Memasuki dunia perkuliahan tidak melulu menyenangkan. Kalian harus bersiap menghadapi segala pertanyaan, tidak terkecuali soal jurusan yang dipilih dan soal prospek kerja ke depan. Setidaknya itulah yang saya rasakan ketika dahulu menjadi mahasiswa Jurusan Pertanian, tepatnya di bidang teknologi rekayasa tanaman (pemuliaan tanaman).
Memutuskan untuk terjun di jurusan pertanian menimbulkan banyak pertanyaan di benak teman-teman sekolah saya. Sebab, di sekolah saya terkenal senang membaca dan matematika. Saya memahami rasa penasaran mereka, tapi lama kelamaan kesal juga kalau mendapat pertanyaan yang sama secara terus menerus. Berikut merupakan beberapa pertanyaan yang paling bikin kesal mahasiswa Jurusan Pertanian.
Daftar Isi
#1 “Apakah mahasiswa Jurusan Pertanian ketika lulus akan menjadi petani?”
Pertanyaan yang paling sering saya dapat adalah “Kalau lulus nanti jadi petani, ya?” Pertanyaan itu paling sering saya dapat dari dari teman-teman sekolah dan mahasiswa fakultas lain. Ketika awal perkuliahan, tentu saya cukup bingung dalam menjawab pertanyaan tersebut. Terlebih saat itu saya gengsi jika menjawab “iya” lulusan pertanian kelak akan menjadi petani. Sebab, dalam benak saya, mengapa sekolah tinggi-tinggi kalau ujung-ujungnya kerja jadi petani kotor-kotoran di lahan.
Setelah menempuh pendidikan di jurusan pertanian, saya menjadi lebih tahu dan bijak dalam menjawab pertanyaan tersebut. Tidak salah jika seorang lulusan pertanian nantinya akan terjun di dunia pertanian, namun tidak hanya sebagai petani. Banyak lulusan pertanian yang juga menjadi peneliti, pengajar/dosen, pemulia tanaman (plant breeder), dan masih banyak lagi.
#2 “Kuliahnya menanam padi ya?
Saya paling kesal jika mendapatkan pertanyaan seperti poin kedua ini. Mereka pikir dunia pertanian itu hanya sekadar padi saja? Ya, jelas tidak. Dunia pertanian itu luas. Ada pertanian di bidang pangan, hortikultura, tanaman hias, sampai perkebunan.
Selain itu, di dunia pertanian juga diajari bagaimana cara dalam pengolahan tanah, pengendalian hama terpadu (PHT), pengendalian HPT, mempelajari struktur tubuh dari serangga yang sering menyerang tanaman, dan masih banyak lagi.
Jadi, mahasiswa Jurusan Pertanian di pertanian itu tidak hanya mempelajari tentang menanam padi saja. Banyak bidang dan peminatannya. Di Agribisnis ada yang namanya penyuluhan pertanian. Bahkan kita juga mempelajari tentang iklim yang kaitannya dengan musim tanam. Tidak hanya di lahan/lapang, mahasiswa pertanian juga sering melakukan kuliah di laboratorium.
#3 “Mau kerja di bank ya?”
Entah sejak kapan mahasiswa pertanian identik dengan profesi sebagai pegawai bank. Saya tentu begitu kesal ketika ditanya seperti itu meskipun saat itu saya belum mengetahui ingin bekerja sebagai apa. Setiap orang tentu punya tujuannya masing-masing, termasuk dalam memilih bidang pekerjaan ketika lulus. Namun, ketika ditembak dengan pertanyaan seperti itu di mana antara bidang kuliah dan pekerjaan tidak nyambung, ya dongkol juga, dong.
Stereotipe mahasiswa pertanian kerja di bank mungkin cerminan dari beberapa alumni yang memang terjun di dunia perbankan. Namun, kalau boleh menilik kembali, jumlahnya tidak menjadi mayoritas. Cukup banyak peluang alumni pertanian yang bekerja di sektor pertanian. Kalau tidak bekerja di bidang pertanian pun, ya tidak menjadi masalah. Semua orang punya jalan hidupnya masing-masing.
Itulah beberapa pertanyaan yang kerap kali membuat mahasiswa Jurusan Pertanian kesal. Sebenarnya para penanya tidak salah juga, sebab mereka bertanya karena benar-benar penasaran. Namun, alangkah lebih baik, rasa penasaran itu bisa terjawab dengan jalan lain, tidak melulu harus ditanyakan ke mahasiswa Jurusan Pertanian. Saat ini ada internet yang bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan umum, termasuk pertanyaan seputar Jurusan Pertanian.
Penulis: Erfransdo
Editor: Kenia Intan
BACA JUGA 4 Pertanyaan yang Bikin Warga Wadaslintang Wonosobo Kesal
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.