Sejak kecil Mail memang seorang laki-laki sejati. Bayangkan, di usia muda dia sudah memiliki sifat bak orang dewasa, cool, dan mampu cari uang sendiri.
Nah, jiwa pengusaha Mail kayaknya kian berkembang ketika dia beranjak dewasa. Karakter yang cukup nyentrik dalam serial animasi Upin dan Ipin ini sudah menjajal beragam bisnis, mulai dari yang biasa sampai nggak biasa. Salah satu usahanya yang unik adalah jadi tukang parkir bagi pengunjung Kedai Runcit, warung milik orang tuanya.
Memang agak licik, sih, tapi percayalah Mail bisa memperoleh keuntungan sangat besar dari jagain parkir di warung orang tuanya. Sebab sejauh ini, warung paling lengkap dan dekat di Kampung Durian Runtuh ya hanya Kedai Runcit. Warga kampung tentu nggak punya pilihan lain. Meski mereka cuma beli barang sedikit, mereka tetap harus bayar parkir walau belanjanya juga nggak sampai 5 menit.
Kayaknya kalau Mail jadi tukang parkir bakal ngeselin, sih, soalnya dia bakal taruh kotak bayar parkir aja tanpa stand by nungguin parkiran. Maklum, Mail kudu ngurusin usahanya yang lain juga, kan.
Jarjit
Selanjutnya kita beralih ke karakter yang agak underrated dalam serial animasi Upin dan Ipin, yaitu Jarjit. Pemuda keturunan India ini sebetulnya nggak punya keahlian lain selain berpantun. Tapi siapa sangka, justru karena nggak bisa apa-apa itulah dia memilih jadi tukang parkir liar demi bisa nambah uang jajan.
Agaknya Jarjit bakalan jago melakukan pekerjaannya ini. Gimana nggak jago, memiliki darah India pasti membuatnya terbiasa melihat tukang parkir di kampung halamannya sana. Nah, ketika bosan mulai melanda, pemuda satu ini pasti mengerahkan skill-nya mengatur parkiran.
Meski sering kali ceroboh dan ngeselin, Jarjit bisa galak, lho. Sifatnya ini mengacu pada dua episode Upin dan Ipin, yakni episode Menonton Bioskop dan Angsa Bertelur Emas. Dalam kedua episode tersebut, Jarjit mendadak jadi galak dan mampu mendisiplinkan orang. Kayaknya kalau jadi tukang parkir, Jarjit bakal jagain parkiran di event tertentu seperti Funfair atau saat nonton bareng di Kedai Uncle Muthu.
Fizi
Karakter dalam serial animasi Upin dan Ipin satu ini kisahnya cukup menyedihkan. Kalau anak-anak Kampung Durian Runtuh lainnya jadi tukang parkir karena gabut, Fizi mengambil pekerjaan ini karena terpaksa. Mau nggak mau, dia harus bisa membantu orang tuanya dengan bekerja apa saja.
Masalahnya, Fizi ini punya kepribadian yang kurang bagus, yakni baperan, cengeng, dan julid. Jadi saya khawatir kalau dia jadi tukang parkir, dia bakal suka nyindir kalau ada yang memberi uang dengan jumlah nggak semestinya. Misalnya dikasih uang seribu, dia bakal ngomong, “Motornya masih nyicil tuh, bayar parkir aja kurang!”
Di sisi lain, si Fizi ini juga baper dan cengeng kalau ada pemotor yang galak. Daerah kekuasaan Fizi kayaknya nggak ada, deh. Jadi kalau dia tugas, dia bakal cenderung mengikuti teman-temannya.
Ehsan
Sebenarnya karakter di serial animasi Upin dan Ipin ini memang mustahil jadi tukang parkir liar lantaran dia adalah orang terkaya di Kampung Durian Runtuh. Tapi, karena zaman sudah berubah, kita bayangkan saja ekonomi keluarganya mulai surut karena ayahnya pensiun. Jadilah Ehsan yang harusnya sekolah di kota malah harus tetap sekolah bersama anak-anak Tadika Mesra lainnya sekaligus mengikuti kebiasaan mereka mencari nafkah dari bisnis parkir liar.
Akan tetapi alih-alih jadi tukang parkir, si Ehsan malah jadi mandornya. Berkat koneksi ayahnya, dia jadi dihormati dan mendapat kedudukan sebagai mandor parkiran. Waduh, enak betul, ya. Ehsanlah yang membagi-bagi daerah kekuasaan, menentukan iuran bulanan, sampai jadi garda terdepan bila ada sengketa lahan parkir!
Oh ya, kalau ditanya, siapa yang penghasilannya lebih banyak dari menjadi tukang parkir liar di antara anak-anak Kampung Durian Runtuh di atas, terus terang saya juga bingung. Kalau ada yang bisa kasih analisis, boleh banget ditambahkan, Gaes.
Penulis: Bella Yuninda Putri
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA Membayangkan jika 3 Karakter Upin Ipin Ini Jadi Dosen Pembimbing Skripsi.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.