Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Membedah Isi Kepala Pak Haji alias Hajime Isayama, Kreator Anime Paling Ngeri ‘Attack on Titan’

Adi Sutakwa oleh Adi Sutakwa
15 Desember 2020
A A
Membedah Isi Kepala Pak Haji alias Hajime Isayama, Kreator Anime Paling Ngeri 'Attack on Titan' terminal mojok.co

Membedah Isi Kepala Pak Haji alias Hajime Isayama, Kreator Anime Paling Ngeri 'Attack on Titan' terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

“Pak Haji” adalah sebutan yang merujuk pada penulis Shingeki no Kyojin atau Attack on Titan (AOT), Hajime Isayama. Julukan yang lucu sekaligus memiliki filosofi yang transenden di kalangan penggemar manga dan anime ini. Awal Desember ini adalah dimulainya akhir dari anime AOT, kendati cerita dalam manganya masih terus berlanjut hingga yang terakhir chapter 135.

Banyak yang khawatir kalau akhir cerita AOT tidak akan diangkat ke layar anime seperti kasus manga Bleach. Tidak sedikit juga yang percaya bahwa akhir cerita Eren Yeager akan dibuat mengikuti pola Fullmetal Alchemist, ending manga dirilis bersamaan dengan ending anime.

Apa pun hasilnya nanti, saya sudah kepalang menyesal setelah tidak bisa menahan rasa penasaran pasca merampungkan season tiga yang lalu dan memutuskan untuk membaca lanjutannya lewat manga. Kini, menyambut final season AOT, kepala saya telah terisi dengan plot yang saya ketahui dari manga. Pelajaran yang harus diambil, jangan sekali-kali membaca manga kalau animenya digarap oleh MAPPA atau Wit Studio karena efek kejut dan pola tak terduga dari sebuah cerita akan jauh berkurang.

Meskipun demikian, dalam pengalaman saya sebagai pembaca manga dan penonton anime selama lebih dari sepuluh tahun, akan butuh waktu yang lama sampai dunia merasakan lengkapnya “dunia baru” yang diceritakan dalam AOT. Poin paling sederhana misalnya tentang fan service atau sering juga dikatakan secara sinis sebagai karakter yang mampu memanjakan fantasi mayoritas pembaca manga yaitu para lelaki.

Dalam cerita Naruto ada “nenek” Tsunade yang tentu saja tidak bisa dikatakan sebagai nenek, Selain itu, di manga One Piece malah lebih banyak lagi, dua tokoh yang paling banyak penggemarnya tentu saja Nami dan Robin. Sementara dalam AOT, tidak ada tokoh perempuan yang digambarkan sebagai perempuan muda dengan pakaian terbuka, serta memiliki bagian tubuh yang bisa bikin melotot mata.

Alih-alih bikin karakter seksi, Hajime Isayama sensei selalu fokus dan serius pada jalan cerita yang tidak terduga. AOT bahkan dikenal sebagai salah satu manga dengan plot hole paling minim. Sejak chapter pertama AOT terbit sebelas tahun lalu, penggambaran miris tentang kengerian titan seakan mengingatkan kita kembali tentang kejamnya konsep hidup. Bahwa segala organisme hidup harus memakan organisme hidup lainnya untuk tetap hidup adalah ironi yang tak berujung.

Seiring cerita berjalan, plot twist tentang bangsa Marley diungkap, gemparlah dunia seraya menghina Pak Haji a.k.a. Hajime Isayama sebagai seorang fasis pendukung Nazi. Bahkan pada 2015, AOT sempat dilarang dari peredaran oleh partai komunis China. Meskipun sempat dituduh, dicerca, dihina, hingga diancam sebagai antisemit pasca arc Marley diungkap, Pak Haji justru mempertahankan diri lewat makna cerita yang lebih mengena: menolak perang, apa pun bentuknya.

Di kalangan akhi dan ukhti yang meromantisasi AOT, kisah bangsa Eldia justru disamakan dengan muramnya nasib Palestina dalam represi Israel. Banyak yang tidak menangkap segala adegan berdarah-darah dan kekejian yang tertumpah dalam cerita AOT sengaja ditunjukkan secara gamblang oleh Pak Haji demi kesadaran dan kemaslahatan umat. Bahwa perang akan selalu melahirkan kekalahan bagi semua pihak. Benar dan salah hanya jadi omong kosong akhirnya, membunuh atau dibunuh pilihannya.

Baca Juga:

Rumbling dalam Attack on Titan: Terlihat Benar karena Ceritanya Memang Bermasalah

Saya Setuju dengan Eren, Rumbling Adalah Solusi

Sebaliknya, fanatisme fans AOT juga sering kali dikaitkan dengan kematian aktor Haruma Miura yang memerankan Eren dalam AOT live action. Meskipun kabar bunuh diri Miura yang terjadi Juli 2020 lalu berselang lima tahun sejak film AOT ditayangkan, kecurigaan ini sempat menyeruak di kalangan penggemar mengingat tendensi perilaku depresif pada anak muda Jepang dalam beberapa tahun terakhir. Terutama di kalangan publik figur, apalagi jika dikaitkan dengan alasan “tidak mampu memenuhi ekspektasi penggemar”.

Hajime Isayama sensei memang tidak bisa dibilang bertanggung jawab atas peristiwa tersebut, tetapi alur cerita dalam AOT memang penuh dengan penggambaran adegan putus asa. Keterkungkungan dalam dinding setinggi lima puluh meter, kekalahan perang melawan raksasa, kemelaratan rakyat dan gaya hidup foya-foya kalangan kerajaan. Sampai pada kenyataan bahwa raksasa yang selama ini meneror hidup mereka juga ternyata manusia, bahkan kawan seperjuangan Eren sendiri, Annie, Reiner, dan Bertholdt.

