Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Menebak Alasan Mitos Santet Tumbuh Subur di Banyuwangi

Fareh Hariyanto oleh Fareh Hariyanto
24 September 2022
A A
Menebak Alasan Mitos Santet Tumbuh Subur di Banyuwangi

Pegunungan di Banyuwangi. (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Ketika ngomongin santet, banyak orang akan menyebut Banyuwangi. Bahkan, gelar Banyuwangi The Sunrise of Java yang digaungkan oleh Pemerintah Kabupaten Banyuwangi kadang dipelesetkan menjadi Banyuwangi The Santet of Java. Hal tersebut tentunya bukan tanpa alasan, Dahlan Iskan dalam satu tulisannya bahkan sempat menyebut Ibu kota Santet Nasional untuk merujuk kabupaten di ujung timur pulau Jawa ini.

Lalu apakah benar santet tumbuh subur di Kabupaten Banyuwangi? Tentu sebagai perantauan yang tinggal di sini saya punya perspektif tersendiri. Tinggal selama tujuh tahun di Banyuwangi, membuat persinggungan dengan beragam struktur masyarakat manapun saya temui di Bumi Blambangan.

Kita bicara dulu apa itu santet. Santet, menurut bahasa Osing, merupakan singkatan dari dua kata. Yang pertama, mesisan kanthet yang berarti sekalian lengket, ini berasal dari ilmu kuning untuk pengasihan (red. pelet).

Sedangkan untuk santet yang berasal dari ilmu merah, adalah singkatan dari mesisan benthet yang bermakna sekalian retak. Santet ilmu merah inilah yang terkenal.

Dan untuk menjawab apakah santet tumbuh subur di Banyuwangi, kita harus bisa membedakan mana ritual budaya, mana santet. Iya, kayak gini pun pembahasannya harus kontekstual. Kalau nggak, ya jadinya generalisasi.

Rakyat Banyuwangi memang dekat dengan ritual-ritual. Maksudnya, banyak acara budaya yang berkaitan dengan ritual. Sebut saja upacara ritual tradisi Kebo-keboan di Desa Alas Malang, upacara ritual tradisi Seblang di Desa Oleh Sari dan Desa Bakungan, ritual Ider Bumi di Desa Kemiren, dan upacara Petik Laut yang diselenggarakan oleh masyarakat yang tinggal di sepanjang pantai timur dan pantai selatan Banyuwangi.

Namun, yang perlu digaris bawahi di Banyuwangi pemahaman magis ini tidak hanya sebatas ilmu hitam dan putih, tetapi juga terdapat ilmu yang bersumber pada ilmu kuning dan ilmu merah. Dasar ajaran dan tujuan penerapan ilmu seseorang ini menjadi landasan untuk menggolongkan varian ilmu orang Banyuwangi.

Secara sederhana pemahaman magis yang bersumber pada ilmu hitam disebut suwuk (red. sihir). Sedangkan pemahaman magis yang bersumber pada ilmu putih disebut ilmu penyembuhan. Barulah pemahaman magis yang bersumber pada ilmu kuning serta ilmu merah ini disebut santet. Kita sudah membahasnya di atas.

Baca Juga:

4 Kemungkinan Kenapa Banyuwangi Tidak Diajak Kerja Sama oleh Tiga Kabupaten Tetangganya

Pesanggaran, Kecamatan Paling Menyedihkan di Kabupaten Banyuwangi

“Kemagisan” Banyuwangi semakin paripurna dengan adanya hutan tertua di Pulau Jawa bernama Alas Purwo. Lokasi inilah yang turut menyumbang konstruksi pemahaman magis tumbuh subur sebab selalu menjadi jujukan bagi pelaku spiritual untuk mendalami laku tirakat.

Sepengalaman saya, untuk perkara santet, orang-orang di Banyuwangi tidak membicarakannya dalam ruang terbuka. Maksudnya ya, bukan hal yang sering diomongin. Rasanya, santet malah terkesan stigma semata. Sebab, untuk hal yang “dianggap umum”, kok ya pada diem-diem aja, kan nggak wajar.

Dan sebenarnya, bahasan santet itu justru tidak etis di Banyuwangi. Ini bukan tanpa alasan.

Pada 1998, terjadi tragedi ninja yang hingga kini masih menyisakan trauma untuk rakyat. berdasar beberapa sumber, lebih dari 100 orang terbunuh karena dituduh sebagai dukun santet. Yang menyedihkan, mereka tak terbukti sebagai dukun santet.

Maka dari itu, jika kalian di Banyuwangi, atau punya kenalan orang Banyuwangi, sebisa mungkin jangan bertanya tentang santet dengan enteng. Bagi mereka, hal tersebut bisa menimbulkan ingatan penuh luka.

