Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Media Online yang Kebanyakan Pasang Iklan Banget Itu Niat Menyuarakan Pendapat atau Nyari Duit Doang, sih?

Firdaus Al Faqi oleh Firdaus Al Faqi
21 Januari 2021
A A
Media Online yang Kebanyakan Pasang Iklan Banget Itu Niat Menyuarakan Pendapat atau Nyari Duit Doang, sih Terminal Mojok
Share on FacebookShare on Twitter

Saat sedang nyantai memang paling benar itu bikin kopi, sedia rokok, plus baca-baca artikel atau berita di media online. Selain biar nggak ketinggalan informasi tentang apa yang terjadi, bisa juga ide untuk tulisan tiba-tiba muncul. Misalnya sesaat sebelum tulisan ini diketik, saya lagi iseng saja cari kabar update tentang bencana apa aja yang terjadi di pemukaan tahun 2021 ini.

Ketemunya berita bencana banjir di Kalimantan Selatan, yang kata orang nomor satu di Indonesia, penyebabnya curah hujan yang tinggi. Kemudian lanjut baca juga tentang komentar agak keras dari WALHI (Wahana Lingkungan Hidup Indonesia) daerah setempat yang mengeluh gara-gara banjir disebabkan oleh curah hujan doang. Pihak dari WALHI ini bilang kalau banjir nggak hanya itu penyebabnya.

Pengalihfungsian lahan jadi tambang dan jadi kebun kelapa sawit, yang memakan hampir 80%-an luas lahan, juga jadi salah satu penyebab banjir. Saya setuju, soalnya saat SD saya sudah diajari hal itu oleh guru IPS saya. Pelajaran SD, loh. Tulung~

Balik lagi ke apa yang kepingin saya tulis. Jadi, saat lagi asyik-asyiknya scroll buat baca kelanjutan berita, HP saya agak lag dan ceket-ceket. Saya kira perlu di-restart, akhirnya saya restart dulu. Setelahnya, saya buka lagi portal berita, eh masih saja. Setelah saya lihat-lihat dan amati secara teliti, wah, ternyata kanan-kiri, atas-bawah, dan di tengah, isinya iklan semua.

Pantas saja HP saya lag. Untuk mendownload data gambar-gambar iklan yang buanyak itu kan butuh ketahanan HP yang optimal dan juga kecepatan internet yang agak banter. Lah, internet saya ini kan sebulan hanya Rp100 ribu, hanya WiFi RT/RW. Jadi, wajar kalau HP jadi rada lemot untuk buka media online yang banyak iklannya.

Bagi saya, yang nggak wajar itu malah si media online yang pasang iklan banyak-banyak ini. Kalau omong idealnya kan media itu hadir untuk menyuarakan yang sebelumnya tak terucap. Orang yang mewakili yang tak terucap itu, tukang nulis yang punya kemampuan mumpuni dan tentunya dibayar atas hasil keringatnya.

Iya sih, wajar kalau nyari uang buat bayar penulis dari iklan-iklan yang ditempelin. Tapi mbok ya jangan kebanyakan juga iklannya. Saya bacanya kan jadi nggak nikmat. Baru baca sedikit, yang muncul iklan “Bagaimana agar laki-laki kuat di ranjang semalaman”. Baca sedikit lagi, ada lagi iklan “Bagaimana cara membesarkan anu” kan jingan tenan. Lagi mau coba serius baca, eh yang muncul begituan.

Belum lagi kalau iklan yang muncul kadang tiba-tiba kepencet. Tangan saya kan besar, walhasil, probabilitas kepencetnya iklan yang ditaruh hampir memenuhi layar dan hampir bikin konten atau beritanya nggak keliahatan, sering kepencet. Setelah kepencet, itu malah jadi link alternatif untuk download aplikasi tertentu. Iya, iklan yang itu. Toko-toko online itu, loh!

Baca Juga:

Iklan Universitas Terbuka (UT) Tayang di Bioskop: Keren, tapi Ironis. Sebelum Tampil di Layar Besar, Perbaiki Dulu Layar Kecil Mahasiswa biar Nggak Nge-lag!

Baliho di Jogja Ambruk, Sudahkah Waktunya Mengkaji Jumlah Baliho dan Menertibkannya?

Baru mau fokus, eh diarahin ke Playstore. Nggak enak blas. Mbok ya kalau ngiklan yang wajar-wajar saja. Taruh di bagian paling bawah kek, atau di kanan, atau di kiri saja. Maruk banget sama duit. Iyaaa, saya tahu kalau kebutuhan buat bayarin ini dan itu agar medianya tetap jalan gede banget, tapi ya masak nggak ingat tujuan adanya media itu apaan?

Memang sih, saya harus coba realistis terhadap keadaan. Untuk saat ini sudah jarang ada orang, kelompok, atau instansi tertentu membuat sesuatu yang tujuannya murni untuk kesejahteraan masyarakat, menyuarakan pendapat, demi keadilan, dst. Kalaupun ada, ya paling hanya jadi sampingan doang. Yang penting view banyak, traffic gede, dan banyak yang nge-klik segala sesuatu yang ada di dalamnya.