Kesan dark ending juga semakin kentara setelah Hajime Isayama sensei mengungkap kebohongan publik tentang dinding oleh kalangan bangsawan dalam cerita AOT, penghianatan Zeke pada Marley dan menyusun rencana tersembunyi bersama Eren untuk memandulkan seluruh orang Eldia (euthanashia plan), bahkan kelicikan Eren pada Zeke hingga memutuskan untuk menjalankan misi gilanya sendiri: menginjak habis seluruh dunia dengan wall titan.

Pengalaman di masa kecil sebagai anak yang biasa-biasa saja, nggak jago urusan akademik maupun keterampilan olahraga, serta latar tempat tinggal di Oyama, kota kecil yang terkenal dengan bendungan tinggi menyerupai dinding dalam cerita AOT. Pengakuan Pak Haji tentang inferiority complex yang memicu sisi ambis dirinya juga seiya sekata dengan fakta bahwa karya masterpiece lebih banyak ditelurkan oleh para introvert, misalnya Raditya Dika yang selalu mendramatisir tubuh pendeknya.

Dari Pak Hajime Isayama, kita semua belajar tentang kenyataan hidup orang kecil yang cuma jadi makanan orang besar. Keserakahan pejabat negara yang memilih membohongi seluruh rakyat dengan dalih “for the greater good”. Dan fakta yang lebih mengerikan dari itu semua, bukan setan, atau raksasa yang mengerikan dan kejam, tetapi manusia itu sendiri yang jauh lebih sadis dan bengis dalam memaksakan kehendaknya.

BACA JUGA Masa Depan Suram Character Development Tokoh Perempuan dalam Naruto dan Boruto dan tulisan Adi Sutakwa lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 14 Desember 2020 oleh

Tags: attack on titanrekomendasi anime
Adi Sutakwa

Adi Sutakwa

Kelas pekerja dari Pemalang yang menghabiskan separuh hidupnya sebagai perantau di Solo, Jogja, Jakarta, dan Serang. Kritis pada isu pangan, industri, pendidikan, politik, sepakbola, seni, hingga animanga.

ArtikelTerkait

sonny boy anime musim panas 2021 mojok

Sonny Boy, Anime Buatan Sutradara One Punch Man yang Layak Ditonton Musim Ini

28 Juli 2021
Saya Mantap Menunggu Seluruh Episode Tamat Dulu Sebelum Nonton Anime terminal mojok.co

Saya Mantap Menunggu Seluruh Episode Tamat Dulu Sebelum Nonton Anime

29 Januari 2021
Review Attack on Titan Final Season Episode 1: Bagus, namun Tetap Khawatir

Review Attack on Titan Final Season Episode 1: Bagus, namun Tetap Khawatir

11 Januari 2022
karakter perempuan karakter anime hobi beban selain Sakura Haruno Naruto mojok

3 Karakter Anime yang Hobi Jadi Beban selain Sakura

2 November 2020
kurama Jangan-jangan Pemerintah Kita Kena Genjutsu Mata Bulan alias Eye of The Moon Madara naruto tsuki no me mojok.co

Daripada Mengidolakan Naruto, Saya Lebih Meneladani Jalan Ninja Orochimaru

2 Desember 2020
spoiler aot MAPPA terpesona Mengulik Persamaan Menkes Budi Gunadi dan Reiner Braun dari Attack on Titan  terminal mojok.co

Ending ‘Attack on Titan’ Sudah Seperti Seharusnya kok

10 April 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Toyota Corolla Altis, Sedan Tua Terbaik yang Masih Sulit Dikalahkan di Harga Kurang dari Rp100 Juta

Toyota Corolla Altis, Sedan Tua Terbaik yang Masih Sulit Dikalahkan di Harga Kurang dari Rp100 Juta

17 Desember 2025
Niat Hati Beli Mobil Honda Civic Genio buat Nostalgia, Malah Berujung Sengsara

Kenangan Civic Genio 1992, Mobil Pertama yang Datang di Waktu Tepat, Pergi di Waktu Sulit

15 Desember 2025
Kerja Dekat Monas Jakarta Nggak Selalu Enak, Akses Mudah tapi Sering Ada Demo yang Bikin Lalu Lintas Kacau

Kerja Dekat Monas Jakarta Nggak Selalu Enak, Akses Mudah tapi Sering Ada Demo yang Bikin Lalu Lintas Kacau

17 Desember 2025
Lumajang Bikin Sinting. Slow Living? Malah Tambah Pusing (Unsplash)

Lumajang Sangat Tidak Cocok Jadi Tempat Slow Living: Niat Ngilangin Pusing dapatnya Malah Sinting

19 Desember 2025
Perbaikan Jalan di Lamongan Selatan Memang Layak Diapresiasi, tapi Jangan Selebrasi Dulu, Wahai Pemerintah Daerah!

Perbaikan Jalan di Lamongan Selatan Memang Layak Diapresiasi, tapi Jangan Selebrasi Dulu, Wahai Pemerintah Daerah!

13 Desember 2025
Boleh Membanggakan SCBD Jogja, tapi Jangan Lupakan Gamping dan Mlati Sleman yang Akan Menjadi The Next SCBD Jogja Barat

Boleh Membanggakan SCBD Jogja, tapi Jangan Lupakan Gamping dan Mlati Sleman yang Akan Menjadi The Next SCBD Jogja Barat

19 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”
  • Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah
  • Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia
  • Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka
  • Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran
  • UGM Berikan Keringanan UKT bagi Mahasiswa Terdampak Banjir Sumatra, Juga Pemulihan Psikologis bagi Korban

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.