Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Makna Kata ‘Sa’, ‘Su’, ‘Pi’, dan ‘Pu’ dalam Dialeg Orang Flores. Terminal Mulok #01

Alexandros Ngala Solo Wea oleh Alexandros Ngala Solo Wea
15 Maret 2021
A A
Makna Kata ‘Sa’, ‘Su’, ‘Pi’, dan ‘Pu’ dalam Dialeg Orang Flores. Terminal Mulok #01
Share on FacebookShare on Twitter

Bukan cuma letak pulau Flores yang bikin orang-orang bingung seperti tulisan saya sebelumnya tetapi beberapa kata baku dalam Bahasa Indonesia yang sebenarnya sudah baik tetapi malah pengucapan disingkat oleh orang Flores juga membuat bingung banyak orang dan hanya kami sendiri sesama “Timur” yang paham jika saling berbicara atau sekedar berbasa-basi.

Pulau Flores memiliki 8 Kabupaten/Kota dan setiap kabupaten memiliki bahasa daerah yang berbeda-beda. Akan sangat sulit jika satu orang Flores menguasai 8 bahasa daerah yang ada. Jika ada orang Flores yang menguasai 8 daerah yang ada, pasti orangnya nomaden ke seluruh daratan Flores.

Setiap daerah punya beberapa bahasa yang unik dan menjadi ciri khas daerahnya masing-masing, seperti “ole” dari Manggarai, “wala” dari Bajawa, atau “ngero” dari Ende. Tiga kata unik tersebut bisa dikatakan memiliki makna yang sama, salah satunya untuk menunjukkan suatu reaksi. Contohnya seperti ini.

Manggarai: “Ole, itu enu (perempuan) cantik ee.”

Bajawa: “Wala, itu ana fai (perempuan) cantik eee.”

Ende: “Ngero, itu nona (perempuan) cantik eee.”

Tiga kata tersebut yakni “Ole”, “Wala”, dan “Ngero”, sama-sama memiliki makna untuk menunjukkan kekaguman terhadap kecantikan seorang perempuan. Namun, pengucapannya berbeda setiap daerah sesuai dengan logat masing-masing.

Terlepas dari setiap bahasa daerah di Flores yang berbeda-beda, semua bahasa daerah tersebut akan terhubung dengan beberapa kata yang secara arti dan pengucapannya sama, tapi sering disingkat dari kata aslinya. Misalnya, kata-kata berikut ini, “saya” atau “saja” disingkat “sa”; “sudah” disingkat “su”; “pergi” disingkat “pi”; atau “dengan” disingkat “deng”.

Baca Juga:

Perseteruan antara Mertua Ngapak dan Mantu Suroboyoan. Terminal Mulok #15

Keragaman Kosakata Bahasa Jawa Bikin Kumpul-kumpul Jadi Masalah Asusila. Terminal Mulok #14

Berikut cara penggunaan dari kata-kata tersebut.

#1 Mengenal kata “sa”

Kata “sa” bisa berfungsi untuk menunjukkan kata “saya” dan untuk kata “saja”.

Contoh: “Sa masih kenyang.” Artinya, “Saya masih kenyang.”

Demikian halnya dengan kata “saja” yang biasa disingkat menjadi “sa.”

Contoh: “Beli rokok cukup dua batang sa.” Artinya, “Beli rokok cukup dua batang saja.”

Bagi orang Flores, penggunaan kata “sa” bisa berfungsi untuk menunjukan diri sendiri (saya) dan bisa menunjukkan kata “saja” tergantung situasi yang tepat kapan bisa digunakan.

#2 Mengenal kata “su”

Jika orang Jawa sering menyingkat kata “asu” menjadi “su” dengan penuh penekanan untuk misuh atau menunjukkan ekspresi kekesalan, berbeda dengan orang Flores.

Contoh: “Su sampai rumah.” Artinya, “Sudah sampai rumah.”

Jadi, kalau teman-teman ke Flores dan mendengar kata “su” itu bukan misuh, ya, tapi ini memiliki arti “sudah”. Lagian pisuhan orang Flores berbeda dan terkesan lebih garang dalam pengucapannya, kok.

#3 Mengenal kata “pi”

Orang Timur pada umumnya mengganti kata “pergi” menjadi “pigi”. Berbeda dengan orang Flores yang malah memotong dan menyingkat kata “pergi” menjadi “pi”.

Contoh: “Mau pi kerja dulu.” Artinya, “Mau pergi kerja dulu.”

Entah apa yang merasuki, tetapi kata “pi” sebagai pengganti kata “pergi” sangat familiar di kuping orang Flores.

#4 Mengenal kata “pu”

Pada umumnya, kata “punya” akan disingkat “pu” oleh orang-orang Flores atau orang Timur lainnya. Kata “pu” bertujuan untuk menunjukkan kepemilikan akan sesuatu.

Contoh: “Bapa pu baju masih basah.” Artinya, “Bapa punya baju masih basah.”

Akan sangat membingungkan bagi orang di luar Flores jika beberapa kata yang disingkat di atas dipadukan menjadi satu kalimat seperti, “Sa su makan di rumah.” (Saya sudah makan di rumah).

Atau mungkin contoh lain yang berpotensi bikin kalian gagal paham, jika mendengar kalimat seperti ini, “Sa pi pasar dulu.” (Saya pergi pasar dulu). Mungkin teman-teman akan bertanya: lah ini yang mau ke pasar siapa? Saya atau sapi?

