Beberapa tahun yang lalu, mungkin bahkan jauh sebelum melakoni laga debut bersama Manchester United, kemampuan Marcus Rashford sudah dijelaskan dengan baik oleh Kepala Pelatih di akademi, Nicky Butt. Kemampuan yang kini berbuah begitu manis ketika “menemukan” pasangannya, dalam diri Anthony Martial.
Nicky Butt, mantan pemain Manchester United, mendeskripsikan Rashford seperti ini:
“Marus Rashford adalah pemain yang eksplosif. Dia anak yang sangat berbakat, juga pekerja keras. Dia akan menjadi rekan yang baik karena menomorsatukan tim. Dia sangat cepat dan jago membuat gol.”
Akademi Manchester United memang salah satu yang terbaik di Inggris. Angkatan 92 adalah angkatan legendaris. Namun, sebetulnya, akademi mereka tidak mentok di “92” saja untuk urusan mencetak pemain muda berbakat. Untuk urusan sukses di masa depan, itu masalah yang berbeda.
Salah satu yang begitu menonjol adalah Rashford. Pada 2012, ketika masih berada di tim U-14, pemain berpaspor Inggris itu dipanggil ke tim U-17 untuk berpartisipasi di salah satu turnamen paling bergengsi untuk pemain muda, AEGON Future Cup.
Tiga tahun kemudian, pada musim 2015/2016, Rashford menjalani debut untuk U-21. Beberapa bulan kemudian, dia merasakan pengalaman duduk di bangku cadangan tim utama ketika melawan Watford. Di pertandingan yang berkesudahan dengan kemenangan Manchester United itu, Rashford belum mendapatkan menit bermain. Meski tidak bermain, pengalaman berlatih bersama tim utama Manchester United membantu pendewasaannya.
Dia, yang masih berusia 18 tahun, menunjukkan kedewasaan yang dibutuhkan untuk mendobrak tim utama. Kesempatan itu datang di laga Europa League, leg kedua melawan Midtjylland. Rashford dimainkan sejak babak pertama. Rasa syukur yang dia rasakan berbuah 2 gol penting di laga debut. Sungguh, debut yang sempurna.
Tahukah kamu, di laga debutnya, Rashford menggantikan Anthony Martial karena cedera. Rashford menggantikan Martial, rekan duetnya saat ini. Partner yang bisa dibilang perpaduan dua striker sempurna di atas kertas.
Dua pemain muda Manchester United, menjadi partner sempurna berkat seorang “pelatih olahraga” bernama Ole Gunnar Solskjaer. Duet pemain muda, yang punya potensi besar mendekati “kesempurnaan” Dwight Yorke dan Andy Cole.
Jika Rashford lebih mudah “untuk di-handle”, berbeda cerita dengan Martial. Pemain asal Prancis ini pernah menyandang status pemain malas. Sejak dilatih Louis van Gaal, Jose Mourinho, hingga awal karier Ole bersama United, Martial banyak dimainkan sebagai winger kiri. Kini, ia bermain di posisi paling ideal.
Beberapa pelatih Manchester United mungkin berusaha memaksimalkan atribut individual Anthony Martial. Ia bagus dengan bola; baik menggiring, mengumpan, maupun menendang ke arah gawang. Kelebihannya adalah superior dalam situasi satu lawan satu. Memainkannya dari sisi kiri merupakan cara memaksimalkan atribut itu.
Namun, Anthony Martial justru tidak berkembang. Ia bukan winger modern yang peka dengan tanggung jawab untuk bertahan. Suatu kali, Jose Mourinho bahkan terlihat marah-marah kepada Anthony Martial yang malas melakukan track back lawan. Hasilnya, bek kiri banyak terekspose. Pemain asal Prancis itu memang bukan tipe pekerja yang bisa dipaksa.
Ia harus bermain dengan suasana hati terbaik. Indikasinya, kalau Martial banyak tersenyum, fans Manchester United bisa berharap performa terbaik akan terlihat. Dan, United sudah betul dengan memberikan nomor punggung 9 kepadanya lagi.
Bagi striker, nomor punggung bisa berarti banyak. Well, kamu bisa menyebutnya sebagai “anggapan lama”. Namun, bagi beberapa pemain, nomor punggung bisa menjadi sebuah bukti kepercayaan pelatih. Ketika Setan Merah mengunggah sebuah video pengumuman nomor punggung baru, saya berharap ini awal yang baru bagi Martial.
Baik Martial, maupun Rashford, samas-sama bisa bermain baik ketika mereka mendapatkan ruang. Tidak perlu lebar, asal bisa berakselerasi. Untuk mendapatkan situasi ideal itu, keduanya, tentu dibantu rekan lainnya, harus bisa bergerak secara kontinu. Nah, meski berposisi sebagai striker, Martial akan banyak bergeser ke halfspace sisi kiri atau ke lini kedua, membuat Rashford bisa masuk ke kotak penalti atau bergerak diagonal dari sisi kanan.
Pergerakan ini penting. Bedanya jika bermain dari sisi kiri, deretan bek lawan sudah bisa memperkirakan arah penetrasi Martial. Oleh sebab itu, meski Manchester United terlihat berbahaya dengan penetrasi individual, lawan sebenarnya sudah punya cara untuk mengantisipasi.
Ketika starting point Martial adalah dari ujung tombak (pemain paling depan dalam skema dasar), lawan harus melakukan penyesuaian untuk antisipasi. Lawan tidak bisa menunggu dengan menumpuk pemain. Dilema ini yang banyak diincar duet Martial dan Rashford. Ketika Martial turun ke lini kedua, paling tidak, gelandang bertahan lawan akan mengikuti pergerakannya.
Salah satu zona berbahaya di sepak bola adalah zona 5, atau daerah di depan kotak penalti. Ketika zona ini terbuka, Rashford tinggal memaksimalkannya. Ia punya akselerasi yang baik, yang membantunya mengeksploitasi ruang di belakang bek lawan. Silakan simak gol-gol United. Banyak yang berawal dari pancingan Martial dan dimanfaatkan Rashford, begitu juga sebaliknya.
Baik Martial maupun Rashford sama-sama berbahaya ketika masuk ke kotak penalti. Perhatikan salah satu gol United, ketika Rashford mengincar tiang dekat, sementara Martial datang dari titik buta bek. Pergerakan keduanya saling melengkapi. Meski cuma menggunakan dua pemain, bek lawan harus bekerja dua kali lebih berat karena menghadapi dua striker yang mobile.
Martial seperti punya kemampuan untuk “mengukur gawang”. Semua pergerakannya diperhitungkan untuk membuat peluang secara maksimal. Baik buat dirinya sendiri, maupun buat para rekan di lini kedua. Tidak ada bek yang suka berhadapan dengan striker yang bisa mengukur jarak dan memakan ruang secara maksimal.
Sejauh ini, baik Martial maupun Rashford sudah membuat 22 gol di semua kompetisi Manchester United. catatan yang sangat baik untuk 2 pemain di depan. Sejauh ini pula, bisa dikatakan, Pak Guru Olahraga, berhasil menyempurnakan duet Rashford dan Martial. Mempertahankan konsistensi mereka adalah pekerjaan rumah tingkat lanjut untuk semester depan.
BACA JUGA 8 Menit 46 Detik George Floyd Meregang Nyawa Adalah Sebuah Pengkhianatan dan tulisan Yamadipati Seno lainnya.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.