ADVERTISEMENT
  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Newsletters
  • Login
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
    • Mojok.co
  • NusantaraHOT
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Sapa Mantan
    • Gadget
    • Personality
  • Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Politik
  • Profesi
  • Home
    • Mojok.co
  • NusantaraHOT
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Sapa Mantan
    • Gadget
    • Personality
  • Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Politik
  • Profesi
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
  • Pojok Tubir
  • Kampus
  • Hiburan
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kampus Loker

Melirik Potensi Cuan dari Bekas Cucian Perhiasan Emas

Muhammad Adib Mawardi oleh Muhammad Adib Mawardi
29 Juli 2020
A A
Melirik Potensi Cuan dari Bekas Cucian Perhiasan Emas MOJOK.CO

Melirik Potensi Cuan dari Bekas Cucian Perhiasan Emas MOJOK.CO

Share on FacebookShare on Twitter

Satu waktu, saat sedang asik-asiknya membaca salah satu artikelnya Mojok, sambil menunggu toko emas, saya didatangi mas-mas yang nanyain bekas cucian emas. 

“Mohon maaf Mas, ada air bekas cucian emas nggak?”

Saya yang waktu itu sedang konsentrasi-konsentrasinya baca artikel, dibuatnya plonga-plongo dan sempat bingung sendiri dengan pertanyaan mas ini. Dalam batin saya bertanya, “Kenapa air bekas cucian saja kok dicari? Alih-alih perhiasan nan anggun yang ada di dalam etalase.” Untung, waktu itu si Bos juga sedang berada di toko, sehingga beliau yang menjawab pertanyaan dari si mas itu.

“Mohon maaf Mas, belum ada. Harganya sekarang berapa?” Si Bos balik bertanya.

“Kalau air sepuhan per liternya Rp75.000. Kalau yang debunya per ons-nya Rp900.000.”

Sek-sek, sebentar. Debu perhiasan? Rp900.000? Apa saya nggak salah denger ini? Apa benar debu bekas cucian emas ada harganya? Saya tambah bingung dengan isi pembicaraan antara si Bos dengan si mas pembeli bekas cucian tadi. 

Singkat cerita, karena itu tidak menemukan apa yang dicari, si mas itu pamit. Tidak lupa, si mas berpesan pada kami untuk menghubunginya sewaktu-waktu, jika bekas limbah cucian emas di toko sudah terkumpul cukup banyak. 

Tampaknya, Bos pun paham dengan kebingungan saya ini. Beberapa saat kemudian, Bos menjelaskan pada saya mengenai perihal bekas cucian emas yang biasa saya kumpulin itu. Bos menerangkan, bekas cucian emas itu memang benar ada harganya. Khususnya, debu-debu sisa polesan perhiasan dan air bekas sepuhan. Dan ternyata, harganya pun nggak main-main, ada yang sampai Rp900 ribu per ons-nya.

Sekali lagi, saya benar-benar nggak nyangka, dari kumpulan debu yang terkadang membuat saya bersin-bersin itu ternyata memiliki nilai yang fantastis. 

“Sekarang kamu sudah tahu sendiri, kan? Makanya, kalau bisa, bekas cucian emasnya itu disimpan yang rapi, supaya nanti kalau sudah terkumpul banyak, bisa dijual,” tukas Bos. 

Si Bos juga menjelaskan, kalau uang hasil penjualan ini biasanya dipakai buat anggaran perbaikan mesin, peremajaan mesin cuci emas, kalau mesin yang lama tidak lagi memungkinkan untuk diservis, atau juga bisa dipakai untuk mengurangi biaya penyusutan perhiasan emas akibat proses pencucian.

Tiba-tiba saja timbul pertanyaan dari saya, “Maaf Bos, kalau memang bekas cuciannya itu harganya mahal, kenapa kok malah dijual? Bukannya kalau diolah sendiri hasilnya bisa lebih gedhe tuh?”

Si Bos menjawab, “Ya itu, masalahnya Dib. Saat ini kita masih belum punya ilmu sama alat buat ngolah bekas cuciannya itu sendiri. Kalau nanti sudah ada, pasti kita bisa ngerjakan sendiri dan untung yang kita dapat bisa lebih gedhe nilainya.”

Sejurus kemudian, Bos meraih pulpen yang ada di depannya dan mengambil secarik kertas lalu terlihat sibuk mencorat-coreti. Usai menulis, beliau menunjukkan hasil tulisannya itu.

Ia menjelaskan. “Jika per 100 gram barang yang dicuci saja rata-rata penyusutannya bisa sampai satu gram. Bisa jadi, itulah nilai maksimal yang akan kita peroleh dari bekas cucian emas itu, kalau kita olah sendiri.” 

Si Bos melanjutkan, “Misalnya saja, harga emas 24 karat per gramnya saat ini Rp910 ribu, berarti kalau dikonversi dalam kandungan emas muda yang kita jual, yang kadarnya sekitar 36 persen itu, maka kurang lebih nilai yang akan kita terima adalah Rp910 ribu dikalikan 36 persen. Coba tebak berapa hasilnya?”

Saya mengambil kalkulator dan menghitung. “Sekitar Rp327 ribu, Bos,”.

“Yo, bener. Nilainya sekitar Rp327 ribu. Lumayan besar, kan, untuk ukuran serpihan emas yang tampaknya tidak mbejaji (berharga) itu? Tapi, kemungkinan besar serpihan emas itu tidak akan sampai terkumpul semuanya. Sebagiannya pasti akan ada yang berhamburan sebab tertiup angin.”

“Meskipun demikian, jika pemilik toko dapat mengumpulkan setidaknya separuhnya saja, ini masih sangat lumayan untuk menutup biaya penyusutan dan biaya pencucian lainnya.”

