Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup Kecantikan

Memangnya Perempuan yang Kita Anggap Good Looking Tak Boleh Mengeluh?

Butet RSM oleh Butet RSM
10 Maret 2021
A A
Memangnya Perempuan yang Kita Anggap Good Looking Tak Boleh Mengeluh? mojok.co/terminal

Memangnya Perempuan yang Kita Anggap Good Looking Tak Boleh Mengeluh? mojok.co/terminal

Share on FacebookShare on Twitter

Sering kali memang orang menjadi bias menilai kondisi fisik semenjak kita membedakan mana yang good looking mana yang tidak. Seorang teman, penyintas depresi post partum yang berada satu grup WhatsApp dengan saya terlihat sibuk mengeluhkan kondisi fisiknya. Mulai dari wajah yang merah-merah akibat terlalu sering bergesekan dengan masker kain hingga berat badannya yang naik 10 kg padahal tidak sedang hamil. Ia merasa berada ini adalah kondisi fisik terburuk yang pernah ia alami. Sebut saja namanya Nonik.

Dalam grup yang berisi sesama ibu, secara garis besar keluhan Nonik ditanggapi dengan tiga cara. Pertama, tanggapan normatif seperti, “Aku juga gitu, lho. Peluk, semangat ya.” Lalu yang kedua, kelompok yang mencoba menyemangati dengan menunjukkan kelebihan-kelebihan Nonik. Lalu terakhir, yang ketiga, tanggapan yang ternyata sesuai dengan yang dialami Nonik, “Aku juga gitu, dan oleh lingkungan dianggap tukang ngeluh karena hal kecil begini dibesar-besarin dengan alasan masih banyak orang yang jauh lebih buluk dan gemuk dan baik-baik saja.”

Tidak ada tanggapan negatif karena grup itu memang group support untuk sesama ibu menyusui. Jadi kami terbiasa selalu memberi dukungan positif yang nggak beracun. Meskipun demikian, saya tertegun pada jenis tanggapan ketiga. Saya menimpali, “Ya gitu, apalagi kalau curhatan soal fisik kita bawa ke medsos, dan apesnya, jika kita adalah golongan dengan fisik yang dianggap di atas rata-rata standar kecantikan ideal alias good looking. Repot wis.”

***

Perihal kenaikan berat badan pada siapa pun yang sudah memasuki usia 30 tahun ke atas sebenarnya wajar saja. Apalagi di masa pandemi, yang membuat segala kegiatan dilakukan terbatas di rumah. Ditambah lagi, saat stress, tubuh akan mencari gula, baik dalam bentuk karbohidrat maupun minuman manis. Maka, wajarlah jika kenaikan berat badan selama pandemi dialami oleh banyak orang, tak hanya Nonik.

Tapi, perasaan yang dialami Nonik, bukanlah perasaan yang umum untuk dipahami oleh semua orang. Hanya sebagian kecil yang bisa memahami curhatan Nonik. Capek lho, berusaha menjelaskan perasaan kita sampai dipahami betul oleh lawan bicara. Maka, ketika beberapa ibu berusaha membuatnya mengingat hal-hal positif dalam dirinya. Ia hanya menjawab, “Ya I know. Thank you. I just have to face it off.”

Sebagai catatan, Nonik ini aktif dalam beberapa organisasi support untuk ibu, kadang mengisi webinar sebagai narasumber penyintas depresi post partum, pengetahuan soal make up dan skincare juga mumpuni sehingga kadang dipercaya mengisi webinar soal skincare dan make up. Nonik adalah sosok ibu muda yang cerdas dan aktif. Secara fisik pun juga berpostur bak model. Tidak terlihat adanya kekurangan fisik dan non fisik yang layak dikeluhkannya.

Pembicaraan dalam grup pun diangkatnya ke status media sosial. Di sana ia kembali menjelaskan bahwa kondisinya saat ini adalah kondisi terburuk yang dialaminya. Ia tidak sedang lupa tentang segala skill-nya, tentang wajah ayunya, tentang posturnya yang tetap body goals buat orang lain. Ia hanya berusaha mengomunikasikan bahwa siapa pun berhak menyuarakan ketidaknyamanannya. Ia hanya butuh menceritakan untuk kemudian kembali menghadapi dirinya sendiri.

