Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup

Menerka Alasan Kasur Palembang Hanya Punya 4 Warna

Bella Yuninda Putri oleh Bella Yuninda Putri
20 Juli 2024
A A
Menerka Alasan Kasur Palembang Hanya Punya 4 Warna

Menerka Alasan Kasur Palembang Hanya Punya 4 Warna (unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Pernah perhatiin nggak sih kenapa kasur Palembang kebanyakan warnanya cuma itu-itu? Kok nggak ada warna kekinian kayak sage, turqoise, atau peach gitu, ya?

Kasur adalah komponen penting dalam meningkatkan kualitas istirahat. Saking pentingnya, kasur kini memiliki banyak sekali bentuk dan jenis yang disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan. Ada yang empuk, hangat, dan ada juga yang bisa memperbaiki postur tubuh.

Di sisi lain, ada juga sebagian orang yang merasa cukup dengan kasur konvensional. Selama bisa dibuat tidur, itu sudah lebih dari cukup. Bahkan masyarakat kita nggak jarang suka sekali tidur di lantai dengan dalih lebih adem. Karenanya dibuatlah kasur lantai. Ada yang lipat, ada juga yang model karpet bergelombang bernama kasur Palembang.

Kasur Palembang ini lumrah sekali kita jumpai, bahkan saya sendiri punya. Tapi saya heran, kenapa ya kasur ini hanya punya 4 warna?

Warna-warna kasur Palembang punya makna mendalam

Alasan pertama adalah boleh jadi warna-warna tersebut mengandung makna. Bangsa kita terkenal memiliki banyak budaya, sehingga setiap simbol, warna, dan bentuk pasti memiliki makna tersirat. Apalagi kasur ini tidak ada inovasi sama sekali yang membuat warna kasur ini seolah sangat sakral. Kasur Palembang punya 4 warna, yaitu biru, merah, hijau, dan ungu.

Konon, warna biru melambangkan ketenangan lantaran identik dengan air laut. Boleh jadi, sang pengrajin berpesan supaya penggunanya bisa lebih rileks. Kalau warna merah, saya agak ragu karena identik dengan emosi dan keberanian. Tapi, konon ada yang mengatakan kalau warna merah juga berarti energi. Mungkin saja warna kasur ini melambangkan charging station-nya manusia. Hijau berarti warna natura, artinya kurang lebih mirip dengan biru. Sementara ungu, ia memiliki kesan mewah dan misterius.

Kebersihan dan estetika

Saya rasa pemilihan 4 warna ini juga bukan tanpa alasan. Menurut saya, ini berhubungan dengan kebersihan dan estetika.

Setahu saya, pemilihan warna biru, hijau, merah, dan ungu yang cenderung gelap itu membuat hampir semua noda jadi warna gelap bahkan hitam. Misalnya, noda teh, kuah, atau bahkan bekas darah jika terkena kasur tersebut pasti akan terserap dan bekasnya menggelap, sehingga siapa pun yang menempati nggak akan mikir kejauhan soal jenis nodanya. Paling-paling mereka mengira itu hanya tumpahan kuah soto.

Baca Juga:

Rekomendasi Kasur untuk Anak Kos, Harga di Bawah 1 Juta tapi Tahan Lama

7 Warna Elegan yang Jarang Diketahui Orang

Coba bandingkan kalau kasur Palembang berwarna putih, abu-abu, atau hijau muda. Noda apa pun pasti akan kelihatan meski warnanya memang estetik.

Tidak banyak pilihan warna

Konon, kasur Palembang sudah ada sejak tahun 1980-an. Walaupun masih berumur sekitar 44 tahun, boleh dibilang kasur ini sudah agak tua. Saya jadi menuduga kalau di tahun segitu pilihan warna masih belum kaya seperti sekarang.

Setahu saya, masih ada TV yang hitam putih sehingga di zaman itu pasti belum ada warna-warna kekinian seperti peach, sage, apalagi shimmer seperti yang sempat viral Lebaran kemarin. Oleh karena itu, sadar atau nggak warna pada kasur Palembang ini adalah warna-warna primer, yaitu RGB (red, green, blue) alias merah, hijau, dan biru.

Memang sih warna dasar itu ada yang bilang merah, biru, kuning. Tapi, anggap saja orang sana lebih familier sama hijau daripada kuning. Lantas, kalau ungu? Barangkali itu hasil iseng pengrajin setelah mencampur warna hijau dan biru.

