Begini Rasanya Jadi Mahasiswa Manajemen Pendidikan Islam, Jurusan yang Lulusannya Bisa Jadi Kepala Sekolah

Begini Rasanya Jadi Mahasiswa Manajemen Pendidikan Islam, Jurusan yang Lulusannya Bisa Jadi Kepala Sekolah

Begini Rasanya Jadi Mahasiswa Manajemen Pendidikan Islam, Jurusan yang Lulusannya Bisa Jadi Kepala Sekolah (Pixabay.com)

Mungkin kalian akan menebak-nebak, jurusan apa sih emang yang bisa menjadi kepala sekolah? Jika melihat jurusan yang ada di dalam Fakultas Pendidikan, semua jurusan yang ada di dalamnya tidak menutup kemungkinan untuk bisa memiliki peluang menjadi seorang kepala sekolah. Tapi, ada satu jurusan yang mempelajari bagaimana mengelola suatu lembaga pendidikan. Apa itu? Yup betul, Manajemen Pendidikan.

Saya salah satu mahasiswa di jurusan Manajemen Pendidikan. Tepatnya di Manajemen Pendidikan Islam atau biasa disingkat MPI. Sayangnya, jurusan MPI ini sepertinya tidak sefamiliar konconya tadi yakni Manajemen Pendidikan. Meski terlihat sama, mereka ini memiliki perbedaan. Yowes lah, nggak apa-apa bedo sing penting akur.

Saya mengambil jurusan MPI ini di IAIN Kediri. Seperti halnya kampus Islam yang lain, di sini bukan hanya mahasiswanya yang minder akan kefasihan pemahaman agama dari mahasiswa yang lain, tapi demit aja pun juga minder untuk mengganggu para mahasiswanya. Ya, gimana nggak mau minder lawong rata rata mahasiswanya santri. Emang demit mau ditimpuk sama lantunan ayat suci? Kendati demikian, keimanan mereka akan tetap digoda oleh musuh terberatnya yaitu adalah nafsu.

Dah, dah, intermezzonya. Lanjut.

Pada umumnya Manajemen Pendidikan akan mengkaji tentang bagaimana merencanakan, memimpin, mengawasi, dan mengontrol lembaga pendidikan. Hampir sama, hanya saja di dalam MPI, akan lebih dikhususkan pada lembaga pendidikan keislaman dan bagaimana membentuk kurikulum serta sistem pendidikan yang mengacu pada kaidah dan nilai nilai ajaran Islam.

Nggak terasa, sudah menginjak 4 semester ini saya menjalani perkuliahan. Layaknya mahasiswa lain, saya juga merasakan suka, duka, dan sizuka. Penasaran gimana rasanya kuliah di jurusan ini? Cekidot.

#1 Banyak mahasiswa yang salah jurusan

Sudah tidak asing lagi dengan yang namanya mahasiswa salah jurusan. Saya banyak menemukan teman saya yang keblocok (salah masuk) karena mengira jurusan ini sama dengan jurusan PAI atau Pendidikan Agama Islam yang nantinya menjadi guru agama. Mereka tidak mengira jika malah masuk ke jurusan yang mengkaji kepada pengelolaan lembaga pendidikannya.

Selain mengira jurusan ini sama dengan PAI, banyak juga yang menganggap jika jurusan ini sama dengan manajemen pada umumnya. Mereka kira nantinya akan bergelar sarjana ekonomi padahal di MPI gelarnya adalah sarjana pendidikan. Pernah teman saya ditanya oleh dosen, “Nanti lulus kerja apa?” Ia jawab kerja di bank. Ya, boleh boleh aja sih. Tapi yo sing sesuai ta lah.

#2 Sering ditanyai nanti kerja apa 

Pasti semua mahasiswa dengan jurusan apa pun pernah ditanyai perihal kamu nanti kerja apa. Begitupun kami di Manajemen Pendidikan Islam. Berbeda dengan jurusan sebelah yang ketika ditanya, contohnya:

“Kamu jurusan apa?”

“Jurusan Pendidikan Matematika, hehe”

“Wah, pinter dong kamu, jadi guru pisan euy, keren”

 

“Jurusan apa kamu?”

“Jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia dong”

“Wah, literasi banget nih, pasti jadi guru”

 

“Jurusan apa kamu?”

“Jurusan Manajemen Pendidikan Islam”

“hmmm, nanti kerja apa?”

