Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup Personality

Manfaat Foto Bareng Pejabat

Dito Englen oleh Dito Englen
29 Mei 2019
A A
foto bersama pejabat negara

foto bersama pejabat negara

Share on FacebookShare on Twitter

Media sosial pada hakikatnya memang jadi ladang makan puji (pamer) paling subur. Salah satu fenomena unik tekait makan puji yang melanda beranda maya dan baru saya perhatikan belakangan adalah kebiasaan mengunggah foto-foto bersama pejabat atau orang-orang yang memiliki jabatan—baik skala daerah, nasional hingga setingkat RT/RW.

Biasanya postingan semacam ini dibumbui kata-kata hulalahuwow seperti, ‘Silaturahmi bersama Kepala bla bla bla’ atau ‘Indahnya kebersamaan bersama Pak bla bla bla.’

Entah sudah berapa lama fenomena ini berlangsung dan luput dari kegiatan gulir menggulir yang setiap hari dilakukan jempol milenial saya—yang tentu saja sering ikut ugal-ugalan di sosial media.

Saya baru sadar dan tertarik membahas ini, setelah seorang kawan sekampus saya—yang paling sering mengunggah foto-foto kemesraannya bersama para pejabat, khususnya wakil rakyat—mengakui bahwa dengan sering memposting foto bersama orang-orang berdasi itu, harkat dan martabat dirinya serasa naik delapan tingkat mengalahkan jumlah tingkatan langit yang katanya hanya tujuh itu.

Berdasarkan pada pengakuannya, hal itu bisa diukur dari jumlah like, decak kagum serta komentar-komentar positif lainnya yang membanjiri media sosialnya. Tak hanya itu saja, pengakuan lainnya lagi adalah soal puja-puji para tetangga  kepada keluarganya di kampung atas aktivitas sosial medianya selama menempuh studi di kota.

Orang tua siapa yang tak bangga coba, jika nama anaknya dielu-elukan lidah para tetangga?

Kawan sekampus saya itu juga tak mampu memungkiri, bahwa ada kebanggaan tersendiri setelah galeri sosial medianya berhasil mengoleksi cukup banyak foto-foto bersama para pejabat—entah di sebuah ruangan pribadi berpendingin ekstra atau jamuan ekslusif yang hanya bisa diakses orang-orang dengan koneksi 8G.

Menurutnya, paling tidak orang-orang akan beranggapan bahwa ia salah satu calon pemegang tongkat estafet bangsa atau hiperbolanya: Salah satu dari sepuluh pemuda yang kata Bung Karno bakal menjungkirbalikkan dunia—seraya menunjukkan seberapa gilang-gemilangnya nasib bangsa ini di masa yang akan datang.

Baca Juga:

5 Stereotipe yang Saya Dapatkan sebagai Mahasiswa S2 di Universitas Trisakti, Salah Satunya Dicap Aktivis Gemar Demo

Kuliah S2 Beda dengan S1, Mahasiswa Jangan Kebanyakan Caper, Sudah Bukan Umur dan Tempatnya

Singkatnya, banyaknya foto-foto bersama pejabat yang diunggah ke sosial media menurutnya semakin menunjukkan kualitas dirinya sebagai seorang aktivis mahasiswa yang bertugas berdiri dan membela rakyat berfoto di samping pejabat! Dan siapa tahu saja foto-foto itu tak hanya meningkatkatkan kualitas diri, tapi juga serupa koleksi jimat yang mampu membawa barokah dan karomah serta melambungkan derajat sosial dan menularkan kharisma kepemimpinan kepada dirinya.

Walau seringkali teman-teman seperantauan turut menanyakan apa kapasitas yang ia tenteng hingga bisa berada satu bingkai bersama orang-orang penting itu. Dengan sedikit merendah diri, kawan saya itu pasti menjawab; “Hanya silaturahmi kok.”

Wah, pengakuan-pengakuan kawan sekampus saya itu, tentu ikut memotivasi saya—yang bahkan berfoto bersama ibu kos pun belum pernah. Rasa-rasanya sesegera mungkin saya harus bisa foto bareng komandan batalion terdekat agar dikira punya backingan—kalau saja sewaktu-waktu ibu kos saya yang reaksioner itu datang dengan ormas pendukungnya untuk menyegel paksa pintu kosan saya karena terlambat bayar iuran bulanan.

