Bagi pemuda yang lahir dan besar di desa seperti saya, di mana mayoritas masyarakatnya bekerja di sektor agraris, lumrah rasanya melihat pakdhe-pakdhe tani bergegas ke sawah di pagi hari dengan berbagai macam outfit dan jenis kaos mereka. Sepagi Cristiano Ronaldo datang ke tempat latihan, sepagi pegawai kantoran berangkat walau tak diburu absensi fingerprint.
Pun lumrah rasanya melihat pakdhe-pakdhe ini bergegas pulang dengan sisa-sisa lumpur yang menempel bak pegawai kantoran yang sepulang kerja turut membawa beban pikiran ke rumah. Lantas dengan humble-nya saling sapa jika melewati rumah-rumah warga “Piye tanduranmu, Wo?” Ndangir, matun, ngerabuk, dan entah apa pun tujuannya ke sawah, yang pasti dari merekalah lumbung pangan kita senantiasa terus ditabung.
Terbiasa melihat para petani ini berangkat dan pulang secara otodidak, seolah memudahkan saya mengidentifikasi kebiasaan-kebiasaan penabung lumbung padi nasional ini. Seolah Uus yang di konten YouTube-nya mengidentifikasi starter pack mbak-mbak dan mas-mas indie di tempat gigs, serta starter pack fakboy urban di Senoparty. Yah, bedanya yang saya lihat ini pakdhe-pakdhe petani, terutama memperhatikan jenis kaos yang sering dipakai di dingin pagi, terik siang, dan mungkin gemrujuk hujan di sawah.
Jenis kaos #1 Kaos partai
Janji-janji calon pejabat boleh jadi fana, tapi kaosnya abadi, lebih awet dari sembako kampanye yang lebih dulu membusuk dalam kakus sebelum hari pelantikan datang. Kaos-kaos partai ini everlasting, tak terbatas si pemberi sudah habis masa periodenya atau malah lebih cepat keburu habis setelah KPU mengumumkan hasil pemilu, pun peduli amat pakdhe-pakdhe ini jika di pemilu mendatang mereka berganti pilihan. Dan sekalipun kaos itu robek-robek oleh kerasnya pertempuran di sawah, pakdhe-pakdhe ini kadang juga masih keukeuh menggunakannya. Siapa pula yang meragukan kepopuleran kaos jenis ini sebagai jubah pekerja-pekerja lapangan?
Jenis kaos #2 Kaos giveaway produk
Kaos hadiah beli cat, pupuk, benih, obat hama, adalah berkah yang tidak disia-siakan pakdhe-pakdhe petani. Peduli amat mereka di-endorse atau nggak, peduli amat sehabis pakai lalu ngode-ngode produk yang dipakai di Instastory biar di-endorse. Menariknya, beberapa kaos ini, terutama dari produk-produk yang dipakai petani ke sawah, biasanya berupa kaos lengan panjang. Seolah paham kalau kaos produknya akan dipakai pakdhe-pakdhe ke sawah.
Jenis kaos #3 Seragam olahraga sekolah
Boleh jadi sandangan jenis ini oleh tangan pertama cuma dipakai seminggu sekali, mentok paling hanya dua kali kalau ada agenda seperti senam serentak. Tapi, jika kepemilikan kaos ini sudah beralih ke pakdhe-pakdhe petani, dipakai hari apa saja juga sah, toh tak mungkin tiba-tiba disuruh ke ruang BP. Mau si pemberi sudah lulus, bekerja, sampai punya anak dan anaknya punya kaos jenis ini lagi, tetap relevan dipakai bagi pakdhe-pakdhe petani. Seolah tak akan habis masa gunanya.
Jenis kaos #4 Kaos popda
Sengaja saya memisahkan kaos ini dengan kaos olahraga karena jelas hanya orang-orang pilihan guru olahraga yang bisa merasakan memakai kaos jenis ini. Menariknya walau eksklusif dan limited, si pemilik tak jarang dengan enteng memberikan cuma-cuma outfit ini ke petani seolah memberi nilai pada benda yang sudah tak terpakai. Boleh jadi alasan lain yang mungkin menjadikan kaos ini populer di kalangan pakdhe-pakdhe petani adalah perkara bangga akan prestasi anaknya atau kerabatnya. Yok, jangan jadi beban mulu, yok.
Jenis kaos #5 Jersey bola
Sandangan yang sering dipakai pakdhe-pakdhe ke sawah ini merupakan salah satu favorit saya. Melihat pakdhe-pakdhe ke sawah dengan kaos ini, saya seolah membayangkan seorang Frank Lampard ngarit padi di sawah, membayangkan Irfan Bachdim mentraktor sawahnya sehabis panen, membayangkan seorang Cristiano Ronaldo pulang ke rumah membawa serta lumpur pulang bak bintang yang menurunkan level kariernya menjadi pemain kelas tarkam. Kadang imajinasi memang senakal dan segabut itu.
Yah, menarik untuk disimak perkembangan jenis kaos dan fashion pakdhe-pakdhe tani ini ke depannya. Yang jelas satu hal yang akan selalu menjadi acuan, asal outfit-nya nyaman dipakai seharian bertempur di sawah. Tak peduli kaos dari mana, untuk apa, memberi keuntungan apa, pun sekalipun berbenturan dengan pilihan diri sendiri, asal bisa dipakai, ya pakai wae.
BACA JUGA 5 Pembagian Kerja Kuli Berdasarkan Fashion yang Dikenakan dan tulisan Dicky Setyawan lainnya.