Baca Juga:

Dancow Campur Energen Cokelat, Tips Menaikkan Berat Badan yang Sesat!

Derita Punya Wajah Kurang Good Looking: Dari Kehilangan Percaya Diri hingga Berakhir Pengangguran Selama 8 Bulan

Saya yang sering merasa sepertinya pun berpikir, dunia ini memang sering kali tidak adil pada perempuan yang berpenampilan fisik di bawah rata-rata, tapi dunia juga tak kalah kejam pada perempuan yang sebut saja good looking. Selain tak boleh mengeluh, perempuan good looking juga sering diberi label dengan stigma bodoh. Kaya lupa aja lho, kalau Dian Sastro eksis.

Belum lagi mitos bahwa berat badan naik adalah tanda bahagia. Ya, bahagia kalau si empunya tubuh memang secara sadar ingin beratnya bertambah, kalau tidak? Kenaikan berat badan memang wajar dialami oleh siapa pun sejak memasuki usia 30 tahun. Pada perempuan yang sudah punya anak, dianggap wajar karena yah bisa sisa kenaikan berat badan selama hamil yang tak kunjung turun, pokoknya lumrah lah namanya juga sudah ibu-ibu. Tapi, ya nggak melulu tanda bahagia.

Padahal kita juga tahu, di luar sana banyak sekali yang mengeluh saat berat badannya bertambah. Tak peduli dia punya tubuh seideal apa pun menurut kacamata orang lain, selalu ada orang yang mengeluhkan kenaikan berat badan yang tak dikehendakinya, seperti Nonik. Mengapa orang yang menurut kita sudah sangat ideal tidak boleh mengeluh hanya karena kita merasa masih punya banyak hal nggak oke yang lebih bisa kita keluhkan? Kita agak lebih keren darinya karena tidak mengeluh, begitukah?

Postingan Nonik di media sosial, ditanggapi dengan banyak dukungan positif untuknya supaya mampu berjuang melawan pikiran buruknya sendiri. Salah satu yang menarik adalah komentar dari Mbak Lya Fahmi, psikolog yang juga menulis di Mojok dan pernah ngobrol soal kesehatan mental bersama kepala suku Mojok. Mbak Lya Fahmi bilang, “Our emotional and thinking process are very private, Kak. Apa pun yang kamu pikirkan dan kamu rasakan adalah VALID! #nodebate.”

BACA JUGA Cara Menikmati Hidup walau Terlahir Nggak Good Looking dan tulisan Butet Rachmawati Sailenta Marpaung lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 15 Oktober 2021 oleh

Tags: berat badangood lookingPerempuan
Butet RSM

Butet RSM

Butet RSM, ibu rumah tangga beranak tiga yang suka bercengkrama di medsos.

ArtikelTerkait

Tradisi Kupatan sebagai Tanda Berakhirnya Hari Lebaran Masa Lalu Kelam Takbir Keliling di Desa Saya Sunah Idul Fitri Itu Nggak Cuma Pakai Baju Baru, loh! Hal-hal yang Dapat Kita Pelajari dari Langgengnya Serial “Para Pencari Tuhan” Dilema Mudik Tahun Ini yang Nggak Cuma Urusan Tradisi Sepi Job Akibat Pandemi, Pemuka Agama Disantuni Beragama di Tengah Pandemi: Jangan Egois Kita Mudah Tersinggung, karena Kita Mayoritas Ramadan Tahun Ini, Kita Sudah Belajar Apa? Sulitnya Memilih Mode Jilbab yang Bebas Stigma Kenapa Saf Tarawih Makin Maju Jelang Akhir Ramadan? Kenapa Kita Sulit Menerima Perbedaan di Media Sosial? Masjid Nabawi: Contoh Masjid yang Ramah Perempuan Surat Cinta untuk Masjid yang Tidak Ramah Perempuan Campaign #WeShouldAlwaysBeKind di Instagram dan Adab Silaturahmi yang Nggak Bikin GR Tarawih di Rumah: Ibadah Sekaligus Muamalah Ramadan dan Pandemi = Peningkatan Kriminalitas? Memetik Pesan Kemanusiaan dari Serial Drama: The World of the Married Mungkinkah Ramadan Menjadi Momen yang Inklusif? Beratnya Menjalani Puasa Saat Istihadhah Menghitung Pengeluaran Kita Kalau Buka Puasa “Sederhana” di Mekkah Apakah Menutup Warung Makan Akan Meningkatkan Kualitas Puasa Kita? Kenapa Saf Tarawih Makin Maju Jelang Akhir Ramadan? Apakah Menutup Warung Makan Akan Meningkatkan Kualitas Puasa Kita? Mengenang Serunya Mengisi Buku Catatan Ramadan Saat SD Belajar Berpuasa dari Pandemi Corona Perlu Diingat: Yang Lebih Arab, Bukan Berarti Lebih Alim Nonton Mukbang Saat Puasa, Bolehkah? Semoga Iklan Bumbu Dapur Edisi Ramadan Tahun Ini yang Masak Nggak Cuma Ibu

