Dalam dunia industri, apa pun bidangnya, persaingan menjadi suatu hal yang sangat sulit dihindari. Perusahaan satu dengan yang lain seakan menjadi kompetitor abadi. Untuk sekadar membuktikan bahwa siapa yang paling unggul, siapa yang paling diminati, dan siapa yang pada akhirnya bisa bertahan dalam segala kondisi di era disrupsi seperti sekarang ini.
Tak jarang, sesuatu yang ditawarkan kepada konsumen oleh satu dengan lain perusahaan pun hanya beda-beda tipis dan fungsinya masih sama. Malah terkadang hanya beda tampilan aja gitu.
Namun, yang namanya persaingan ya tetap saja persaingan. Mau bagaimanapun caranya, satu atau beberapa kompetitor harus bertahan hingga akhir, walau harus terseok-seok. Demi menjaga eksistensi dan menawarkan sesuatu yang lain pada para konsumen setianya.
Hal seperti itu betul-betul dialami oleh dua perusahaan besar dalam bidang teknologi, khususnya email: Gmail dan Yahoo!.
Di zaman sekarang, saya sangat yakin bahwa hampir semua orang yang bisa mengakses internet, setidaknya memiliki satu akun email untuk berbagai kebutuhan. Apalagi, saat ini email seakan menjadi gerbang utama agar bisa mengakses banyak hal di dunia maya.
Hingga saat ini, saya sendiri memiliki dua akun email. Satu dari Gmail dan satunya lagi dari Yahoo!. Sudah sejak kuliah saya menggunakan dua akun email tersebut secara bersamaan untuk berbagai kebutuhan. Artinya, secara tidak langsung, sudah 11 tahun saya memantau perkembangan sekaligus menggunakan dua email dari perusahaan besar ini.
Meski punya fungsi yang kurang lebih identik, bukan berarti kedua email ini sama-sama ramah pengguna atau nyaman digunakan dalam berbagai kebutuhan sehari-hari. Ada beberapa perbedaan dari segi fitur, tampilan, pengaturan, dan lain sebagainya.
Mari kita bedah keduanya. Dimulai dari tampilan layar utama saat masuk ke alamat web-nya.
Keduanya, bisa diakses dengan kata kunci Yahoo[dot]com dan Gmail[dot]com. Dari tampilan laman depan saja, keduanya memiliki perbedaan yang sangat kontras. Seakan menjadi penegas bahwa mereka berdua—antara Gmail dan Yahoo!—menawarkan sesuatu yang berbeda.
Laman utama Yahoo! sangat ramai dan dipenuhi dengan berbagai artikel juga info terkini. Sejak awal hingga sekarang, Yahoo! masih mempertahankan tampilan khasnya yang berwarna ungu. Awal mula, banyak yang menganggap bahwa Yahoo! nggak jelas dan nggak strict to the point. Pada poin ini, saya pikir semuanya tergantung kebutuhan.
Kalau mau praktis dalam satu aplikasi sudah mendapat berbagai keuntungan, khususnya informasi terkini, kalian bisa menggunakan Yahoo! sebagai email pribadi dan untuk kebutuhan sehari-hari.
Sedangkan jika ingin yang sederhana dengan tampilan biasa saja, lebih baik gunakan Gmail. Sejak login dan masuk ke laman utama, tampilan default-nya didominasi oleh warna putih. Berbanding terbalik dengan Yahoo! yang punya banyak sekali template design lucu sejak masuk ke laman login.
Banyak yang menganggap bahwa Yahoo! sulit dipisahkan dari email spam. Segala spam dianggap terlalu mudah masuk gitu aja ke Yahoo! tanpa pengamanan.
Eits. Jangan salah. Sebagai pengguna keduanya, Gmail juga masih sering dimasuki email spam. Saran saya, kalau risih, ya tinggal hapus aja. Jika didiamkan pun, nantinya akan hilang secara otomatis dalam kurun waktu 30 hari, kok.
Jika dilihat dari tingkat ramah pengguna, saya pikir, secara keseluruhan Gmail lebih unggul. Pasalnya, selain memiliki tampilan yang sederhana, penempatan label dengan segala fiturnya sangat mudah dilihat sekaligus ditemukan. Untuk orang yang kali pertama memiliki sekaligus baru mengakses email pun nggak akan bingung gimana cara menggunakannya.
Untuk mode pengaturan, menjadi suatu pengecualian tersendiri. Entah kenapa, Gmail punya mode pengaturan yang menurut saya sedikit bertele-tele dan rumit. Berbeda dengan Yahoo! yang memiliki mode pengaturan lebih mudah dan sederhana. Tinggal sat-sit-set, langsung jadi.
Soal fitur chat, keduanya sama-sama punya. Hanya saja, pada masanya, Yahoo! lebih unggul karena memiliki Yahoo! Messanger yang digunakan oleh banyak kalangan. Sayangnya, salah satu fitur room-chat terbaik tersebut secara perlahan harus ikut terdisrupsi oleh berbagai aplikasi chatting yang saat ini semakin dikembangkan dan banyak digunakan.
Untuk berbagai urusan, saya lebih menjagokan Gmail sebagai email utama, sih. Selain lebih ramah pengguna, rasanya terlihat lebih sederhana aja gitu. Nggak ribet.
BACA JUGA Mengingat Banyak Password Adalah Bukti Kecanggihan Otak Kita dan artikel Seto Wicaksono lainnya.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.