ADVERTISEMENT
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Pojok Tubir

Memahami #BoikotIndosiar dari Sisi Lain

Taufik oleh Taufik
20 Juni 2022
A A
Memahami #BoikotIndosiar dari Sisi Lain

Memahami #BoikotIndosiar dari Sisi Lain (Pixabay,com)

Share on FacebookShare on Twitter

Twitter selalu menjadi tempat yang bagus untuk mencari tema tulisan. Segala gonjang-ganjing di dunia percuitan selalu menggelembung lalu meledak dan membuat semua orang kaget. Setelah gonjang-ganjing PSSI dan Iwan Bule (yang selalu bikin sensasi) beberapa waktu lalu, sejenak tragedi yang menimpa suporter Persib ketika berlaga menghadapi Persebaya membuat semua suporter bersatu, berduka bersama, lalu melupakan rivalitas untuk sekedar saling mengirim ucapan bela sungkawa. Dan sekarang, tagar #BoikotIndosiar mencuat.

Kita pahami dulu isunya. Tagar #BoikotIndosiar adalah buntut dari bututnya tayangan sepak bola oleh kanal Indosiar. Selain itu, penggemar menyayangkan jam tayang Piala Presiden yang dimulai di prime time Pulau Jawa tanpa memperhatikan waktu lain di luar Pulau Jawa. Tidak berhenti di situ saja. Dampak “main malam” ini tentu saja mempengaruhi jam biologis para pemain dan suporter.

Para pemain misalnya, sampai di rumah atau tempat menginap menjelang dini hari. Dan ini salah banget. Bayangkan, sepak bola yang awalnya sekedar olahraga dan kesehatan, malah menjadi beban untuk kesehatan itu sendiri. Untuk suporter, pulang malam menjadi hal yang cukup umum sebenarnya, tapi kalo sampe larut juga tetap saja rawan.

Tagar #BoikotIndosiar ini juga akhirnya merembet pada apa yang dilakukan Indosiar dengan hasil tayangannya. Tayangan sepak bola (Piala Presiden) ini sungguh butut sekali. Beberapa kali saya ikut nonton di layar kaca, rasanya kayak menonton televisi yang dipenuhi semut. Ya, ini adalah tayangan sepak bola, bukan Tukang Bubur Naik Haji, atau film kolosal Karmapala, dan itu ada di Indosiat.

Bahkan, beberapa penggemar membanding-bandingkan tayangan sepak bola Indosiar dengan yang berhasil dilakukan Net TV dan Kompas tujuh tahun silam. TUJUH TAHUN!! Sungguh sebuah degradasi tayangan.

Namun, sebenarnya kalo dipikir-pikir, tidak sepenuhnya apa yang terjadi dengan tagar #BoikotIndosiar harus dianggap buruk. Ada beberapa pelajaran penting yang bisa diambil oleh suporter dan para penonton layar kaca sebelum melayangkan kritik kepada salah satu kanal televisi swasta nasional itu.

Pertama, memangnya sejak kapan tayangan televisi (tidak hanya Indosiar) memperhatikan jam tayang untuk daerah lain selain Pulau Jawa?

Prime time tayangan Indonesia itu sebetulnya adalah prime time Pulau Jawa. Tidak pernah ada kanal televisi nasional yang merasa bahwa orang-orang di Papua misalnya, membutuhkan jam tayang sesuai dengan waktu bangun dan tidur mereka. Itu sudah berlaku sejak berpuluh-puluh tahun lalu sejak jaman Orde Baru. Baru melek sekarang?

Ini sekaligus jadi bukti bahwa memang susah untuk membuat hal yang adil untuk semua kalangan dan untuk seluruh kawasan Indonesia. So, memboikot Indosiar saja rasanya tidak cukup.

Kedua, memberi beban berat kepada Indosiar. Membuat kualitas gambar mereka jadi bagus itu adalah hal yang cukup berat. Bayangkan, berapa banyak alat (mulai dari kamera sampai dengan peralatan streaming) yang perlu di-upgrade untuk mendapatkan kualitas setara dengan kanal televisi lain, terlebih liga lain di dunia. Itu saja sudah bukan perkara sepele.

Ya bener sih, harusnya mereka peduli dengan kualitas tayangan. Tapi, itu bukan persoalan sepele. Setuju dulu sama saya, pokoknya nggak sepele.

Mungkin saja ekspektasi kita yang kelewat tinggi untuk sekadar mendapat tayangan bagus, tapi murah. Mungkin saja lho ya. Meski kualitas tayangan itu harusnya jadi perhatian utama, sih.

Ketiga, kebiasaan orang Indonesia yang sukanya grudukan. Begini, bukan maksud membela Indosiar ya, tapi tagar boikot ini bisa jadi pisau bermata dua. Iya kalo misal Indosiar mau introspeksi diri lalu memperbaiki (minimal) kualitas tayangan. Kalo nggak? Kan ya suporter dan penonton layar kaca juga yang repot pada akhirnya.

Mbok kalo protes itu yang elegan, layangkan surat protes ke Indosiar atau ke lembaga penyiaran atau ke siapa pun yang punya kapasitas atas itu. Kalo ke PSSI sih mending jangan, malah buang-buang tenaga aja.

