Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Macam-macam Perilaku Orang yang Menerima Parsel Lebaran

Nasrulloh Alif Suherman oleh Nasrulloh Alif Suherman
19 Mei 2020
A A
Macam-macam Perilaku Orang yang Menerima Parsel Lebaran
Share on FacebookShare on Twitter

Mendekati lebaran, di rumah saya mulai menumpuk parsel. Biasanya, ia ini datang dari agen tempat ibu saya belanja untuk stok barang yang akan dijual kembali di warung. Sebagai seorang pelanggan yang setia, baik, rajin, dan tentu saja berbudi luhur, ibu saya selalu mendapatkan parsel lebaran yang cukup banyak.

Isi bingkisan lebaran yang diterima ibu saya pun bermacam-macam mulai dari bingkisan sembako, macam-macam kue kering khas lebaran, terkadang baju dan selimut, atau kalau sedang beruntung dapat aksesoris cantik mulai dari satu set gelas sampai yang saya nggak tahu fungsinya. Pokoknya, parsel akan selalu ada di momen mendekat hari lebaran.

Untuk keluarga saya sendiri, dapat atau tidak dapat sebenarnya biasa saja dan santai saja. Pasalnya, tahun ke tahun juga isinya begitu-begitu saja. Dan sebetulnya, ini juga bukan kewajiban untuk para agen. Lagian, sebenarnya parsel hanyalah bingkisan apresiasi yang diberikan agen dagangan atau atasan yang senang dengan kinerja atau kesetiaan pelanggan atau bawahan. 

Namun, yang namanya manusia tidak ada yang sempurna dan masih ada di luar sana (termasuk lingkungan saya sendiri) yang memiliki sifat hasad. Banyak orang-orang yang saat melihat parsel yang kita miliki, dia malah menggunjing dengan cerita-cerita nggak enak semacam, “Si ibu ini kan cuma warung ya, dapat bingkisan dari mana, sih?”, “Apa nggak aneh, kita yang pekerja nggak dapat, lah dia yang cuman warung dapat parsel? Kan dia wirausaha, nggak punya atasan!” Atau yang lebih menyebalkan, “Ibu ini punya banyak parsel tapi kok nggak dibagikan, ya.” Itu orang sudah julid, tapi mentalnya masih minta-minta.

Macam-macam perilaku orang-orang yang menerima bingkisan memang selalu menarik dan saya anggap komedi saja. Bukannya apa-apa, kalau dianggap serius orang-orang itu malah makin menjadi-jadi dan haus akan perhatian. Jadi, sepertinya enak kalau saya bahas satu-satu macam perilaku orang yang menerima parsel lebaran.

#1 Diterima dan dipergunakan dengan semestinya.

Yang perilakunya paling normal adalah orang yang macam ini, tidak banyak komplain dan tidak banyak omongan. Pokoknya dapat parsel karena memang pantas mendapatkannya. Bingkisan yang diterima juga digunakan oleh dirinya sendiri bersama keluarganya di rumah. Toh, gunanya bingkisan ini memang untuk digunakan dengan baik, bukan?

#2 Dapat parsel tapi iri sama milik orang lain.

Tipikal yang begini memang bikin penyakit, padahal orang-orang begini juga dapat parsel dan nggak kalah banyak. Nggak tahu kenapa, kok bisa-bisanya iri hati karena melihat orang lain mendapat lebih banyak? Mohon maaf nih, orang-orang yang dapat parsel lebih banyak kan sudah saya bilang karena dia pelanggan suatu toko/agen yang setia dan sering belanja. Atau dia adalah pekerja di kantor yang taat serta rajin pekerjaannya. Jadi harusnya Anda muhasabah, kenapa parsel Anda sedikit wahai orang hasad??!!!

#3 Pamer ke orang yang belum dapat.

Yang namanya parsel kan pasti pemberian alias boleh diberikan, ya? Namun, ada golongan orang yang tanpa berpikir panjang lalu memamerkan parsel kepada khalayak umum. Macam pengemis yang pamer uang, macam orang yang di muka bumi ini hanya dia yang dapat bingkisan parsel. Norak sekali, bingkisan hasil dikasih saja pamer apalagi punya sendiri?

Baca Juga:

Bukan karena Rasanya Enak, Biskuit Khong Guan Dibeli karena Bisa Memberi Status Sosial

Nostalgia Masa Kejayaan Bata, Sepatu Jadul yang Membuat Saya Sombong saat Lebaran

#4 Belum dapat terus nyindir biar dikasih.

Ini adalah perilaku yang paling menyebalkan. Saat kita dapat banyak parsel, tentu kita sekeluarga senang, dong? Namun, ada orang yang tidak senang melihat kita sekeluarga senang. Masalahnya, orang seperti ini kadang-kadang ada yang tidak tahu diri. Eh, sudah nyindir, masih minta. Ya ampun jika bukan bulan puasa, niscaya adalah batako yang diberikan sebagai parsel. Ngelawak memang manusia ini

#5 Dapat tapi dijual lagi.