Kini saya paham. Rupanya inilah alasan kenapa debu-debu bekas cucian yang ada di gudang itu teronggok cukup banyak. Padahal, sebenarnya tangan saya ini sudah cukup gatal untuk lekas membuangnya gara-gara sering membuat saya bersin-bersin sendiri. 

Untung, saya masih sempat mengurungkan niat. Kalau saja debu-debu itu sudah terlanjur saya buang, entah berapa rupiah kerugian yang bakal diderita, yang imbasnya, mungkin saja, gaji saya dipotong selama beberapa bulan ke depan sebagai ganti rugi.

BACA JUGA Begini Cara Toko Emas Menghitung Harga dan Ongkos dalam Jual Beli Perhiasan Emas dan tulisan Muhammad Adib Mawardi lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 29 Agustus 2021 oleh

Tags: air cucian emascuanemasharga emas
Muhammad Adib Mawardi

Muhammad Adib Mawardi

Pedagang yang suka nulis.

ArtikelTerkait

Toko Emas, Toko yang Customernya Paling Loyal di Seluruh Dunia (Unsplash)

Rahasia Customer Toko Emas Tetap Loyal meski Tidak Pernah Membuat Membership

15 September 2023
Harga Emas Lagi Lesu, Perlukah Kita Khawatir?

Harga Emas Lagi Lesu, Perlukah Kita Khawatir?

14 Mei 2023
3 Alasan Cari Cuan lewat Aset Kripto Bukanlah Pilihan yang Bijak

3 Alasan Cari Cuan lewat Aset Kripto Bukanlah Pilihan yang Bijak

12 Februari 2022
Perempuan yang Nggak Pakai Emas-emasan di Kampung Saya Sering Dianggap Hidupnya Susah dan Nggak Bahagia terminal mojok

Perempuan yang Nggak Pakai Emas-emasan di Kampung Saya Sering Dianggap Hidupnya Susah dan Nggak Bahagia

19 Juli 2021
Voice Over Challenge_ Seru-seruan yang Bisa Datangkan Cuan terminal mojok

Voice Over Challenge: Seru-seruan yang Bisa Datangkan Cuan

14 Juni 2021
emas logam mulia tabungan bank ekonomi stabilitas mojok

Demam Emas Bisa Jadi Ancaman Pemulihan Ekonomi

12 Oktober 2020
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
pelet ilmu hitam indonesia santet mojok

Indonesia Bukannya Nggak Mau, Tapi Memang Nggak Bisa Pakai Santet untuk Melawan Belanda

4 Sikap Menyebalkan dari Orang yang Baru Menikah terminal mojok.co

'Kebo Mbalik Kandang', Salah Satu Pantangan Pernikahan dalam Adat Jawa

Pacar Saya “Ndadi” Saat Menari Barongan Kucing MOJOK.CO

Pacar Saya 'Ndadi' Saat Menari Barongan Kucing, Bikin Panik Setengah Mati



Terpopuler Sepekan

Surat Terbuka untuk Orang yang Nggak Suka Matcha: Enak Begini kok Nggak Suka?

Surat Terbuka untuk Orang yang Nggak Suka Matcha: Enak Begini kok Nggak Suka?

oleh Agnes Julia Kosim
29 September 2023

Mobil Toyota Alphard Bikin Repot dan Kebohongan Soal Privilege (Unsplash)

Mobil Toyota Alphard: Mobil yang Merepotkan dan Kebohongan Soal Privilege kalau Punya Mobil Ini

oleh Nurul Fauziah
29 September 2023

Jalan Kusumanegara Wujud Ruwetnya Jalanan Jogja (Unsplash)

Jalan Kusumanegara: Ruas Jalan di Kota Jogja yang Menyebalkan. Siang Macet dan Panas, Malam Gelap Menyeramkan

oleh Noor Annisa Falachul Firdausi
30 September 2023

11 Istilah Tempat yang Cuma Diketahui Mahasiswa ITB

11 Istilah Tempat yang Cuma Diketahui Mahasiswa ITB

oleh Maulin Gissa Rizkiyanti
3 Oktober 2023

Gaduh Ikon Gunungkidul dan Pembangunan Tugu Tobong Gamping yang Ngadi-ngadi

Mengenal Gunungkidul, Kabupaten (yang Dianggap) Gersang yang Ternyata Dulunya Dasar Laut

oleh Adinta Darmawan
27 September 2023

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=bTIqGdlcSsg

DARI MOJOK

  • Di Balik Dunia LC di Banyuwangi, Pendapatannya Lebihi UMP Jawa Timur
  • Pos Bloc Jakarta: Dahulu Sentral Surat-Menyurat, Kini Jadi Tempat Nongkrong Anak Jaksel
  • Seleksi Masuk ITB Cirebon Lebih Masuk Akal daripada Kampus Lain
  • Politeknik Negeri Tanah Laut: Kampus Negeri Pertama di Kalimantan Selatan
  • Uneg-uneg Karyawan Retail: Banyak Pelanggan yang Bikin Sebel
  • Kisah Pilu di Jalan Seturan Raya Sleman: Lelaki Kehilangan Rumah dan Perempuan Malang yang 13 Tahun Terpisah dengan Anak
ADVERTISEMENT
  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Newsletters
DMCA.com Protection Status

© 2023 Mojok.co - All Rights Reserved .

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Login
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
    • Sapa Mantan
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Hewani
    • Kecantikan
    • Nabati
    • Olahraga
    • Otomotif
    • Personality
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Acara TV
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2023 Mojok.co - All Rights Reserved .

Halo, Gaes!

atau

Masuk ke akunmu di bawah ini

Lupa Password?

Lupa Password

Silakan masukkan nama pengguna atau alamat email Anda untuk mengatur ulang kata sandi Anda.

Masuk!