Semarang-Jogja memang jaraknya dekat, tapi kayak nggak ada tempat KKL yang lain aja.
Waktu saya ngobrol bareng istri, suatu hari kami sampai pada pembahasan soal KKL. Fyi, KKL adalah Kuliah Kerja Lapangan, salah satu mata kuliah di kampus kami. Semacam study tour, tapi untuk mahasiswa.
Istri saya lalu bercerita soal pengalamannya Kuliah Kerja Lapangan waktu mahasiswa dulu. Saya yang mendengar malah merasa aneh. Bukan karena pengalaman istri saya, melainkan karena keputusan dari jurusan istri saya yang memilih Jogja sebagai tempat mahasiswa KKL.
Buat orang-orang yang mengkultuskan Jogja, tenang dulu. Sebelum kalian emosi dengan pernyataan saya ini, izinkan saya membeberkan alasan mengapa KKL di Jogja adalah keputusan yang nggak mashok.
Daftar Isi
Banyak tempat KKL yang lebih baik daripada Jogja
Bagi saya, ada dua tempat terbaik KKL bagi mahasiswa. Pertama, daerah Jabodetabek. Alasannya sederhana, Jabodetabek itu pusatnya Indonesia. Mulai dari pemerintahan, ekonomi, sampai pendidikan ada di sana, jadi saya yakin ada banyak alternatif tempat Kuliah Kerja Lapangan di Jabodetabek.
Sementara itu, tempat KKL terbaik kedua bagi mahasiswa adalah Bali. Kita sama-sama tahu kalau kegiatan mahasiswa satu ini sebenarnya jalan-jalan dengan modus pendidikan. Dan, tempat terbaik buat jalan-jalan di dalam negeri sudah pasti Bali.
Kalau Jogja gimana? Aduh, daerah istimewa ini memang masuk daftar tempat KKL bagi mahasiswa, tapi di urutan kesekian. Jadi, bukan prioritasnya. Pencinta Jogja nggak perlu marah-marah, masih mending masuk daftar tempat Kuliah Kerja Lapangan daripada nggak masuk sama sekali.
Terlalu dekat dengan Semarang
Sebenarnya nggak ada ketentuan khusus terkait jarak tempat KKL bagi mahasiswa. Pihak kampus bebas menentukan tempatnya. Mau jauh atau dekat dari kampus, bebas saja. Semuanya tergantung kebutuhan dan keinginan pihak kampus.
Akan tetapi menurut saya, kalau mahasiswa Semarang KKL di Jogja, jaraknya terlalu dekat. Jarak Kota Semarang ke Jogja cuma sekitar 125 kilometeran dengan waktu tempuh sekitar 3 jam. Dengan jarak yang dekat itu, mahasiswa jadi nggak bisa menikmati perjalanan. Baru jalan dan nyanyi-nyanyi sebentar di bus, eh, udah sampai tempat tujuan. Apa serunya?
Bosan ke Jogja mulu
Kita tahu bahwa Jogja merupakan salah satu destinasi wisata favorit warga Semarang dan sekitarnya. Gimana nggak jadi favorit wong jaraknya nggak jauh-jauh amat. Bahkan memungkinkan untuk berangkat pagi ke Jogja, terus malamnya langsung pulang ke Semarang.
Sudah gitu ditambah banyak moda transportasi dari Semarang ke Jogja. Ada bus, ada travel, bahkan naik kendaraan pribadi juga oke-oke saja.
Oleh sebab itu, sudah pasti banyak mahasiswa Semarang yang sebenarnya pernah ke Jogja, malah sudah terlalu sering lantaran dikit-dikit ke Jogja. Sudah bosan! Terus, kalau KKL dari kampus harus ke Kota Pelajar lagi, apa para mahasiswa nggak muak?
Lebih terjangkau ke Jogja sendiri daripada nunggu momen KKL
“Tapi, Bang, kalau mahasiswa Semarang KKL di Jogja biayanya kan lebih terjangkau,” begitu kata kaum mendang-mending.
Itu betul dan nggak salah sama sekali. Kalau memang acuannya harga, mending sekalian KKL-nya berangkat masing-masing. Nanti ketemunya di tempat yang ingin dikunjungi.
Toh, lebih murah berangkat ke Jogja sendiri ketimbang ikut rombongan KKL. Bisa pilih moda transportasi paling murah dari Semarang ke Jogja. Nginepnya? Tinggal numpang di rumah saudara atau kos teman yang kuliah di sana. Perkara makan, masih ada Olive Fried Chicken yang harganya ramah di kantong.
Kamu mau begitu? Nggak toh? Memilih tempat KKL itu bukan soal murah-murahan doang. Tempat yang dituju wajib sesuai dengan kebutuhan mahasiswa serta dapat memberikan pengalaman baru agar mahasiswa bisa menyerap ilmu baru dari sana.
Begitulah alasan saya menganggap keputusan kampus yang memperbolehkan mahasiswanya KKL ke Kota Gudeg sebagai keputusan aneh. Saya khawatir kalau banyak mahasiswa Semarang yang KKL di Jogja cuma kebagian capek, nggak dapat ilmu. Apalagi mengingat mahasiswa Semarang yang KKL di Jogja itu waktunya singkat dengan acara yang padat. Dalam 2-3 hari, mereka harus mengunjungi 4-5 tempat di Kota Pelajar. Itu belum dihitung tempat wisatanya, lho.
Penulis: Ahmad Arief Widodo
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA Bukan Bali, Tempat KKL Terbaik Adalah Jabodetabek.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.