Tapi, tentu saja untuk mendapat kesempatan berfoto bersama orang-orang penting—yang memiliki jabatan—semacam itu, pasti susah sekali. Sebab, sudah pasti bukan cuma saya saja yang mau memamerkan foto-foto semacam itu di galeri sosial media—ada banyak sekali di luar sana!

Kalaupun bisa, rakyat jelata sekaligus mahasiswa jelita (jelang lima tahun) seperti saya, paling tidak harus menunggu momen-momen semisal kampanye Pemilu—di mana para pejabat akan lebih muda ditemui—bahkan di acara nikahan anak Pak Lurah.

Namun sayang seribu sayang, Pemilu baru saja berakhir beberapa minggu yang lalu. Terlalu lucu jika harus menunggu lima tahun lagi untuk sekadar bisa pasang gigi berfoto bersama mereka bukan?

Zaman Gie dengan tindakan heroiknya mengirimkan lipstik, bedak dan cermin untuk kawan-kawannya yang menjadi anggota dewan memang sudah lewat jauh—sudah tak relevan lagi. Ini era 4.0—semakin dekat dengan pejabat, semakin banyak dokumentasi bersama mereka yang terpajang—haqul yaqin ente selamat dunia akhirat. Maka, sering-seringlah mengunggah foto bersama orang-orang berpangkat niscaya lobi-lobi akan lebih lapang jalannya.

Terakhir diperbarui pada 5 Oktober 2021 oleh

Tags: Aktivis MahasiswaPejabatPemilu 2019Pemilu Caleg
Dito Englen

Dito Englen

Mahasiswa Jurusan Kimia FMIPA Universitas Tadulako, Kota Palu.

ArtikelTerkait

Seandainya Pejabat Tidak Dapat Mobil Dinas, Negara Bisa Hemat Lebih dari Rp2 Triliun Mojok.co

Negara Bisa Hemat Lebih dari Rp2 Triliun kalau Mobil Dinas Pejabat Ditiadakan

9 Januari 2025
Kita Tak Butuh Ucapan Turut Berduka Cita dari Pejabat, Kita Butuh Aksi Nyata Mereka!

Kita Tak Butuh Ucapan Turut Berduka Cita dari Pejabat, Kita Butuh Aksi Nyata Mereka!

3 Oktober 2022
3 Alasan Pejabat Sebaiknya Nyoba Magang Jadi Debt Collector

3 Alasan Pejabat Sebaiknya Nyoba Magang Jadi Debt Collector

28 Desember 2021
prabowo ziarah

Apa Salahnya Prabowo Ziarah Ke Makam Pak Harto?

31 Mei 2019
Video Ucapan Idulfitri Pejabat Pemerintah yang Gitu-gitu Aja Terminal Mojok

Video Ucapan Idulfitri Pejabat Pemerintah yang Gitu-gitu Aja

1 Mei 2022
beda pilihan

Berbeda Pilihan Tapi Tetap Satu Jua

17 Mei 2019
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah (Unsplash)

8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah

3 Desember 2025
5 Tips Agar Kantong Nggak Jebol Dikeroyok Diskon Natal dan Tahun Baru Mojok.co

5 Tips Agar Kantong Nggak Jebol Dikeroyok Diskon Natal dan Tahun Baru

2 Desember 2025
Feeder Batik Solo Trans, Angkutan yang Bikin Iri Orang Magelang Mojok.co

Feeder Batik Solo Trans, Angkutan yang Bikin Iri Orang Magelang

2 Desember 2025
Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

30 November 2025
5 Alasan Danau UPN Veteran Jatim Adalah Tempat Nongkrong Paling Romantis Sekaligus Paling Mlarat

5 Alasan Danau UPN Veteran Jatim Adalah Tempat Nongkrong Paling Romantis Sekaligus Paling Mlarat

2 Desember 2025
QRIS Dianggap sebagai Puncak Peradaban Kaum Mager, tapi Sukses Bikin Pedagang Kecil Bingung

Surat untuk Pedagang yang Masih Minta Biaya Admin QRIS, Bertobatlah Kalian, Cari Untung Nggak Gini-gini Amat!

5 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana
  • Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.