Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Hiburan Acara TV

Membayangkan Upin Ipin dan Anak Kampung Durian Runtuh Jadi Mahasiswa, Nggak Semua Punya Kehidupan yang Mulus

Aditya Firmansyah oleh Aditya Firmansyah
14 Februari 2024
A A
Membayangkan Upin Ipin dan Anak-anak Kampung Durian Runtuh Jadi Mahasiswa, Nggak Semua Punya Kehidupan yang Mulus Mojok.co

Membayangkan Upin Ipin dan Anak-anak Kampung Durian Runtuh Jadi Mahasiswa, Nggak Semua Punya Kehidupan yang Mulus (lescopaque.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Beberapa waktu lalu saya membaca tulisan di Terminal Mojok Membayangkan Tokoh Upin Ipin Kuliah di Jogja: Susanti Nongkrong di Bonbin, Ehsan Jadi Anak Amikom. Saya jadi tergelitik untuk menuliskan karakter yang ada di serial Upin dan Ipin ketika sudah menjadi mahasiswa. Apakah duo kembar dan anak-anak di Kampung Durian Runtuh akan tumbuh jadi mahasiswa super sibuk dengan berbagai organisasi atau justru jadi mahasiswa kupu-kupu (kuliah-pulang)?

Wajar saja saya penasaran dengan masa depan mereka. Upin dan Ipin adalah salah satu serial yang menemani saya sejak masih anak-anak hingga sekarang jadi mahasiswa yang hampir lulus kuliah. Terkadang ada perasaan asing ketika membicarakan serial ini. Saat saya sudah dewasa dan mulai merasakan getirnya hidup, mereka masih saja anak-anak yang riang. Terkadang saya membayangkan, kalau mereka ikut tumbuh seperti saya, apakah mereka juga merasakan pengalaman-pengalaman pahit. 

Itu mengapa saya mencoba membayangkan karakter-karakter ini tumbuh menjadi mahasiswa seperti di dunia nyata. Di mana kekecewaaan dan kesedihan tidak mungkin terhindarkan. Berdasar latar belakang mereka saat ini, saya rasa ada beberapa karakter yang tidak bisa menjalani kehidupan seperti mahasiswa pada umumnya. Termasuk, duo kembar Upin dan Ipin. 

#1 Upin dan Ipin akan memilih kampus yang dekat kampung

Upin dan Ipin diceritakan sebagai kembar yatim piatu yang selama ini dirawat oleh neneknya, Opah. Sebagai yatim piatu yang tinggal bersama neneknya, kemungkinan besar duo kembar ini mendapat bantuan biaya dari pemerintah untuk melanjutkan kuliah. Apalagi Upin dan Ipin adalah anak yang cerdas dengan nilai sekolah yang nggak buruk-buruk amat. 

Walau punya kesempatan untuk masuk perguruan tinggi mentereng, Upin dan Ipin lebih memilih universitas yang dekat dengan Kampung Durian Runtuh. Alasannya? Jelas Opah yang sudah tua dan tinggal sebatang kara. Perguruan tinggi yang dekat kampung memudahkan mereka untuk bolak-balik kampus dan mengurus nenek. 

Sebenarnya Upin dan Ipun punya kakak, Kak Ros. Namun, Kak Ros kemungkinan sudah berkeluarga dan hidup bersama suaminya, jadi tidak bisa sering-sering menengok Opah. Walau Upin dan Ipin merelakan kesempatan kuliah di kampus bergengsi, duo kembar itu ikhlas menjalani hari-harinya sebagai mahasiswa di kampus biasa saja sambil merawat nenek. Mereka berpikir itu semua memang pantas dilakukan sebagai bentuk balas budi terhadap Opah yang sudah merawat mereka selama ini.

#2 Mail kuliah sambil dagang

Dalam serial Upin dan Ipin ada tokoh Mail, seorang bocah yang pandai berdagang. Ketika tumbuh dewasa dan menjadi mahasiswa, Mail akan terkenal sebagai mahasiswa kuda-kuda. Istilah ini disematkan kepada para mahasiswa yang kuliah sambil berdagang. Dia tumbuh persis seperti kakaknya, Abang Iz, yang menjalani perkuliahan sambil kerja.

Dia bisa membiayai biaya kuliahnya secara mandiri. Namun, kesibukan berdagang membuatnya lalai dalam kuliah. Akibatnya, dia sering telat atau bahkan tidak masuk kuliah. Berkali-kali dia mengulang mata kuliah hingga membuatnya terlambat lulus kelak. 