Namun, saya berasumsi, bahwa tragedi ini, dipahami secara sepotong oleh orang luar sana, dan menganggap kota ini beneran banyak dukun santetnya. Informasi, jika dipahami secara tak utuh, memang bisa jadi bahaya.

Tapi, santet itu beneran ada apa nggak?

Berdasar dari pengalaman saya, ya ada. Tapi untuk perkara pembuktian, saya tak punya otoritas. Nggak berani juga buktiin.

Untuk menjawab apakah benar santet tumbuh subur di Banyuwangi, saya hanya bisa menjawab dengan normatif: hal tersebut, mungkin muncul disebabkan oleh kuatnya budaya ritual di kota ini. Mungkin juga muncul karena tragedi ninja yang tak dipahami secara utuh oleh orang-orang di luar sana.

Lagi-lagi, saran saya, sebisa mungkin jangan bertanya tentang santet dengan enteng. 

Penulis: Fareh Hariyanto
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Manfaat Banyuwangi sebagai Kota Dukun Santet

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 24 September 2022 oleh

Tags: Banyuwangisantet
Fareh Hariyanto

Fareh Hariyanto

Perantauan Tinggal di Banyuwangi

ArtikelTerkait

Mempertanyakan Pembangunan Terminal Sritanjung Banyuwangi: Terminal kok Jauh dari Pusat Kota dan Ekonomi, buat Apa?

Mempertanyakan Pembangunan Terminal Sritanjung Banyuwangi: Terminal kok Jauh dari Pusat Kota dan Ekonomi, buat Apa?

9 Juni 2023
8 Nama Desa di Banyuwangi yang Unik dan Nyeleneh Mojok.co

8 Nama Desa di Banyuwangi yang Unik dan Nyeleneh

22 Februari 2025
4 Kemungkinan Kenapa Banyuwangi Tidak Diajak Kerja Sama oleh Tiga Kabupaten Tetangganya

4 Kemungkinan Kenapa Banyuwangi Tidak Diajak Kerja Sama oleh Tiga Kabupaten Tetangganya

18 Oktober 2025
Tol Probowangi: Sesuai Kebutuhan, atau Ambisi Semata?

Tol Probowangi: Sesuai Kebutuhan, atau Ambisi Semata?

22 September 2022
Cilok, Makanan "Sepele" yang Menguasai Banyuwangi dan Penjuru Indonesia Lainnya franchise cilok

Cilok, Makanan “Sepele” yang Menguasai Banyuwangi dan Penjuru Indonesia Lainnya

20 Oktober 2023
Membedah Alasan di Balik Kualitas Kopi Jawa Timur yang Begitu Fantastis

Membedah Alasan di Balik Kualitas Kopi Jawa Timur yang Begitu Fantastis

22 November 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Saya Pengguna Setia Transjakarta dan Setuju kalau Tarifnya Naik asal 4 Hal Ini Terpenuhi Mojok.co

Saya Pengguna Setia Transjakarta dan Setuju kalau Tarifnya Naik asal 4 Hal Ini Terpenuhi

29 November 2025
Pengajar Curhat Oversharing ke Murid Itu Bikin Muak (Unsplash)

Tolong, Jadi Pengajar Jangan Curhat Oversharing ke Murid atau Mahasiswa, Kami Cuma Mau Belajar

30 November 2025
Video Tukang Parkir Geledah Dasbor Motor di Parkiran Matos Malang Adalah Contoh Terbaik Betapa Problematik Profesi Ini parkir kampus tukang parkir resmi mawar preman pensiun tukang parkir kafe di malang surabaya, tukang parkir liar lahan parkir

Rebutan Lahan Parkir Itu Sama Tuanya dengan Umur Peradaban, dan Mungkin Akan Tetap Ada Hingga Kiamat

2 Desember 2025
Ketika Warga Sleman Dihantui Jalan Rusak dan Trotoar Berbahaya (Unsplash)

Boleh Saja Menata Ulang Pedestrian, tapi Pemerintah Sleman Jangan Lupakan Jalan Rusak dan Trotoar Tidak Layak yang Membahayakan Warganya

3 Desember 2025
5 Alasan Danau UPN Veteran Jatim Adalah Tempat Nongkrong Paling Romantis Sekaligus Paling Mlarat

5 Alasan Danau UPN Veteran Jatim Adalah Tempat Nongkrong Paling Romantis Sekaligus Paling Mlarat

2 Desember 2025
5 Alasan yang Membuat SPs UIN Jakarta Berbeda dengan Program Pascasarjana Kampus Lain Mojok.co

5 Alasan yang Membuat SPs UIN Jakarta Berbeda dengan Program Pascasarjana Kampus Lain

1 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.