Contoh lainnya seperti kalimat, “Sa pu pacar sekarang”. Lah ini kenapa pacarnya mau disapu atau mau bersih-bersih pacar?

Sebenarnya masih banyak kata-kata yang pengucapannya disingkat sesuka hati oleh orang Flores atau Timur. Entah siapa yang mengawalinya. Mungkin pada saat itu seseorang sedang mengunyah jagung panas dalam mulutnya. Lantas, ketika ditanya oleh ibunya: apakah ia sudah pergi ke pasar? Dengan nada marah-marah. Ia dengan ketakutan dan mulutnya yang kepanasan menjawab, “Sa su pi pasar tadi mama.” Mungkin loh, yaaa.

*Terminal Mulok adalah segmen khusus yang mengulas tentang bahasa dari berbagai daerah di Indonesia dan dibagikan dalam edisi khusus Bulan Bahasa 2021.

BACA JUGA Menerka Alasan Warung Kopi di Flores Sering Sepi Pengunjung atau tulisan Alexandros Ngala Solo Wea lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 15 Maret 2021 oleh

Tags: dialegorang floresTerminal Mulok
Alexandros Ngala Solo Wea

Alexandros Ngala Solo Wea

Tidak suka basa-basi tetapi suka sambat.

ArtikelTerkait

Perseteruan antara Mertua Ngapak dan Mantu Suroboyoan. Terminal Mulok #15 mojok.co/terminal

Perseteruan antara Mertua Ngapak dan Mantu Suroboyoan. Terminal Mulok #15

21 Maret 2021
Cuan, Cengli, Cincai, dan Percakapan Encek-Encek Hokkian Mix Jawa. Terminal Mulok #02 mojok.co/terminal

Cuan, Cengli, Cincai, dan Percakapan Encek-encek Hokkian Mix Jawa. Terminal Mulok #02

15 Maret 2021
keragaman kosakata bahasa jawa terminal mojok

Keragaman Kosakata Bahasa Jawa Bikin Kumpul-kumpul Jadi Masalah Asusila. Terminal Mulok #14

21 Maret 2021
orang flores

Rasanya Jadi Orang Flores di Jakarta

29 Juni 2019
Lebih Beringas dengan Umpatan Khas Banyumas. Terminal Mulok #07 mojok.co/terminal

Lebih Beringas dengan Umpatan Khas Banyumas. Terminal Mulok #07

18 Maret 2021
Metamorfosis Nama Panggilan Orang Bima Abadi sampai Mati. Terminal Mulok #03 mojok.co/terminal

Metamorfosis Nama Panggilan Orang Bima Abadi sampai Mati. Terminal Mulok #03

16 Maret 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Derita Users Android, Nggak Pakai iPhone Terbaru eh Dikucilkan (Unsplash)

Android Bikin Saya Jadi Minoritas dan Dikucilkan, tapi Saya Bersyukur Bebas Utang dengan Tidak Memaksakan Diri Membeli iPhone

8 Desember 2025
Saya Bangga Setengah Mati Lahir dan Besar di Kebumen (Unsplash)

Dulu Malu Bilang Orang Kebumen, Sekarang Malah Bangga: Transformasi Kota yang Bikin Kaget

10 Desember 2025
Dilema Warga Gondangrejo: Mengaku Orang Karanganyar, Jauhnya Kebangetan. Mengaku Orang Solo, KTP Nggak Setuju

Dilema Warga Gondangrejo: Mengaku Orang Karanganyar, Jauhnya Kebangetan. Mengaku Orang Solo, KTP Nggak Setuju

13 Desember 2025
Promo Pelanggan Baru Melimpah, Pelanggan Lama Cuma Jadi Figuran

Promo Pelanggan Baru Melimpah, Pelanggan Lama Cuma Jadi Figuran

9 Desember 2025
Tangsel Dikepung Sampah, Aromanya Mencekik Warga, Pejabatnya ke Mana?

Tangsel Dikepung Sampah, Aromanya Mencekik Warga, Pejabatnya ke Mana?

14 Desember 2025
5 Tayangan Netflix yang Sebaiknya Jangan Ditonton Saat Makan, Bikin Mual! Mojok.co

5 Tayangan Netflix yang Sebaiknya Jangan Ditonton Saat Makan, Bikin Mual!

12 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Elang Jawa Terbang Bebas di Gunung Gede Pangrango, Tapi Masih Berada dalam Ancaman
  • Raja Dirgantara “Mengudara”, Dilepasliarkan di Gunung Gede Pangrango dan Dipantau GPS
  • Bola GPS Jadi Teknologi Mitigasi Sumbatan Air Penyebab Banjir di Simpang Lima Semarang
  • Putus Asa usai Ditolak Kerja Ratusan Kali, Sampai Dihina Saudara karena Hanya Jadi Sarjana Nganggur
  • Dalil Al-Qur’an-Hadis agar Tak Merusak Alam buat Gus Ulil, Menjaga Alam bukan Wahabi Lingkungan tapi Perintah Allah dan Rasulullah
  • Alumnus ITB Rela Tinggalkan Gaji Puluhan Juta di Jakarta demi Buka Lapangan Kerja dan Gaungkan Isu Lingkungan


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.