Semoga Iklan Bumbu Dapur Edisi Ramadan Tahun Ini yang Masak Nggak Cuma Ibu

29 April 2020
Rekomendasi 4 Motor yang Cocok buat Pengendara Pemula

3 Alasan Sesungguhnya Perempuan Jarang Ganti Oli Motor

25 November 2022
komunikasi perempuan laki-laki feminis tapi tukang selingkuh feminisme perjuangan gender mojok.co

Mengupas Jawaban Terserah Perempuan hingga Tujuan Komunikasi Mereka

26 Mei 2021
Panduan Menggunakan Panggilan ‘Eneng’, ‘Teteh’, ‘Ceuceu’, dan ‘Nyai’ kepada Perempuan Sunda Terminal Mojok

Panduan Menggunakan Panggilan ‘Eneng’, ‘Teteh’, ‘Ceuceu’, dan ‘Nyai’ kepada Perempuan Sunda

11 Januari 2021
Fenomena Pemuda Citayam: Kalau Nggak Good Looking, Nggak Boleh Banyak Gaya, Gitu kan Maksudnya?

Fenomena Pemuda Citayam: Kalau Nggak Good Looking, Nggak Boleh Banyak Gaya, Gitu kan Maksudnya?

15 Juli 2022
3 Alasan Perempuan Minta Ditemani Kalau ke Toilet

3 Alasan Perempuan Minta Ditemani Kalau ke Toilet

28 November 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Isuzu Panther, Mobil Paling Kuat di Indonesia, Contoh Nyata Otot Kawang Tulang Vibranium

Isuzu Panther, Raja Diesel yang Masih Dicari Sampai Sekarang

19 Desember 2025
Pendakian Pertama di Gunung Sepikul Sukoharjo yang Bikin Kapok: Bertemu Tumpukan Sampah hingga Dikepung Monyet

Pendakian Pertama di Gunung Sepikul Sukoharjo yang Bikin Kapok: Bertemu Tumpukan Sampah hingga Dikepung Monyet

15 Desember 2025
Drama Puskesmas yang Membuat Pasien Curiga dan Trauma (Unsplash)

Pengalaman Saya Melihat Langsung Pasien yang Malah Curiga dan Trauma ketika Berobat ke Puskesmas

14 Desember 2025
Dosen Bukan Dewa, tapi Cuma di Indonesia Mereka Disembah

4 Hal yang Perlu Kalian Ketahui Sebelum Bercita-cita Menjadi Dosen (dan Menyesal)

17 Desember 2025
Ngemplak, Kecamatan yang Terlalu Solo untuk Boyolali

Ngemplak, Kecamatan yang Terlalu Solo untuk Boyolali

15 Desember 2025
Yamaha Xeon: Si Paling Siap Tempur Lawan Honda Vario, eh Malah Tersingkir Sia-Sia Mojok.co

Yamaha Xeon: Si Paling Siap Tempur Lawan Honda Vario, eh Malah Tersingkir Sia-Sia

13 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”
  • Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah
  • Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia
  • Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka
  • Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran
  • UGM Berikan Keringanan UKT bagi Mahasiswa Terdampak Banjir Sumatra, Juga Pemulihan Psikologis bagi Korban

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.