Alhamdulillah wa syukurillah, akhirnya Habib Rizieq Shihab bisa segera pulang ke Indonesia. kabarnya, beliau akan tiba di Indonesia pada 10 November mendatang.
Semenjak minggat hijrah ke Arab Saudi pada 2017 lalu, banyak sekali drama (bukan settingan) yang menghalang-halangi kepulangan beliau ke Indonesia. Tentu saja, drama itu bukan disebabkan karena ketakutan atas kasus hukum yang menjerat beliau, atau sengaja diciptakan oleh beliau agar tetap di Arab Saudi. Ini murni karena kezaliman dan fitnah dari orang-orang yang membenci beliau tarutama kaum oligarki sehingga beliau tertahan dan dilarang pulang oleh pemerintah Arab Saudi.
Semua ini semata untuk melindungi beliau dari drama kriminalisasi yang mengancam beliau jika memaksa pulang ke Indonesia.
Bukankah kita semua tahu, deretan kasus yang selama ini beliau alami, sampai yang terbaru soal kasus chat porno merupakan sebuah rekayasa untuk melakukan kriminalisasi. Sebab, sampai detik ini kasus-kasus itu tidak ada kejelasan. Tidak ada kelanjutan karena kayaknya, kayaknya loh ya, tidak ditemukan bukti yang otentik.
Ini kan sudah cukup jadi bukti bahwa di negeri ini ada elemen yang berupaya ingin mengkriminalisasi beliau. Secara Habib Rizieq Shihab ini terkenal sebagai ulama yang tegas. Bahkan dijuluki sebagai Umar bin Khattab masa kini. Jadi banyak orang yang nggak suka sama beliau.
Tapi, sudahlah, drama itu pun sudah berlalu. Junjungan kalian (FPI) pun kini akan segera pulang ke pangkuan ibu pertiwi, dan hal itu patut disyukuri. Dan dengan kepulangannya, Habib Rizieq Shihab pastinya sudah siap menghadapi kasus hukumnya yang nggak jelas itu dengan sikap kesatria. Lah iya to yah. Habib Rizieq Shihab perlu menghadapi itu, dan membuktikan bahwa kasus itu benar-benar fitnah, supaya publik bisa tahu.
Terlepas dari kasus-kasus hukumnya yang nasibnya nggak jelas itu, di saat kondisi negara yang tengah carut marut, pemerintah yang linglung, penegak hukum yang represif, pandemi yang tak kunjung berakhir, kepulangan Habib Rizieq ini seperti sebuah takdir dan jawaban dari Tuhan atas solusi untuk mengatasi berbagai masalah di negeri ini, terutama soal pandemi. Alih-alih seperti polisi India dalam film-film Bollywood yang datangnya kalau penjahatnya sudah kalah, Habib Rizieq Shihab ibarat seorang pahlawan kebenaran layaknya Power Rangers yang datangnya agak telat. Bukan pahlawan kesiangan pokoknya.
Kepergian Habib Rizieq dari Indonesia beberapa tahun terakhir menyisakan kekosongan di kursi oposisi, terutama oposisi dari kalangan “religius” yang hobi nyinyir. Apa mau dikata, Pak Prabowo saja sudah merapat menjadi petugas rezim. Tinggal seorang Bung Rocky Gerung dan aktivis-aktivis kroco macam Hairz Azhar yang tersisa. Negeri ini butuh penyeimbang dari suara serak basah milik pemuka agama sekarismatik dan setegas Habib Rizieq. Valid itu!
Masih segar di kepala kita kan, ada penceramah yang berkata “Virus ini datang, musibah datang pasti ada sebabnya. Tidak lain tidak bukan karena Habib Rizieq tidak boleh pulang ke tanah air. Itu sebabnya Allah murka saudara, dan mengirimkan virus ini ke Indonesia”. Noh dengarkan kalian wahai orang-orang yang menolak Habib Rizieq!
Lagian saya merasa aneh dengan kalian yang menolak kepulangan Habib Rizieq, emangnya kenapa to ditolak? Wong Ahok saja yang merupakan korban kriminalisasi beliau berkedok agama saja menyambut kedatangan beliau.
Maka dari itu, kepulangan Habib Rizieq ini merupakan cara Tuhan untuk menyembuhkan Indonesia dari kecarut marutan krisis multidimensional. Selain itu, yang lebih penting, kepulangan Habib Rizieq akan memberikan optimisme di kalangan ulama.
Ulama-ulama macam Ustadz Rahmat Baequni yang ceramahnya sering dituduh aneh-aneh, Mbah Tengku Zulkarnain yang sering dituduh menyebar kebohongan di akun Twitter-nya meskipun sebenarnya beliau hanya luput karena faktor usia. Terbaru ada Sugik Nur yang dituntut penjara karena dianggap menghina Nahdlatul Ulama, serta masih banyak lagi ulama-ulama yang lainnya, yang butuh keberadaan beliau untuk mendapatkan semangat juang menyebarkan kebenaran versi mereka. Ingat, versi mereka loh yah.
Pokoknya kehadiran Habib Rizieq akan memberikan spirit dakwah yang berlimpah, dan optimisme bagi kaumnya di Indonesia. kita harus akui itu.
Ketika tiba di Indonesia nanti, saya begitu tidak sabar, melihat Habib Rizieq akan diundang di berbagai televisi, terutama di acara ILC. Toh langkah ini menjadi penting. Ingat, kepulangan Habib Rizieq ini kata pengikutnya adalah sebagai upaya untuk menegakan revolusi NKRI loh.
Meskipun pada kenyataannya saya malah berharap Habib Rizieq seharusnya lebih dahulu melakukan revolusi bagi karakter pengikutnya agar tidak berprilaku sembrono.
Sambil menggunakan jubah putih kebesarannya, dia akan berikan argumen-argumen yang bernada polarisasi. Membuat semua pendukungnya terbakar otaknya untuk berjuang di bawah panji-panji bendera FPI.
Dia suarakan orasi yang bernada provokasi membujuk, dan mulai memobilisasi massa untuk berjuang menegakan sebuah revolusi yang menjadi kehaluan cita-cita mereka. Setiap ucapan yang keluar dari mulutnya akan membuat rezim yang katanya oligarkis ini akan bergetar, takzim, dan terintimidasi
Ahlan wa sahlan Habib Rizieq, dengan orasimu, kau akan merongrong kalangan elit oligarki, dan tentu saja, rongrongan itu akan disokong speaker oleh elit oposisi. Nggak ada lo, nggak asyik!
BACA JUGA Jangan Memaksa Anak untuk Suka Membaca, Nanti Mereka Takut dan tulisan Muhammad Iqbal Haqiqi lainnya.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.