Kalau yang ini biasanya adalah para warung-warung kecil yang menerima parsel dari agen/toko besar tempat belanja. Karena kebanyakan parsel adalah sembako, sirup, dan makanan-makanan yang bisa dijual kembali, maka bingkisan tersebut dijual. Bukan tidak menghargai, cuma karena saking banyaknya takut tidak habis kalau dikonsumsi sendiri. Begitu~

#6 Punya banyak lalu dibagikan ke orang lain.

Orang dermawan macam ini biasanya adalah orang-orang pekerja kantoran atau pegawai yang sudah punya jabatan tinggi, terus dapat bingkisan bejibun dari perusahaan atau kliennya. Pasalnya, saya sering lihat tetangga yang macam ini dan parsel numpuk di rumah beliau (saya bisa tahu karena sering antar galon ke rumahnya) lalu dibagikan ke banyak orang-orang yang butuh. Hmmm, gokil nggak, tuh! 

Dari keenam kategori tersebut, keluarga saya sepertinya masuk di nomor satu dan lima. Pertama, kami bersyukur dapat parsel. Kedua, ya karena ibu saya punya warung, makanya dijual lagi karena takut nggak habis kalau dikonsumsi sendiri. Begitu.

Lha kalau kalian, masuk kategori mana, nih?

BACA JUGA Balas Dendam di Hari Lebaran dan tulisan Nasrullah Alif lainnya.

Baca Juga:  Di Bulan Ramadan Orang Mendadak Percaya Agama

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 19 Mei 2020 oleh

Tags: Lebaranparcel
Nasrulloh Alif Suherman

Nasrulloh Alif Suherman

Penulis partikelir. Menulis di selang waktu saja.

ArtikelTerkait

Belajar Memaknai Hidup, Uang, dan Public Relations dari Operator Depot Galon Isi Ulang terminal mojok.co

Shoplifter Sebagai Manifestasi Para Pengutil di Hari Lebaran

6 Juni 2019
Kasta Biskuit dalam Sekaleng Khong Guan: Mana yang Kamu Makan Duluan? terminal mojok.co

Kasta Biskuit dalam Sekaleng Khong Guan: Mana yang Kamu Makan Duluan?

20 April 2021
5 Kebiasaan Orang Indonesia tiap Habis Nerima THR mojok.co

5 Kebiasaan Orang Indonesia tiap Habis Nerima THR

28 April 2022
ramadan di kampung halaman

Merindu Ramadan di Kampung Halaman

26 Mei 2019
asal-usul tradisi beli baju baru lebaran di banten mojok.co

Siapa sih yang Memulai Tradisi Beli Baju Baru Menjelang Lebaran?

20 Mei 2020
Pengalaman Berkunjung ke Desa Langau di Perbatasan Indonesia-Malaysia terminal mojok.co

Hal-Hal yang Bakal Kamu Temui dan Rasakan Ketika Berada di Desa

11 Agustus 2019
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Tinggal di Kabupaten Magelang: Dekat Borobudur, tapi Tidak Pernah Merasa Hidup di Tempat Wisata

Tinggal di Kabupaten Magelang: Dekat Borobudur, tapi Tidak Pernah Merasa Hidup di Tempat Wisata

18 Desember 2025
Tombol Penyeberangan UIN Jakarta: Fitur Uji Nyali yang Bikin Mahasiswa Merasa Berdosa

Tombol Penyeberangan UIN Jakarta: Fitur Uji Nyali yang Bikin Mahasiswa Merasa Berdosa

16 Desember 2025
Rujak Buah Jawa Timur Pakai Tahu Tempe: Nggak Masuk Akal, tapi Enak

Rujak Buah Jawa Timur Pakai Tahu Tempe: Nggak Masuk Akal, tapi Enak

16 Desember 2025
Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

17 Desember 2025
Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

20 Desember 2025
Siluman Dapodik, Sebuah Upaya Curang agar Bisa Lolos PPG Guru Tertentu yang Muncul karena Sistem Pengawasan Lemah

Siluman Dapodik, Sebuah Upaya Curang agar Bisa Lolos PPG Guru Tertentu yang Muncul karena Sistem Pengawasan Lemah

16 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Membandingkan Warteg di Singapura, Negara Tersehat di Dunia, dengan Indonesia: Perbedaan Kualitasnya Bagai Langit dan Bumi
  • Slipknot hingga Metallica Menemani Latihan Memanah hingga Menyabet Medali Emas Panahan
  • Nyaris Menyerah karena Tremor dan Jantung Lemah, Temukan Semangat Hidup dan Jadi Inspirasi berkat Panahan
  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.