Eh, emang kalau pake surat protes itu bakal ngefek? Ya nggak tau juga sih. Elegan dulu yang penting. Apa-apa harus elegan, kritik harus sama solusi, gitu katanya. Kata Orde Baru maksudnya.

Tiga hal di atas tentu saja bisa jadi pengingat kepada suporter layar kaca sepak bola Indonesia bahwa tidak semua yang jadi bahan sambatan kita itu harus dipenuhi. Kadang kita perlu untuk melihat sisi baik dari gonjang-ganjing tersebut. Terlebih jika itu terjadi di Twitter. Hahaha.

Penulis: Taufik
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Kualitas Tayangan Indosiar Dulu dan Sekarang bagai Langit dan Bumi

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 20 Juni 2022 oleh

Tags: boikotindosiarkualitastelevisi
Taufik

Taufik

Ide adalah ledakan!

ArtikelTerkait

Kualitas Tayangan Indosiar Dulu dan Sekarang bagai Langit dan Bumi terminal mojok.co

Kualitas Tayangan Indosiar Dulu dan Sekarang bagai Langit dan Bumi

22 November 2020
Memboikot Film yang Diperankan Si Problematik Itu Nggak Adil

Memboikot Film yang Diperankan Si Problematik Itu Nggak Adil

15 Juni 2023
Nobatkan Indosiar sebagai Stasiun TV Paling Kreatif yang Pernah Ada! terminal mojok.co

Merindukan Dangdut Academy Indosiar yang Sudah Ganti Nama Jadi Liga Dangdut Indonesia

9 Juni 2020
Membedah Alasan di Balik Kualitas Kopi Jawa Timur yang Begitu Fantastis

Membedah Alasan di Balik Kualitas Kopi Jawa Timur yang Begitu Fantastis

22 November 2023
Kalau Pengin Lebih Laris, Nussa-Rara Harus Belajar dari Animasi Omar dan Hana Pengalaman Saya Menonton Sinetron Azab di Indosiar

Pengalaman Saya Menonton Sinetron Azab di Indosiar

26 Januari 2020
Suzuki APV, Mobil Serbaguna yang Siap Diajak Rekasa

Suzuki APV, Mobil Menang Gede Bodi doang, Diajak Ngebut kayak Semut

1 Agustus 2023
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
Karakter anime (Unsplash.com)

3 Alasan Mencintai Karakter Anime dan Fiksi Lebih Sehat untuk Hati

Super Air Jet, Maskapai Baru yang Pas untuk Kaum Milenial di Indonesia Terminal Mojok

6 Hal yang Saya Rasakan Saat Naik Super Air Jet untuk Pertama Kali

Bandung Memang Indah (Syarat dan Ketentuan Berlaku)

Bandung Memang Indah (Syarat dan Ketentuan Berlaku)

Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Makin Mahal Hingga Kurang Aman, Inilah Alasan Mengapa Kos-kosan di Dinoyo dan Kerto Malang Makin Sepi meskipun Dekat Banyak Kampus   kos dekat kampus

4 Risiko Kos Dekat Kampus, Salah Satunya Harga Sewa Ugal-ugalan, tapi Fasilitas Ampas!

10 Mei 2025
Arema, Persik, dan Kota Malang yang Tak Pernah Belajar Apa-apa dari Tragedi Kanjuruhan

Arema, Persik, dan Kota Malang yang Tak Pernah Belajar Apa-apa dari Tragedi Kanjuruhan

12 Mei 2025
4 Dosa Indomaret Point Coffee Terhadap Pelanggan yang Bikin Kecewa

4 Dosa Indomaret Point Coffee Terhadap Pelanggan yang Bikin Kecewa

10 Mei 2025
Aturan Numpang Toilet Indomaret yang Perlu Diketahui. Jangan Asal Nongkrong meski Kebelet!

Aturan Numpang Toilet Indomaret yang Perlu Diketahui. Jangan Asal Nongkrong meski Kebelet!

8 Mei 2025
Keanehan di Bantul Nggak Ada Apa-apanya Dibandingkan Keanehan di Kabupaten Cilacap

Cilacap, Kabupaten Terluas di Jawa Tengah sekaligus Kabupaten yang Paling Membingungkan

13 Mei 2025
Kasta Makanan Kereta Api dari yang Enak Banget sampai Nggak Banget

Kasta Makanan Kereta Api dari yang Enak Banget sampai Nggak Banget

9 Mei 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=_ns1MCy_8lA

DARI MOJOK

  • Cuti Bersama Melahirkan Kesenjangan di Dunia Kerja: Tidak Bisa Dinikmati oleh Semua Pekerja dan Ada Saja Perusahaan yang Semaunya
  • Xpander vs Nissan Livina: Anak Kembar Beda Nasib karena Xpander Disayang dan Lebih Nyaman, Nissan Livina Hidup Merana
  • Cerita Jemu Memboyong Ibu Usia 102 Tahun untuk Dapat Layanan Pengobatan Gratis di Candi Borobudur
  • Persiapan Waisak 2025 di Candi Borobudur Sudah 80 Persen, Panitia Sediakan Layanan Kesehatan Gratis
  • Calon Orang Sukses di Jogja Biasanya Pernah Belajar di Sekolah Favorit
  • Program Barak Militer bagi Siswa Nakal: Penghinaan Akal Sehat dan Pengingkaran terhadap Esensi Pendidikan

AmsiNews

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.