Memudahkan identifikasi produk kasur Palembang

Terakhir, jenis warna yang minim ini boleh jadi ada hubungannnya dengan proses distribusi dan penjualan. Lebih tepatnya, warna yang seolah sudah menjadi trademark ini dapat memudahkan identifikasi produk.

Saya sebetulnya kurang tahu bagaimana proses produksi kasur Palembang ini. Tapi kalau saya tebak, keadaan pabrik maupun gudang logistik tentu sangat ruwet dan penuh. Banyak sekali barang yang diproduksi dengan beraneka macam jenis. Oleh karena itu, diperlukan adanya semacam patokan untuk mempercepat proses pencarian barang. Dan tentu saja, warna kasur Palembang yang itu-itu saja bisa jadi menjadi patokan bagi para karyawan pabrik dan gudang.

Itulah beberapa kemungkinan alasan kasur Palembang hanya punya 4 warna. Tentu saja nggak semua orang memusingkan soal warna tersebut. Kira-kira ke depannya perlu ada inovasi warna baru nggak, ya? Warna yang lagi tren sekarang gitu, misalnya?

Penulis: Bella Yuninda Putri
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Alasan Saat Kecil Kita Gemar Tiduran di Tumpukan Baju yang Baru Diangkat dari Jemuran.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 20 Juli 2024 oleh

Tags: kasurkasur lantaikasur palembangwarna
Bella Yuninda Putri

Bella Yuninda Putri

Seorang Gen Z. Doyan menulis nonfiksi, fiksi, sampai puisi. Suka membahas topik seputar budaya, bahasa, dan keseharian di masyarakat.

ArtikelTerkait

Rekomendasi Kasur untuk Anak Kos, Harga di Bawah 1 Juta tapi Tahan Lama

Rekomendasi Kasur untuk Anak Kos, Harga di Bawah 1 Juta tapi Tahan Lama

29 Juni 2025
bagi saya

Bagi Saya, Warna Hanyalah Me-Ji-Ku-Hi-Bi-Ni-U

15 Agustus 2019
Stop Mengidentikkan Warna Ungu dengan Janda, Nggak Lucu! terminal mojok

Stop Mengidentikkan Warna Ungu dengan Janda, Basi Tau!

28 September 2021
7 Warna Elegan yang Jarang Diketahui Orang

7 Warna Elegan yang Jarang Diketahui Orang

23 November 2023
Menebak Karakter Mahasiswa dari Warna Jas Almamater terminal mojok

Menebak Karakter Mahasiswa dari Warna Jas Almamater

19 Desember 2021
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Tidak seperti Dahulu, Jalanan di Solo Kini Menyebalkan karena Semakin Banyak Pengendara Nggak Peka Mojok.co

Tidak seperti Dahulu, Jalanan di Solo Kini Menyebalkan karena Semakin Banyak Pengendara Nggak Peka

1 Desember 2025
Lamongan Megilan: Slogan Kabupaten Paling Jelek yang Pernah Saya Dengar, Mending Diubah Aja Mojok.co Semarang

Dari Wingko Babat hingga belikopi, Satu per Satu yang Jadi Milik Lamongan Pada Akhirnya Akan Pindah ke Tangan Semarang

30 November 2025
3 Sisi Lain Grobogan yang Nggak Banyak Orang Tahu

3 Sisi Lain Grobogan yang Nggak Banyak Orang Tahu

4 Desember 2025
Video Tukang Parkir Geledah Dasbor Motor di Parkiran Matos Malang Adalah Contoh Terbaik Betapa Problematik Profesi Ini parkir kampus tukang parkir resmi mawar preman pensiun tukang parkir kafe di malang surabaya, tukang parkir liar lahan parkir

Rebutan Lahan Parkir Itu Sama Tuanya dengan Umur Peradaban, dan Mungkin Akan Tetap Ada Hingga Kiamat

2 Desember 2025
Pengalaman Nonton di CGV J-Walk Jogja: Murah tapi Bikin Capek

Pengalaman Nonton di CGV J-Walk Jogja: Murah tapi Bikin Capek

4 Desember 2025
5 Alasan Danau UPN Veteran Jatim Adalah Tempat Nongkrong Paling Romantis Sekaligus Paling Mlarat

5 Alasan Danau UPN Veteran Jatim Adalah Tempat Nongkrong Paling Romantis Sekaligus Paling Mlarat

2 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.