Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Mencari Pekerjaan Memang Susah, Tapi Mencari Pekerja Juga Susah

Suryo Kuncoro oleh Suryo Kuncoro
7 Oktober 2019
A A
pekerja

pekerja

Share on FacebookShare on Twitter

Pekerjaan itu ibarat jodoh. Kita tidak pernah tahu kapan, di mana dan seperti apa pekerjaan yang akan kita geluti di kemudian hari. Bukan rahasia lagi jika banyak sarjana yang setelah lulus kuliah malah bekerja bukan di bidang keilmuan yang ia pelajari. Misalnya ada sarjana pertanian yang bekerja di bank, atau ada pula sarjana teknik yang malah bekerja pada bidang personalia.

Idealnya memang kita bekerja berdasarkan dari bidang keilmuan yang dipelajari, akan tetapi realita di lapangan ternyata lowongan kerja yang tersedia tidak sebanding dengan jumlah lamaran yang masuk. Sehingga dalam hal ini terjadi surplus tenaga kerja, yang pada akhirnya banyak calon pekerja yang tidak terserap di bidang keilmuan yang ia pelajari. Oleh sebab itu mereka terpaksa mencari pekerjaan lain di luar bidang keilmuan yang dimiliki.

Badan Pusat Statistik mencatat Tingkat Terbuka (TPT) per Februari 2019 ada di angka 5,01 persen dari tingkat partisipasi angkatan kerja Indonesia, jadi dalam hal ini ada sekitar 6,82 juta orang pengangguran di Indonesia. Pantas saja setiap ada Job Fair atau bursa kerja, peminatnya pasti membludak dari tahun ke tahun.

Upaya pemerintah dalam rangka menekan tingkat pengangguran memang telah dilakukan dengan berbagai macam cara, mulai dari mengadakan pelatihan bagi para lulusan sekolah, meningkatkan kualitas pendidikan hingga memberikan informasi mengenai lowongan kerja di luar negeri. Namun sampai ini ternyata masalah pengangguran belumlah terselesaikan sepenuhnya.

Pengalamanku menjadi personalia di salah satu perusahaan di Jakarta ternyata memberikan sebuah pelajaran berharga, bahwa ternyata bukan hanya pekerja yang kesulitan mencari pekerjaan, pihak perusahaan pun kesulitan untuk mencari calon pekerja.

Setiap ada lowongan kerja, kami mengiklankannya di media cetak dan internet. Memang ada banyak surat lamaran, baik melalui pos maupun email yang masuk, akan tetapi setelah mereka dipanggil untuk melakukan tes dan wawancara kerja, ternyata hasilnya tidak memenuhi standar yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Akhirnya kami kembali mengiklankan lowongan pekerjaan.

Memang ada pelamar yang dinyatakan lulus, dan kemudian bekerja. Namun belum juga genap satu bulan, mereka mengajukan surat pengunduran diri dengan berbagai macam alasan. Kalau sudah begini giliran personalia yang pusing karena staf di bagian lain mengajukan keluhan akibat kekurangan pekerja yang mengganggu kinerja organisasi perusahaan.

Kenapa perusahaan begitu sulit untuk mendapatkan tenaga kerja? Salah satu faktor utamanya adalah dari lowongan kerja yang dibutuhkan, para pelamar tersebut berasal dari bidang keilmuan yang lain. Misalnya kami membutuhkan staf akunting, yang melamar sarjana ilmu manajemen ekonomi dan ilmu hukum. Selain itu ada pula yang meminta gaji tinggi padahal masih fresh graduate yang skillnya belum terbukti dan teruji.

Baca Juga:

Cari Kerja Memang Susah, tapi Bertahan di Lingkungan Kerja Toxic Juga Nggak Ada Gunanya

4 Hal yang Harus Diperbaiki Program Magang Nasional Kemnaker

Hal lain yang menjadi masalah utama adalah, banyak pekerja yang telah diterima bekerja tidak menunjukkan disiplin yang baik, malas serta tidak jujur. Meraka inilah sebenarnya merupakan salah satu penyakit di dalam organisasi perusahaan yang kalau tidak segera diobati, bisa menular kepada pekerja lainnya. Belum lagi menghadapi tipe pekerja kutu loncat, yang sebentar-sebentar keluar dari perusahaan untuk berpindah ke perusahaan yang lebih besar lagi.