Baca Juga:

Universitas Terbuka (UT): Kampus yang Nggak Ribet, tapi Berani Tampil Beda

Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

#3 Jarjit akan kuliah di bidang sastra dan literasi

Jarjit salah satu tokoh dengan karakter yang kuat di Upin dan Ipin. Siapa saja yang baru pertama kali menonton tokoh ini pasti akan langsung teringat. Bagaimana tidak, Jarjit digambarkan sebagai bocah yang gemar berpantun. Hampir setiap kejadian Jarjit respon dengan pantun. Walau nggak semua pantunnya benar, tapi ini menandakan Jarjit punya ketertarikan tinggi di dunia literasi. 

Ketika kuliah, jangan heran kalau Jarjit mempelajari literasi dan sastra. Dia akan menjadi sosok mahasiswa kutu buku yang hobi nongkrong di perpustakaan. Uang sakunya sering habis untuk membeli buku-buku sastra. Dia juga sering membuat karya yang terinspirasi dari banyak hal, salah satunya Susanti. 

Asal tahu saja, saya curiga Jarjit dan Susanti punya hubungan. Kalau kalian jeli dan ingat, ada salah satu episode Upin dan Ipin yang menceritakan foto Susanti dipajang di rumah Jarjit.

#4 Ehsan si paling aktif organisasi

Bibit kepemimpinan Ehsan sudah terlihat sejak jadi murid di Tadika Mesra. Masih ingatkan Ehsan adalah ketua kelas bagi Upin, Ipin, dan kawan-kawan lain di TK? Bibit kepemimpinan itu semakin terasah ketika menjadi mahasiswa. 

Ehsan akan menjadi mahasiswa yang aktif di berbagai organisasi. Bahkan, dia didapuk menjadi ketua organisasi. Itu mengapa jaringan perkawanan Ehsan sangat luas. Tidak hanya sesama mahasiswa, bahkan Ehsan juga dekat dengan para dosen. 

Mempertimbangkan kedekatan Ehsan dengan para dosen, dia kerap dijadikan tangan kanan dari dosen. Setiap kali dosen ingin menyampaikan informasi atau misalnya tugas, Ehsan menjadi jembatannya untuk mengabarkan kepada mahasiswa lainnya.

Baca halaman selanjutnya: #Fizi yang suka …

Halaman 1 dari 2
12Next

Terakhir diperbarui pada 22 Februari 2024 oleh

Tags: Kampung Durian RuntuhKuliahMahasiswapilihan redaksiUpin dan Ipinupin-ipin
Aditya Firmansyah

Aditya Firmansyah

Seorang guru sekolah dasar. Selebihnya menghadapi hidup dengan olesan FreshCare.

ArtikelTerkait

Alasan Saya Nggak Tertarik Naik Pesawat Kelas Bisnis yang Katanya Lebih Nyaman daripada Kelas Ekonomi Mojok.co

Alasan Saya Nggak Tertarik Naik Pesawat Kelas Bisnis yang Katanya Lebih Nyaman daripada Kelas Ekonomi

16 Juli 2024
ikut demo

Kamu Ikut Demo Karena Kritis atau Latah?

25 September 2019
4 Hal Jadi Mahasiswa UGM Itu Nggak Enak terminal mojok.co

4 Hal Jadi Mahasiswa UGM Itu Nggak Enak

7 Desember 2021
12 Tempat Wisata Klaten yang Seru untuk Liburan Lebaran

12 Hal yang Wajib Kalian Lakukan di Kabupaten Klaten Minimal Sekali Seumur Hidup. Gas buat Libur Lebaran!

6 April 2024
4 Perilaku Penjaga Kos yang Diam-diam Dibenci Penghuninya Mojok.co

4 Perilaku Penjaga Kos yang Diam-diam Dibenci Penghuninya

15 Agustus 2025
Lookism: Webtun yang Menyajikan Sisi Gelap Korea Selatan dengan Gamblang

Kerja di Korea Selatan 101: Spill Mekanisme, Gaji, dan Kota Terbaik untuk Cari Nafkah  

14 Maret 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

25 Desember 2025
Garut Bukan Cuma Dodol, tapi Juga Tempat Pelarian Hati dan Ruang Terbaik untuk Menyendiri

Garut Itu Luas, Malu Sama Julukan Swiss Van Java kalau Hotel Cuma Numpuk di Cipanas

23 Desember 2025
Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan Mojok.co

Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan 

23 Desember 2025
Alasan Posong Temanggung Cocok Dikunjungi Orang-orang yang Lelah Liburan ke Jogja

Alasan Posong Temanggung Cocok Dikunjungi Orang-orang yang Lelah Liburan ke Jogja

27 Desember 2025
Nggak Punya QRIS, Nenek Dituduh Nggak Mau Bayar Roti (Unsplash)

Rasanya Sangat Sedih ketika Nenek Saya Dituduh Nggak Mau Bayar Roti Terkenal karena Nggak Bisa Pakai QRIS

21 Desember 2025
Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

22 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.