Tatkala saya masih mengikuti KKL di Jogja, program studi saya, Pendidikan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial (FIS) UNJ, mencanangkan melakukan kunjungan alias studi banding. Tujuan kami adalah prodi Pendidikan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial, Hukum, dan Ilmu Politik (FISHIPOL) UNY.
Studi banding yang akan dilakukan berupa kuliah umum mengenai sejarah Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat sekaligus ajang silaturahmi antara dua prodi yang terpisah ratusan kilometer. Pertemuan akan dilangsungkan pada siang hari, setelah saya dan rombongan berkunjung ke Monjali.
Daftar Isi
Setelah makan makan siang, rombongan UNJ bertolak ke UNY
Dalam penglihatan saya, kampus UNY terlihat agak menyatu dengan permukiman. Saya yakin kos-kos mahasiswa bertebaran di sana.
Saya juga melihat beberapa warung makan dengan harga yang teramat murah. Di antara warung-warung itu, ada warung nasi padang bernama “Minang Minung”. Sebuah nama yang unik dan belum pernah saya temui.
Tidak hanya dua hal itu. Saya bisa melihat kalau banyak sekali mahasiswa pendatang dari luar kota, bahkan juga luar pulau. Hal ini bisa saya lihat via plat kendaraan. Ada yang berplat Solo, Jakarta, Semarang, hingga yang paling jauh, Banyuasin di Sumatera Selatan. Nggak kaget, sih, soalnya Jogja sendiri memang Kota Pelajar. Seluruh muda-mudi dari segala penjuru belajar di kota ini.
Kampus yang sejuk
Sesampainya di FISHIPOL UNY, cuaca yang sejuk menyambut saya dan teman-teman. Hawa makin sejuk ketika memasuki lingkungan kampus karena terdapat pepohonan yang besar nan rindang. Memang selaiknya kampus seperti ini. Hawa yang sejuk pasti bikin mahasiswa betah belajar sekaligus nongkrong.
Selanjutnya, saya dan teman-teman diarahkan menuju satu gedung yang cukup tinggi, kurang lebih 4 atau 5 lantai. Acara studi banding akan dihelat di sana.
Setelah acara selesai, saya dan teman-teman UNJ sedikit berdiskusi mengenai first impression mereka terhadap UNY. Dari diskusi tersebut, nggak bisa dimungkiri kalau luas bangunan FISHIPOL UNY setara dengan luas UNJ Kampus A.
Jika membandingkan keduanya lebih lanjut, di dalam UNJ Kampus A sendiri terdapat enam fakultas, yakni FIP, FMIPA, FE, FBS, FT, dan FIS. Jadi, kombinasi luas enam fakultas itu sebanding dengan satu fakultas saja! Saya jadi merasa iri.
Bikin iri mahasiswa UNJ
Menurut saya, ukuran kampus yang luas tentu membawa berbagai manfaat. Jarak gedung yang tidak terlalu rapat, kawasan hijau yang lebih luas, parkiran yang nggak sempit, tempat nongkrong yang lebih bervariasi, dan ruang gerak civitas academica lebih leluasa.
Sebenarnya, UNJ memiliki pepohonan yang cukup banyak dan tata letak bangunan yang bagus. Namun, ruang gerak dan parkiran kami terbatas. Meskipun ke mana-mana dekat, tetap saja jalanan di kampus saya dipenuhi oleh mobil-mobil yang parkir sehingga mau berjalan saja susah. Selain itu, kondisi parkir, terutama untuk sepeda motor, luasnya kurang memadai, sekalipun sudah ada gedung parkir.
Bangunan di UNY terlihat kokoh dan terawat
Lebih lanjut, saya mengamati kalau gedung-gedung yang ada di FISHIPOL UNY terlihat apik, kokoh, dan terawat. Jumlah bangunannya juga lebih banyak ketimbang UNJ sehingga saya yakin jumlah kelas yang tersedia bisa mengakomodir kebutuhan mahasiswa.
Pemandangan ini terlihat berbeda dengan FIS UNJ yang mana hanya punya satu gedung. Itu saja gedung tua peninggalan Psikologi UI yang telah berdiri sejak 1960-an. Kalau kalian memasuki gedung FIS UNJ, maka terasa seperti memasuki lorong waktu.
Suasananya jauh dari kata modern, seperti era 1990 dan awal 2000. Ruangan kelasnya pun ada yang luas, ada pula yang sempit. Sebelas program studi di FIS UNJ hanya memiliki satu-dua kelas saja. Beda banget sama UNY, kampus negeri terbaik di Jogja.
Beruntungnya, meskipun gedung tua, pihak kampus tetap merawat gedung ini dengan baik. Gedung fakultas saya sendiri baru saja dicat ulang sebagai bentuk penyegaran. Namun, rencananya, pada 2025 gedung ini akan dibongkar dan FIS UNJ berpindah ke salah satu dari empat gedung baru yang lebih modern, yang pembangunannya akan selesai beberapa bulan lagi.
Berusaha tetap bersyukur
Jadi, demikianlah cerita saya saat berkunjung ke FISHIPOL UNY. Selaku pendatang, fakultas ini memberikan kesan pertama yang baik bagi saya sekaligus merasa iri karena lebih luas, lebih hijau, dan lebih lega dibandingkan fakultas saya sendiri.
Namun, saya dan mahasiswa FIS UNJ lainnya tetap bersyukur. Meskipun gedung kami sudah tua dan satu-satunya, tetapi masih cukup layak untuk kegiatan perkuliahan atau acara.
Penulis: Muhammad Arifuddin Tanjung
Editor: Yamadipati Seno
BACA JUGA Nasib Jadi Mahasiswa FBS UNY yang Lulus dengan Predikat IPK Terendah Sefakultas
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.