Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Menaruh Belas Kasih pada Keluarga Koruptor Itu Tak Masuk Akal, Koruptornya Aja Nggak Kasihan sama Keluarganya

Rizky Prasetya oleh Rizky Prasetya
10 April 2025
A A
Menaruh Belas Kasih pada Keluarga Koruptor Itu Tak Masuk Akal, Koruptornya Aja Nggak Kasihan sama Keluarganya

Menaruh Belas Kasih pada Keluarga Koruptor Itu Tak Masuk Akal, Koruptornya Aja Nggak Kasihan sama Keluarganya

Share on FacebookShare on Twitter

Jika kita membicarakan koruptor, jenis hukuman adalah topik yang paling sering diangkat. Padahal ada topik yang sebenarnya sama pentingnya dan bikin kita dilema: bagaimana sikap kita pada keluarga koruptor tersebut?

Mungkin beberapa dari kita merasa kasihan, karena anggota keluarga tersebut harus ikut kena getah dari tindakan yang mereka tak lakukan. Kasihan karena bisa jadi orang-orang tersebut tak tahu apa yang koruptor tersebut lakukan di belakang mereka. Atau, dosa bapak tidak boleh ditanggung anak, kata beberapa orang.

Bagian yang terakhir sebenarnya lucu. Dosa bapak tidak boleh ditanggung anak, tapi utang boleh. Oke, lanjut.

Tapi beberapa dari kita pasti ada yang tidak mau mengasihani keluarga koruptor. Sebab, mereka menikmati semua uang haram yang jelas bukan hak mereka. Berkata bahwa mereka tidak tahu apa-apa itu begitu aneh. Tidak mungkin mereka tidak tahu, karena jumlah yang dinikmati begitu anomali.

Kalau nggak curiga, antara memang sudah tutup mata atau memang tolol. Ya ada yang beneran nggak tahu sih, tapi itu kayaknya nggak banyak, anomali malah.

Saya sendiri condong untuk tidak memaafkan dan setuju jika semua aset koruptor disita. Saya jelaskan di bawah.

Dosa orang tua tidak bisa ditanggung anak, tapi…

Dosa bapak tidak boleh ditanggung anak, saya setuju. Seorang anak pelaku kriminal tidak boleh ikutan dicap sama hanya karena orang tuanya diputus bersalah. Tapi korupsi, ini beda lagi.

Korupsi ini sistemik. Dan yang dirugikan, jelas tidak mungkin hanya satu orang. Dana yang dikorupsi hampir selalu tentang dana yang berasal dari banyak orang, dan penggunaannya untuk banyak orang juga. Secara ekstrem, saya menganggap koruptor itu jauh lebih keji ketimbang serial killer karena mereka tak hanya membunuh satu, dua, sepuluh orang. Satu generasi bisa mereka “bunuh”.

Baca Juga:

Koruptor kok Dikasihani, Lebih Baik Diarak dan Dimaki Satu Negara!

Bagaimana Ceritanya Koruptor Dimakamkan di Taman Makam Pahlawan? Maling Duit Rakyat Dianggap Pahlawan Itu Nggak Pernah Masuk Akal!

Perkara hukuman, hukuman yang didapat koruptor kerap lebih lunak ketimbang pelaku kejahatan yang lain. Saya tidak bilang hukuman kejahatan lain harus diperlunak, tidak, justru harusnya hukuman korupsi jauh lebih keras ketimbang kejahatan lain.

Katakanlah kita ambil contoh korupsi Harvey Moeis yang awalnya hanya kena 6 tahun. Meski sudah direvisi dan hukumannya jadi 20 tahun, tapi persepsi publik sudah keburu negatif karena vonis awal dia hanya kena 6 tahun.

Pun hukuman koruptor yang lain tidak ada yang seberat itu. Kebanyakan di angka belasan dan di bawah sepuluh, itu pun mereka menjalaninya di sel yang mewah. Ayolah, ini sudah jadi rahasia umum, nggak usah mengelak.

Jadi, wajar jika orang tak mau memaafkan keluarga koruptor, karena bagaimanapun, hukuman yang mereka terima itu hanyalah kerikil ketimbang keuntungan yang didapat dari hasil kejahatan mereka. Saya pun menganggapnya seperti itu.

Tidak ada hukuman yang kelewat gila untuk koruptor

Hukuman yang ringan akhirnya bikin orang nggak kapok untuk melakukan korupsi. Ya gimana mau kapok, korupsi misal 5 miliar dihukum cuman 5 tahun, yo gas lah. Tapi mosok korupsi cuman 5 miliar? Kecil, tambah pasti.

Maka, permohonan perampasan aset, pemiskinan, bahkan usulan hukuman mati itu sebenarnya adalah upaya agar korupsi dianggap jadi suatu hal yang mengerikan. Ketika hukumannya jelas berat dan dieksekusi dengan mantap, saya pikir orang akan benar-benar berpikir sebelum mengembat duit rakyat.

Niatnya sesederhana itu: memberikan hukuman yang berat agar pelaku berpikir ulang, dan para tersangka dihukum sesuai kejahatannya.