Jika sudah banyak yang begitu, ya saya kepingin tanya saja sih, itu yang ditampilin untuk menyuarakan pendapat atau sekadar untuk menyumpal suara perut yang lagi keroncongan? Kalau memang untuk cari duit, ya ubahlah nama-nama yang mengatasnamakan rakyat itu. Ubah jadi Suara Weteng kek, atau ubah jadi Pikiran Perut kek, atau apalah gitu. Jangan sok pakai nama rakyat, nggak baik.

Tujuan atau moto perusahaannya ganti juga, demi memenuhi weteng masing-masing. Lebih jelas arahnya dan lebih jujur, serta terbuka. Fair-fairan saja gitu. Atau sekalian saja, ubah itu jadi media periklanan doang. Jadiin kayak V-Tube yang senengan bapak-bapak itu. Biar yang ngiklan dan nontonin iklannya jadi banyak. Simpel, kan?

Memang sih masih banyak media berkualitas lainnya. Tapi, mesin pencari kan pakai algoritma. Yang muncul ya hanya yang menguasai algoritma yang ditentukan gugel saja. Dan kebanyakan yang menguasai adalah media yang banyak iklannya. Nyari pakai keyword lain, yang muncul hanya media-media itu saja.

Media yang benar-benar berkualitas, kayaknya bakal nggak kebanyakan iklan, deh. Soalnya mereka lebih mementingkan isi dan pesan yang ingin disampaikan kepada pembaca. Jadi, media berkualitas nggak bakal kebanyakan taruh iklan yang keseringan mengganggu itu. Dan, walaupun saya nggak bisa nulis kayak di media-media itu, dan masih pemula dalam hal tulis menulis, saya masih bisa kok menilai mana media yang benar-benar media dan mana media yang benar-benar nggak niat bikin media.

BACA JUGA Apa yang Dipikirkan Penulis Pemula Saat Menulis Esai untuk Media Online? dan tulisan Firdaus Al Faqi lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 20 Januari 2021 oleh

Tags: Iklanmedia online
Firdaus Al Faqi

Firdaus Al Faqi

Sejak lahir belum pernah pacaran~

ArtikelTerkait

Menebak Perasaan Anak yang Bapaknya Jadi Model Iklan Indomilk Versi Promo Gemas terminal mojok

Menebak Reaksi Anak yang Bapaknya Jadi Model Iklan Indomilk Versi Promo Gemas

10 Oktober 2021
Keanu Agl Jadi Bintang Iklan Pantene, Gebrakan Gokil di Dunia Periklanan Terminal Mojok

Keanu Agl Jadi Bintang Iklan Pantene, Gebrakan Gokil di Dunia Periklanan

13 Januari 2022
Iklan Khong Guan ala Anime Jepang Bukti Semua Akan Wibu pada Waktunya

Iklan Khong Guan ala Anime Jepang Bukti Semua Akan Wibu pada Waktunya

23 Mei 2020
Ariel Noah dan Iklan Gojek yang Bikin Kita Ketawa dengan Mudah terminal mojok.co

Ariel Noah dan Iklan Gojek yang Bikin Kita Ketawa dengan Mudah

25 September 2021
Sudah Tahu Renang Nggak Bisa Bikin Hamil, tapi kok Masih Diberitakan?

Sudah Tahu Renang Nggak Bisa Bikin Hamil, tapi kok Masih Diberitakan?

24 Februari 2020
3 Ciri Giveaway Abal-abal yang Bikin Orang Tertipu terminal mojok.co

Bedah Iklan #DiRumahAja dari 4 Provider Seluler Indonesia

19 Mei 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Madiun, Kota Kecil yang Banyak Berbenah kecuali Transportasi Publiknya Mojok.co

Madiun, Kota Kecil yang Sudah Banyak Berbenah kecuali Transportasi Publiknya

2 Desember 2025
4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

1 Desember 2025
4 Aturan Tak Tertulis Berwisata di Jogja agar Tetap Menyenangkan Mojok.co

4 Aturan Tak Tertulis Berwisata di Jogja agar Liburan Tetap Menyenangkan

30 November 2025
Culture Shock Orang Lamongan Menikah dengan Orang Mojokerto: Istri Nggak Suka Ikan, Saya Bingung Lihat Dia Makan Rujak Pakai Nasi

Culture Shock Orang Lamongan Menikah dengan Orang Mojokerto: Istri Nggak Suka Ikan, Saya Bingung Lihat Dia Makan Rujak Pakai Nasi

2 Desember 2025
Nggak Ada Gunanya Dosen Ngasih Tugas Artikel Akademik dan Wajib Terbit, Cuma Bikin Mahasiswa Stres!

Dosen yang Minta Mahasiswa untuk Kuliah Mandiri Lebih Pemalas dari Mahasiswa Itu Sendiri

5 Desember 2025
Dosen yang Cancel Kelas Dadakan Itu Sungguh Kekanak-kanakan dan Harus Segera Bertobat!

Dosen yang Cancel Kelas Dadakan Itu Sungguh Kekanak-kanakan dan Harus Segera Bertobat!

3 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.