Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Membayangkan Wajah Alun-Alun Gunungkidul Tanpa PKL: Cuma Bakal Jadi “Kuburan” di Tengah Kota

Jevi Adhi Nugraha oleh Jevi Adhi Nugraha
15 Mei 2025
A A
Kawasan Bukit Patuk Gunungkidul: Jalur yang Memanjakan Mata sekaligus Sumber Derita Para Pengendara imogiri alun-alun gunungkidul

Kawasan Bukit Patuk Gunungkidul: Jalur yang Memanjakan Mata sekaligus Sumber Derita Para Pengendara (Shutterstock)

Share on FacebookShare on Twitter

Pemkab Gunungkidul hendak merelokasi (baca: menggusur) para Pedagang Kaki Lima (PKL) di kawasan Alun-Alun Wonosari. Rencana yang disampaikan Bupati Gunungkidul, Endah Subekti Kuntariningsih pada April lalu itu (konon) bertujuan untuk menata para pedagang supaya lebih tertib dan nyaman.

Menurut penuturan Ibu Bupati, nantinya para PKL akan dipindah di beberapa tempat. Adapun sejumlah opsi lokasi yang dipilih yaitu kawasan Besole, Tugu Tobong Gamping, halaman Taman Budaya Gunungkidul, dan Taman Kuliner Wonosari.

Tentu saja, rencana relokasi tersebut disambut beragam pendapat oleh para pedagang. Ada yang “pasrah” ikut arahan dari Pemkab, tapi nggak sedikit juga yang resah dan khawatir setelah dipindah omzet pendapatan mereka bakal menurun. Pasalnya, sebagian pedagang ada yang sudah belasan bahkan puluhan tahun berdagang di kawasan ini.

Sebagai warga sipil Gunungkidul, saya tiba-tiba membayangkan, apa jadinya ya kalau Alun-alun Gunungkidul tanpa PKL? Sebab, selama ini saya menganggap bahwa para pedagang dan ruang publik ini seperti satu-kesatuan yang sulit dipisahkan.

Nggak sedikit orang yang berkunjung ke alun-alun, ya, karena pengin jajan menikmati aneka kuliner. Jadi, apa yang bakal terjadi kalau para pedagang direlokasi?

Kalau pedagang digusur, datang ke Alun-alun Gunungkidul mau ngapain?

Ya, rencana relokasi PKL di Alun-alun Gunungkidul sudah bergulir sejak April lalu. Setidaknya ada 81 pedagang yang nantinya bakal pindah tempat. Tapi, sampai tulisan ini diturunkan saya melihat para pedagang (masih) berjualan di kawasan alun-alun. Saya menyaksikan tadi malam ruang publik itu masih “hidup” dan “identitasnya” masih terjaga.

Ketika dengar PKL di Alun-alun Gunungkidul mau direlokasi, pertanyaan saya cuma satu, semisal datang ke sini nanti mau ngapain? Nongkrong doang melihat dan merasakan lalu-lalu lalang asap kendaraan? Melihat para pejabat Pemda keluar-masuk kantor? Begitu?

Sekali lagi, maksud saya, banyak orang tertarik datang ke Alun-Alun Wonosari karena pengin menikmati aneka kuliner. Para PKL di tempat ini buat saya pribadi sudah seperti ikon kota. Banyak orang luar daerah yang kepincut dengan Gunungkidul, salah satunya karena keramahan para pedagang di kawasan alun-alun.

Baca Juga:

Kasihan Solo, Selalu Dibandingkan dengan Jogja, padahal Perbandingannya Kerap Tidak Adil!

Drini Park, Tempat Wisata Viral di Gunungkidul yang Cukup Dikunjungi Sekali Saja

Bakal jadi kota mati dan kehilangan identitas

Selain itu, tanpa PKL di Alun-alun Gunungkidul, saya rasa Kota Wonosari juga bakal kehilangan identitasnya. Ya, mirip wajah Malioboro saat ini. Ketika para pedagang “diusir” dari emperan toko beberapa tahun lalu, kini pusat keramaian Kota Jogja itu nggak menarik lagi. Malioboro kehilangan magnetnya.

Sekilas memang tampak lebih “bersih”, tapi ada semacam kebudayaan organik dari akar rumput yang hilang. Terlebih setelah dipindah ke Teras Malioboro, sampai hari ini nasib ribuan PKL itu semakin ngga jelas. Jumlah pembeli semakin turun drastis dan nggak ada jaminan kesejahteraan dari otoritas terkait. Ini sangat memilukan.

Saya nggak berharap nasib serupa bakal menimpa para PKL di Alun-alun Gunungkidul. Tapi, yang pasti, pusat Kota Wonosari itu akan sepi seperti kota mati. Pedagang yang selama ini menggantungkan hidupnya di alun-alun, kini juga semakin ketar-ketir penuh ketidakpastian.

Cari kerjaan makin susah, sekalinya punya usaha jualan yang sudah sedikit mapan malah mau dipindah. Jadi, apa untungnya relokasi bagi warga Gunungkidul, Bu?

Bakal jadi kuburan di tengah kota

Ya, tanpa PKL, Alun-alun Gunungkidul cuma bakal jadi kayak ‘kuburan’ di tengah kota. Roda perputaran ekonomi di area ini bakal makin lesu. Seolah-olah ruang publik berubah menjadi kawasan privat. Dan, tentu saja, alun-alun kota akan kehilangan taringnya. Sepi, Lur..