Betul, memang itu terkesan tidak adil pada keluarganya yang tidak tahu apa-apa. Tapi justru itu poinnya, agar para koruptor ini berpikir ulang bahwa konsekuensinya tak hanya menimpa dirinya, tapi juga keluarga yang dia punya. Kalau konsekuensi yang diterima kelewat mudah, saya kira ya nggak akan kelar masalah korupsi ini.

Terima saja fakta bahwa koruptor yang dihukum belum mendapat konsekuensi berat atas pelanggaran mengerikan yang mereka lakukan. bahkan mereka masih mendapat hak menjadi wakil rakyat. Gila kan?

Maka dari itu, kalau keuntungan yang mereka dapat masih segila itu, saya kira rakyat berhak menuntut hukuman yang gila pada koruptor.

Bukan begitu, Pak Prabowo?

Penulis: Rizky Prasetya
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Pengakuan Anak Koruptor: Dunia Politik Itu Keras dan Culas

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 10 April 2025 oleh

Tags: hukumankoruptorsanksi sosial
Rizky Prasetya

Rizky Prasetya

Redaktur Mojok. Founder Kelas Menulis Bahagia. Penulis di Como Indonesia.

ArtikelTerkait

Beragam Keanehan Pertimbangan Hakim dalam Kasus Korupsi Terminal Mojok.co

Mantan Narapidana Korupsi Jadi Ketum Parpol Adalah Bukti Bobroknya Sistem Demokrasi Indonesia

16 Juli 2023
Bagaimana Ceritanya Koruptor Dimakamkan di Taman Makam Pahlawan? Maling Duit Rakyat Dianggap Pahlawan Itu Nggak Pernah Masuk Akal! edy rumpoko

Bagaimana Ceritanya Koruptor Dimakamkan di Taman Makam Pahlawan? Maling Duit Rakyat Dianggap Pahlawan Itu Nggak Pernah Masuk Akal!

20 Desember 2023
KPK penilapan duit bansos koruptor jaksa pinangki cinta laura pejabat boros buang-buang anggaran tersangka korupsi korupsi tidak bisa dibenarkan mojok

Pedagang Keliling dan Kenapa Kita Harus Membenci Para Koruptor

30 Juli 2021
Apakah Masih Ada yang Korupsi di Hari Anti Korupsi Sedunia?

Apakah Masih Ada yang Korupsi di Hari Anti Korupsi Sedunia?

9 Desember 2019
Ketika Anggota Grup WhatsApp Ada yang Tersandung Korupsi terminal mojok.co

Ketika Anggota Grup WhatsApp Ada yang Tersandung Korupsi

15 Desember 2021
Kalau Dora Mau Lebih Peka, Swiper Pasti Nggak Akan Mencuri Terus! terminal mojok.co

Kalau Dora Mau Lebih Peka, Swiper Pasti Nggak Akan Mencuri Terus!

30 September 2021
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Tinggal di Kabupaten Magelang: Dekat Borobudur, tapi Tidak Pernah Merasa Hidup di Tempat Wisata

Tinggal di Kabupaten Magelang: Dekat Borobudur, tapi Tidak Pernah Merasa Hidup di Tempat Wisata

18 Desember 2025
Lumajang Bikin Sinting. Slow Living? Malah Tambah Pusing (Unsplash)

Lumajang Sangat Tidak Cocok Jadi Tempat Slow Living: Niat Ngilangin Pusing dapatnya Malah Sinting

19 Desember 2025
Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

18 Desember 2025
Gak Daftar, Saldo Dipotong, Tiba-tiba Jadi Nasabah BRI Life Stres! (Unsplash)

Kaget dan Stres ketika Tiba-tiba Jadi Nasabah BRI Life, Padahal Saya Nggak Pernah Mendaftar

21 Desember 2025
Jujur, Saya sebagai Mahasiswa Kaget Lihat Biaya Publikasi Jurnal Bisa Tembus 500 Ribu, Ditanggung Sendiri Lagi

Jujur, Saya sebagai Mahasiswa Kaget Lihat Biaya Publikasi Jurnal Bisa Tembus 500 Ribu, Ditanggung Sendiri Lagi

16 Desember 2025
Boleh Membanggakan SCBD Jogja, tapi Jangan Lupakan Gamping dan Mlati Sleman yang Akan Menjadi The Next SCBD Jogja Barat

Boleh Membanggakan SCBD Jogja, tapi Jangan Lupakan Gamping dan Mlati Sleman yang Akan Menjadi The Next SCBD Jogja Barat

19 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Upaya “Mengadopsi” Sarang-Sarang Sang Garuda di Hutan Pulau Jawa
  • Menguatkan Pembinaan Pencak Silat di Semarang, Karena Olahraga Ini Bisa Harumkan Indonesia di Kancah Internasional
  • Dianggap Aib Keluarga karena Jadi Sarjana Nganggur Selama 5 Tahun di Desa, padahal Sibuk Jadi Penulis
  • Terpaksa Jadi Maling-Mendekam di Penjara karena Lelah Punya Orang Tua Miskin, Sejak Kecil Hanya Bisa Ngiler ke Hidup Enak Teman Sebaya
  • Membandingkan Warteg di Singapura, Negara Tersehat di Dunia, dengan Indonesia: Perbedaan Kualitasnya Bagai Langit dan Bumi
  • Slipknot hingga Metallica Menemani Latihan Memanah hingga Menyabet Medali Emas Panahan

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.