Coba tebak, makanan khas Pemalang apa yang bikin orang nggak ikhlas?
Kalau kita mengetikkan “kota IKHLAS” di kolom pencarian Google, nama salah satu kota di Jawa Tengah yang nggak terlalu dikenal banyak orang, Pemalang, akan muncul. Saya harus bilang kota ini memang nggak begitu dikenal dan bahkan banyak orang yang salah kaprah dengan namanya yang mirip salah satu kota di Jawa Timur. Padahal Pemalang diapit dua kota besar yang ikonik, lho, yakni Tegal dan Pekalongan.
Pemalang sendiri terkenal dengan slogan IKHLAS bukan karena warga di sini rela mengikhlaskan pacar kami direbut orang, melainkan akronim dari Indah, Komunikatif, Hijau, Lancar, Aman, Sehat. Jadi, jangan sekali-kali menyakiti orang Pemalang hanya karena menganggap kami sebagai orang paling ikhlas di dunia, ya. Wqwqwq.
Membahas soal Kota IKHLAS, rasanya nggak afdal kalau nggak membahas dua makanan khas Pemalang, yakni grombyang dan nanas belik. Dua makanan khas Pemalang ini bikin nggak ikhlas penikmatnya. Kenapa, ya?
Grombyang, makanan khas Pemalang yang sekilas mirip rawon
Makanan khas Pemalang yang akan kita bahas pertama adalah grombyang. Grombyang sekilas mirip rawon karena memiliki kuah hitam berempah berisikan daging sapi atau kerbau. Akan tetapi, dari segi rasa, grombyang cukup berbeda dengan rawon karena kuahnya lebih encer. Itulah kenapa kuliner satu ini disebut grombyang yang berasal dari kata “goyang” karena kuahnya lebih banyak dibanding nasi dan isiannya sehingga mudah goyang-goyang saat diambil dari kuali.
Grombyang biasa disajikan dalam mangkuk kecil yang mana di dalamnya ada isian nasi, daging, dan daun bawang yang cukup banyak. Orang Pemalang biasa makan grombyang bersama sate-satean dari usus, babat, dan jeroan. Kenikmatan makanan khas Pemalang ini nggak perlu diragukan lagi karena tahun 2021 lalu, nasi grombyang ditetapkan sebagai warisan budaya takbenda oleh Kemendikbud RI.
Baca halaman selanjutnya: Sayangnya, grombyang nggak bisa dijumpai di daerah lain…