Jadi, sebenarnya yang namanya masalah ternyata akan selalu ada di manapun kita berada. Hanya bentuknya saja yang berbeda. Bagi pencari kerja, masalahnya adalah berbagai bentuk penolakan dari perusahaan yang kita lamar. Bagi perusahaan adalah sulitnya mencari pekerja yang tepat di posisi yang lowong.

Bagi para pelamar sebaiknya melamar pada bidang keilmuan yang dimiliki, dan apabila telah diterima bekerja tunjukkanlah dedikasi yang baik, ulet, tekun, jujur, disiplin, rajin dan pantang menyerah, sehingga bisa diandalkan oleh atasan dan menjadi penggerak roda organisasi perusahaan.

Bagi perusahaan, berilah gaji yang sesuai dan pantas, sehingga penghasilan yang didapat oleh pekerja tidak hanya cukup untuk membiayai kebutuhan hidup, akan tetapi ada kelebihan sehingga bisa ditabung. Selain itu, sediakanlah jenjang karir yang jelas, sehingga para pekerja bersemangat memperbaiki kualitas hasil pekerjaan, karena merasa yakin hidupnya akan lebih baik di masa depan bila bergabung dengan perusahaan.

Dunia kerja memang bergerak secara dinamis. Apabila memang sulit mendapatkan pekerjaan, apa salahnya kita menciptakan lapangan pekerjaan sendiri. Selain bisa menghidupi diri sendiri, bila sudah berkembang semoga bisa membantu orang-orang yang butuh pekerjaan. (*)

BACA JUGA Membandingkan Burger King dan McDonald’s Tidaklah Sulit: Jelas Lebih Enak Burger King, Lah! atau tulisan Suryo Kuncoro lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 7 Oktober 2019 oleh

Tags: cari kerjaFresh Graduatelulusan baru
Suryo Kuncoro

Suryo Kuncoro

ArtikelTerkait

passion

Pentingkah Mengejar Passion?

8 Agustus 2019
driver grabcar

Nasihat Untuk Fresh Graduate dari Driver GrabCar yang Sebenarnya Bos Besar

18 September 2019
Ironi Fresh Graduate Saat Lebaran: Gaji Masih di Bawah UMR, tapi Sudah Tidak Kebagian THR Mojok.co

Ironi Fresh Graduate Saat Lebaran: Gaji Masih di Bawah UMR, tapi Sudah Tidak Kebagian THR

13 April 2024
Quarter Life Crisis

Quarter Life Crisis yang Kadang Membuat Hati Meringis Sampai Dengan Menangis

3 Juli 2019
kerja negosiasi gaji gaji sule di awas ada sule mojok

Panduan bagi Fresh Graduate dan Pelamar Kerja agar Tidak Keliru Saat Negosiasi Gaji

24 Februari 2021
orang dalam

Kenangan tentang ‘Orang Dalam’ pas Nyari Kerjaan

13 Mei 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Alasan Saya Bertahan dengan Mesin Cuci 2 Tabung di Tengah Gempuran Mesin Cuci yang Lebih Modern Mojok.co

Alasan Saya Bertahan dengan Mesin Cuci 2 Tabung di Tengah Gempuran Mesin Cuci yang Lebih Modern 

5 Desember 2025
5 Alasan Danau UPN Veteran Jatim Adalah Tempat Nongkrong Paling Romantis Sekaligus Paling Mlarat

5 Alasan Danau UPN Veteran Jatim Adalah Tempat Nongkrong Paling Romantis Sekaligus Paling Mlarat

2 Desember 2025
7 Fakta Surabaya yang Bikin Kota Lain Cuma Bisa Gigit Jari

7 Fakta Surabaya yang Bikin Kota Lain Cuma Bisa Gigit Jari

30 November 2025
Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang (Unsplash)

Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang dengan Pesona yang Membuat Saya Betah

4 Desember 2025
4 Hal tentang Untidar Magelang yang Belum Diketahui Banyak Orang Mojok.co

4 Hal tentang Untidar Magelang yang Belum Diketahui Banyak Orang

29 November 2025
3 Alasan Saya Lebih Senang Nonton Film di Bioskop Jadul Rajawali Purwokerto daripada Bioskop Modern di Mall Mojok.co

3 Alasan Saya Lebih Senang Nonton Film di Bioskop Jadul Rajawali Purwokerto daripada Bioskop Modern di Mall

5 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lagu Sendu dari Tanah Minang: Hancurnya Jalan Lembah Anai dan Jembatan Kembar Menjadi Kehilangan Besar bagi Masyarakat Sumatera Barat
  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.