camilanKhong GuanLebaranrengginang
Faiz Al Ghiffary

Faiz Al Ghiffary

Juru tulis perusahaan swasta.

ArtikelTerkait

THR PNS Cair, Ini 6 Hal yang Biasanya Harus Mereka Bayar Terminal Mojok.co

THR PNS Cair, Ini 6 Hal yang Biasanya Harus Mereka Bayar

19 April 2022
baju baru

Pamer Baju Baru dan Menyalakan Petasan Bukan Budaya Kita

4 Juni 2019
Plat AB Meresahkan Jalanan Jogja karena Tidak Punya Empati (Pexels)

Serbuan Plat Luar Jogja di Kala Musim Liburan, Ujian Kesabaran dan Fenomena yang Bikin Dilema Warga Jogja

1 April 2025
Bandara Dhoho Kediri Dibuka untuk Umum, Warga “Ndeso” yang Mampir untuk Wisata Kena Nyinyir Mojok.co

Bandara Dhoho Kediri (Katanya) Siap Beroperasi Sebelum Lebaran, dan Kali Ini, Semoga Tidak Mundur Lagi

10 Maret 2024
10 Hari Sebelum Lebaran, Momen Penuh Kebahagiaan Ojol Jogja: Begitu Banyak Orang Baik di Jogja

10 Hari Sebelum Lebaran, Momen Penuh Kebahagiaan Ojol Jogja: Begitu Banyak Orang Baik di Jogja

12 April 2023
Ciri-ciri Tempat Pangkas Rambut Red Flag. Hindari kalau Nggak Ingin Jadi Bahan Percobaan Tukang Cukur Mojok

Ciri-ciri Tempat Pangkas Rambut Red Flag. Hindari kalau Nggak Ingin Jadi Bahan Percobaan Tukang Cukur

7 April 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Nasi Goreng Palembang Nggak Cocok di Lidah Orang Jogja: Hambar!

Nasi Goreng Palembang Nggak Cocok di Lidah Orang Jogja: Hambar!

1 Desember 2025
Jalur Pansela Kebumen, Jalur Maut Perenggut Nyawa Tanpa Aba-aba

Jalur Pansela Kebumen, Jalur Maut Perenggut Nyawa Tanpa Aba-aba

2 Desember 2025
Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang Mojok.co

Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang

5 Desember 2025
4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang Mojok.co

4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang

3 Desember 2025
4 Alasan Saya Lebih Memilih Ice Americano Buatan Minimarket ketimbang Racikan Barista Coffee Shop Mojok.co

4 Alasan Saya Lebih Memilih Ice Americano Buatan Minimarket ketimbang Racikan Barista Coffee Shop

4 Desember 2025
Saya Pengguna Setia Transjakarta dan Setuju kalau Tarifnya Naik asal 4 Hal Ini Terpenuhi Mojok.co

Saya Pengguna Setia Transjakarta dan Setuju kalau Tarifnya Naik asal 4 Hal Ini Terpenuhi

29 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.