Lagian, apa jaminan para pedagang setelah dipindah nanti? Taruhlah, para PKL jadi dipindah ke kawasan Tugu Tobong Gamping, seperti yang Ibu Bupati sampaikan, apakah ada tanggung jawab dari Pemkab? Apakah yakin ke depannya para PKL itu nggak bakal direlokasi lagi? Setelah ikut arahan panjenengan, jangan-jangan nanti digusur lagi, Bu?

Di tengah situasi ekonomi lagi nggak ngotak kayak sekarang, yang mana jumlah angka pengangguran naik menjadi tujuh juta lebih, menurut saya keputusan relokasi ini terburu-buru. Momentumnya amat sangat tidak tepat.

Kalau dalihnya ingin membuat kota jauh lebih bersih, nyaman, dan rapi, lalu bagaimana dengan resort dan beach club di pantai yang berdiri di kawasan karst? Bukankah ini jauh lebih membahayakan kehidupan anak-cucu kelak?

Ya begitulah realitas yang kini sedang dihadapi sebagian warga Gunungkidul. “Jalan” investor eksploitatif seolah selalu dipermudah, sementara warga lokal yang jualan dengan cara halal (justru) sering dianggap mengganggu pemandangan.

Perlu saya tekankan bahwa saya bicara seperti ini tanpa kepentingan apa pun. Semua yang saya tulis hanya uneg-uneg membayangkan wajah Alun-alun Gunungkidul tanpa PKL. Kalau pun nantinya para pedagang jadi direlokasi, mudah-mudahan usaha sedulur-sedulur di sana akan tetap laris dan (tetap) bisa menghidupi keluarga. Rahayu PKL Alun-alun Gunungkidul!

Penulis: Jevi Adhi Nugraha
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA 4 Alasan Gunungkidul Nggak Perlu Bangun Mal, Salah Satunya Merugikan Warga Bumi Handayani!

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 15 Mei 2025 oleh

Tags: alun-alun gunungkidulGunungkidulrelokasi PKL
Jevi Adhi Nugraha

Jevi Adhi Nugraha

Lulusan S1 Ilmu Kesejahteraan Sosial UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang berdomisili di Gunungkidul.

ArtikelTerkait

Pantai di Gunungkidul Tak Seindah Dulu: Kebanyakan Promosi, Banyak yang Perlu Dibenahi

Pantai di Gunungkidul Tak Seindah Dulu: Kebanyakan Promosi Padahal Banyak yang Perlu Dibenahi

10 Juli 2023
Pantai Gesing Gunungkidul, Tempat Terbaik buat Healing dan Berburu Ikan Segar yang Kini Tinggal Kenangan

Pantai Gesing Gunungkidul, Tempat Terbaik buat Healing dan Berburu Ikan Segar yang Kini Tinggal Kenangan

20 Oktober 2024
tips menangkap belalang terminalmojok

4 Tips Menangkap Belalang yang Lumayan Ramah Lingkungan

21 Februari 2021
Dear Pemkab Gunungkidul, Berhenti Membangun Embung kalau Ujung-ujungnya Mangkrak dan Rusak!

Dear Pemkab Gunungkidul, Berhenti Membangun Embung kalau Ujung-ujungnya Mangkrak dan Rusak!

5 November 2023
Kabupaten Wonogiri, Kabupaten dengan Jalan yang Amat Menantang dan Sulit Ditaklukkan, tapi Dibayar dengan Pemandangan yang Amat Menawan

Kabupaten Wonogiri, Kabupaten dengan Jalan yang Amat Menantang dan Sulit Ditaklukkan, tapi Dibayar dengan Pemandangan yang Amat Menawan

7 Juni 2025
5 Rekomendasi Tempat Berburu Takjil di Gunungkidul yang Wajib Dikunjungi

5 Rekomendasi Tempat Berburu Takjil di Gunungkidul yang Wajib Dikunjungi

3 April 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Alasan Saya Bertahan dengan Mesin Cuci 2 Tabung di Tengah Gempuran Mesin Cuci yang Lebih Modern Mojok.co

Alasan Saya Bertahan dengan Mesin Cuci 2 Tabung di Tengah Gempuran Mesin Cuci yang Lebih Modern 

5 Desember 2025
5 Hal yang Bikin Orang Solo Bangga tapi Orang Luar Nggak Ngerti Pentingnya

5 Hal yang Bikin Orang Solo Bangga tapi Orang Luar Nggak Ngerti Pentingnya

29 November 2025
Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

30 November 2025
3 Alasan Soto Tegal Susah Disukai Pendatang

3 Alasan Soto Tegal Susah Disukai Pendatang

30 November 2025
Tidak seperti Dahulu, Jalanan di Solo Kini Menyebalkan karena Semakin Banyak Pengendara Nggak Peka Mojok.co

Tidak seperti Dahulu, Jalanan di Solo Kini Menyebalkan karena Semakin Banyak Pengendara Nggak Peka

1 Desember 2025
Korupsi Masa Aktif Kuota Data Internet 28 Hari Benar-benar Merugikan Pelanggan, Provider Segera Tobat!

Korupsi Masa Aktif Kuota Data Internet 28 Hari Benar-benar Merugikan Pelanggan, Provider Segera Tobat!

3 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.