Kata leluhur, kesehatan itu mahal harganya. Jadi wajar jika ada oknum yang memanfaatkan kesehatan sebagai ladang cuan. Dengan dalih pengobatan alternatif, banyak oknum mengisap harta pasien yang terlanjur hopeless. Dari Scientology sampai Lingsih Tinampi dituding melakukan itu. Nah, bagaimana dengan pengobatan alternatif Gus Samsudin? Itu lho yang baru geger dengan Marcel Radhival alias Pesulap Merah.
Saya akan melompati urusan praktik pengobatan alternatif ini. Karena ada isu yang lebih penting. Saya yakin kalau geger gedhen antara Pesulap Merah & Gus Samsudin ini sebenarnya konspirasi. Bukan hanya tingkat nasional, tapi sudah melibatkan dua negara sekaligus. Dan dengan penuh rasa was-was, saya ingin membongkar konspirasi ini.
Kalau Anda masih bingung siapa Gus Samsudin, mari saya jelaskan sebentar. Menurut Wikipedia, Samsudin (lahir 1989 di Ngawi) atau dikenal sebagai Gus Samsudin adalah seorang praktisi paranormal dan pengobatan supranatural. Ia juga pemilik serta pemimpin Padepokan Nur Dzat Sejati. Sebelum menjadi Paranormal, Gus Samsudin adalah seorang pedagang barang bekas.
Sebentar. Gus Samsudin punya laman Wikipedia sendiri? Jelas sudah ini sebuah konspirasi!
Sedangkan Marcel Radhival (lahir 1995 di Tangerang) adalah seorang pesulap dan content creator di Youtube. Dikenal sebagai Pesulap Merah, memang Marcel Radhival selalu berpenampilan serba merah. Dari rambut sampai outfit, semua merah menyala. Ia juga menyebut dirinya “Pawang dukun/paranormal” di bio akun Instagramnya.
Apakah Anda sudah menemukan benang merah dari konspirasi ini? Jika belum, mari kita lanjutkan.
Pesulap Merah memang rutin membuat konten tentang membongkar praktik perdukunan. Dengan kemampuan dalam bidang sulap, Pesulap Merah menunjukkan trik yang biasa dipakai untuk mengelabui klien perdukunan. Salah satu yang viral adalah teknik “mencabut” benda mistis yang ditanam dalam tubuh klien atau korban.
Salah satu konten Pesulap Merah adalah membongkar trik membakar tisu dan api oleh Gus Samsudin. Sembari menekankan bahwa “kesaktian” Gus Samsudin hanyalah trik sulap. Tentu banyak respon negatif yang berujung dengan kedatangan Pesulap Merah langsung ke Padepokan Nur Dzat Sejati.
Kedatangan Pesulap Merah tidak disambut oleh kekuatan magis. Tapi malah diwarnai cekcok dengan kuasa hukum Gus Samsudin. Pertemuan dua kekuatan besar ini menimbulkan kegaduhan. Masyarakat sekitar sampai ikut melakukan demonstrasi menuntut Padepokan Nur Dzat Sejati ditutup.
Percekcokan ini ditanggapi oleh Gus Samsudin. Ia menilai kedatangan Pesulap Merah hanya untuk mempermalukan dirinya. Gus Samsudin mempersilahkan Pesulap Merah melakukan pembuktian dengan menghubungi kuasa hukumnya. Menanggapi ini, Pesulap Merah mengaku telah menghubungi admin kanal YouTube milik Gus Samsudin, tapi tidak berbalas.
Belum menemukan konspirasi di balik cekcok ini?
Pertikaian yang sebenarnya nggak penting ini berbuntut panjang. Gus Samsudin melaporkan Pesulap Merah ke Polda Jawa Timur pada Rabu (3/8/2022) atas tuduhan pencemaran nama baik. Pasal yang dibebankan, seperti biasa, tercantum dalam UU ITE. Tepatnya pasal 27 ayat 3, serta pasal 28 ayat 2 tentang konten video yang dibuat di Media Sosial dan YouTube.
Cekcok ini terlihat akan memasuki babak baru. Dan masyarakat Indonesia akan terus disuguhi geger gedhen yang sebenarnya ra mashok ini. Tapi tidak masalah. Toh masyarakat butuh hiburan semenjak Kemenkominfo sibuk blokir berbagai situs dan aplikasi. Daripada stres mikir dana tertahan Paypal, mending ikutan goblok dengan menonton cekcok Pesulap Merah vs Gus Samsudin.
Atau sebenarnya, memang itu yang diharapkan. Karena geger gedhen ini tidak lebih dari skenario besar.
Baiklah, saya akan membahas konspirasi di balik geger gedhen ini. Saya minta, Anda meluangkan waktu menyalin artikel ini. Siapa tahu tidak lama setelah terbit, Mojok akan dibredel oleh elit global. Dan jika tidak ada artikel saya yang terbit, mungkin saya kena mindblock dan bingung nulis apa sedang diciduk para elit global.
Membongkar konspirasi ini adalah dengan melihat penampilan Pesulap Merah dan Gus Samsudin. Penampilan mereka sangat mencolok dan khas: rambut merah si Marcel dan brewok hitam lebat si Gus Samsudin. Pesulap Merah menjadi si orang baik sedangkan Gus Samsudin menjadi si orang jahat.
Anda sudah menangkap konspirasi ini?
Betul! Geger gedhen Pesulap Merah VS Gus Samsudin hanyalah demi promosi film One Piece: Red! Rakyat Indonesia dibuat terus memandang rambut merah dan brewok hitam keduanya. Dengan terus viral dan muncul di berbagai media, rakyat Indonesia akan terbentuk opininya. “Rambut merah, rambut merah, harus nonton si rambut merah,” seperti itu ilusinya.
Rambut merah Marcel Radheva membuat kita selalu ingat Akagami Shanks, tokoh sentral di One Piece: Red. Janggut hitam Gus Samsudin mengingatkan pada Marshal D. Teach alias Blackbeard, musuh bebuyutan Shanks. Keduanya terus ditanamkan dalam benak kita, sampai akhirnya kita terobsesi pada pertikaian rambut merah dan janggut hitam. Akhirnya, kita memaksa diri untuk menonton One Piece: Red demi memuaskan obsesi ini.
Terjawab sudah. Ternyata geger gedhen nggak penting ini hanyalah alat promosi film kartun Jepang. Konspirasi yang melibatkan dua negara ini tidak lebih dari strategi marketing. Saya yakin itu. Seyakin saya pada kekuatan supranatural Gus Samsudin!
Penulis: Prabu Yudianto
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA Shanks dan Jokowi Itu Sama, Datang untuk Menghentikan Perang