“TU sekolah”

“……………………………………bhahaha”

Ya, mau bagaimana lagi, emang gitu. Karena jurusan ini tidak dicetak tenaga pendidik, melainkan sebagai tenaga kependidikan yang diharapkan nantinya menjadi seorang administrasi pendidikan atau staf TU, pustakawan, laboran pendidikan, dll. Jujur aja, mungkin hanya sekitar 1 banding 12 anak yang mau jika nantinya menjadi TU sekolah setelah kuliah 4 tahun lamanya. Entah kenapa pandangan terhadap TU itu rendah daripada pekerjaan lain di dunia keguruan.

#3 Branding yang memikat

Branding yang sangat memikat dalam MPI adalah nantinya akan menjadi seorang kepala sekolah. Membaca itu saya cukup tercengang. Bagaimana bisa kuliah S1 bisa menjadi seorang kepala sekolah. Jawabnya adalah bisa, dengan syarat jika lu pada punya lembaga pendidikan sendiri. Meski begitu saya masuk di sini bukan karena termakan branding. Tentu, keilmuan Manajemen Pendidikan Islam ini akan sangat berguna bagi mahasiswa yang di tempat asalnya mempunyai lembaga pendidikan ataupun pondok pesantren. Mereka dapat mengimplementasikan ilmu yang diperoleh kepada lembaga pendidikan yang dimiliki.

Lah terus yang nggak punya?

#4 Banyak mahasiswa yang menghindari hitung-hitungan

Jurusan ini dijadikan alternatif bagi mahasiswa yang benci dengan hitung-hitungan. Nggak apa-apa wes pokoknya jangan benci kepada Tuhan. Alhamdulillah apa yang mereka harapkan terwujud. Ketika sudah masuk dan menjalani proses perkuliahan akhirnya mereka tetap bertemu dengan yang namanya hitung-hitungan. Sabar, ya, orang sabar pantatnya lebar. Kita akan tetap bertemu kok dengan yang namanya Akuntansi, Statistika, Keuangan, dll. So, nikmati aja proses perkuliahan.

#5 Sering ditanyai tentang keadaan dan masalah pendidikan

Selain belajar tentang bagaimana proses manajerial lembaga pendidikan, dalam jurusan ini, kita akan mendalami tentang pendidikan itu sendiri. Tentang bagaimana menciptakan pendidikan yang baik dan problematika apa saja yang menjadi penghambat terwujudnya pendidikan yang baik. Jujur, sebelum masuk jurusan ini, saya kira pendidikan kita sudah lumayan baik dengan banyaknya anak berprestasi, teknologi banyak digunakan sebagai media pembelajaran, dsb. Setidaknya itu yang saya rasakan dulu.

Ternyata setelah slulup di jurusan ini, saya jadi tahu bahwa pendidikan kita tenyata masih perlu membutuhkan banyak inovasi serta rombakan baru. Banyak daerah yang masih belum terjangkau, teknologi sebagai media pembelajaran belum merata, dan yang paling penting, pendidikan kita belum bisa memberdayakan manusia seutuhnya. Wah, keren ternyata, ada untungnya saya keblocok jurusan.

#6 Bertemu teman yang besar

Sebetulnya ini tidak ingin saya tulis, tapi gpp lah buat tambahan biar poinnya makin banyak, nggak cuman lima. Nanti kayak Pancasila dong. Jadi, banyak dari mahasiswanya pun juga besar, bukan badannya yang besar, tapi mereka bukan mahasiswa yang biasa. Kenapa? Banyak dari mahasiswa MPI yang ternyata mereka itu seorang Gus (anaknya pak yai), menjadi pengajar di pesantren, hafidz, dll. Buset. Maklum banget jika demit enggan untuk mengganggu.

Tentunya, di dalam Manajemen Pendidikan Islam kita akan belajar banyak tentang manajerial lembaga pendidikan Islam. Selain itu, pemahaman pendidikan dan pendalaman keislaman pun pastinya tidak akan tertinggal (kecuali jika lu tidur saat matkul). Itulah setidaknya yang saya rasakan ketika berkuliah di jurusan MPI ini selama 4 semester. Eh, baru menginjak semester 4 deh. Yah, masih panjang sih perjalanan kedepan dan pastinya akan ada lika liku perjalanan yang baru lagi. Semoga semester depan aman dan doakan survive yak.

Penulis: Mohammad Akip Imam Mummuttaqin
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA 4 Alasan Sebaiknya Kamu Jangan Masuk Jurusan Pendidikan

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya
Exit mobile version