Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Otomotif

Alasan Saya Kecewa Menunggu Kereta di Luxury Lounge Stasiun yang Katanya Mewah dan Nyaman

Tiara Uci oleh Tiara Uci
6 Agustus 2024
A A
Pengalaman Menunggu Kereta di Luxury Lounge Stasiun: Mewah dan Nyaman sih, tapi Nggak Spesial Mojok.co

Pengalaman Menunggu Kereta di Luxury Lounge Stasiun: Mewah dan Nyaman sih, tapi Nggak Spesial (kaiwisata.id)

Share on FacebookShare on Twitter

Sejak Desember 2023, PT Kereta Api Indonesia (KAI) memiliki fasilitas luxury lounge. Untuk saat ini luxury lounge baru tersedia di 9 stasiun yaitu stasiun Surabaya Gubeng, Surabaya Pasar Turi, Stasiun Malang, Stasiun Solo Balapan, Jogjakarta, Stasiun Semarang Tawang Bank Jateng, Stasiun Cirebon, dan Stasiun Gambir. Fasilitas luxury lounge bisa diakses gratis oleh penumpang kereta api luxury, priority, panoramic, dan kereta compartment.

Bagi penumpang kereta non luxury tak perlu bersedih hati. Kalau kalian bosen menunggu kedatangan kereta di kursi besi berwarna silver yang kerasnya setara kehidupan orang yang gajinya ngepas UMR itu, kalian tetap bisa menikmati sofa empuk di luxury lounge kok. Syaratnya cuma satu, membayar sebesar Rp65.000.

Akan tetapi, sebelum kalian benar-benar menyewa luxury lounge di stasiun, ada baiknya membaca artikel ini sampai selesai. Sebab, meski bernama luxury lounge, tak ada jaminan kalian merasa nyaman, bisa jadi kalian malah menyesal telah mengeluarkan uang setara gaji pekerja Jogja selama satu hari.

Luxury lounge stasiun harganya mahal, makanannya jajan pasar

Jika mendengar nama luxury, mayoritas dari kita pasti membayangkan sesuatu yang mewah dan keren. Interior luxury lounge memang terlihat mewah  dengan kursi yang empuk dan suhu AC yang cukup dingin.

Sayangnya, untuk makanan di luxury lounge jauh dari kesan luxury dan tidak ada main course sama sekali. Jangan berharap menemukan nasi goreng, rawon, gudeg, atau makanan berat lainnya. Sebab, menu makanan yang tersedia hanyalah snack. Lebih tepatnya jajanan pasar seperti lemper, risoles, pastel, dan kue-kue manis lainnya.

Saya sih suka dengan jajan pasar. Hanya saja, kalau uang Rp65.000 tersebut digunakan untuk membeli jajanan yang sama di pasar tradisional, kita sudah dapat satu kresek penuh isi jajanan. Selain itu, minuman yang disediakan di luxury lounge juga standard saja, ada jus jeruk, air putih, kopi, dan teh dengan merek yang bisa kita temukan di Indomaret.

Bagi kaum mendang-mending, mengeluarkan uang Rp65.000 untuk sesuatu yang bisa ditemukan dengan mudah di minimarket dan pasar tentu saja menjadi sesuatu yang kurang worth it. Apalagi, di stasiun ada banyak penjual makanan, uang Rp65.000 kalau kita pakai untuk makan ayam CFC di Stasiun Gubeng atau Gudeg Yu Djum di Stasiun Tugu sudah bisa membuat perut kenyang, itupun masih dapat uang kembalian.

Toilet bagus, tapi tidak ada shower room

Luxury lounge dilengkapi dengan toilet yang bagus dan wastafelnya otomatis. Untuk fasilitas lainnya ada mushola, meja dan kursi yang bisa digunakan untuk bekerja lengkap dengan akses wifi gratis dan ada banyak colokan yang bisa digunakan untuk charging peralatan elektronik (HP, iPad, ataupun laptop).

Baca Juga:

Perjalanan Bersama Joglosemarkerto Mengubah Cara Saya Melihat Kereta Ekonomi

Sudah Saatnya KAI Menyediakan Gerbong Khusus Pekerja Remote karena Tidak Semua Orang Bisa Kerja Sambil Desak-Desakan

Meskipun tergolong lengkap, ada satu hal yang banyak dibutuhkan penumpang kereta jarak jauh, tapi tidak tersedia di luxury lounge yaitu shower room. Kalau kita ingin mandi di stasiun, mau tidak mau harus membayar lagi di shower room stasiun dengan harga yang tak murah yaitu Rp40.000. Kalau hanya menyediakan toilet, tapi tak bisa digunakan bisa mandi, luxury lounge kurang memiliki nilai lebih bagi kaum mendang-mending.

Kursi nyaman tidak tersedia di semua luxury lounge

Sejujurnya, saya belum mencoba semua luxury lounge, hanya pernah mencoba di Stasiun Gubeng, Pasar Turi, dan Gambir. Dari 3 luxury lounge tersebut, Stasiun Gubeng memiliki desain interior dan kursi yang paling nyaman. Nggak hanya saya kok yang mengatakannya, teman-teman saya yang pernah menggunakan luxury lounge di beberapa stasiun juga berpendapat demikian. Luxury lounge Gubeng punya level yang lebih tinggi dibandingkan luxury lounge stasiun lain.

Di luxury lounge Gubeng ada kursi sofa yang modelnya seperti kursi di bisokop premier yang berwarna coklat. Sofanya berukuran besar, empuk, dan nyaman dipakai rebahan. Sementara di luxury lounge lainnya, apalagi yang di Stasiun Tugu Jogja, kursinya hanya model setengah lingkaran. Memang masih empuk sih, tapi kursi model seperti ini kurang nyaman untuk rebahan.

Kalaupun teman-teman sangat ingin menjajal luxury lounge, saya sarankan mencoba yang ada di Stasiun Gubeng atau bisa juga di Stasiun Gambir. Sebab, di Stasiun Gambir ada akses khusus naik tangga ke lantai dua. Teman-teman nggak perlu antri atau berdesak-desakan dengan penumpang lainnya untuk menikmati fasilitas ini.

Batas waktu hanya dua jam  

Mungkin ada di antara kalian yang berpikir untuk datang ke stasiun 5 jam lebih awal agar bisa menikmati luxury lounge lebih lama sehingga tidak rugi-rugi amat sudah membayar mahal. Sayangnya, hal seperti itu tidak bisa dilakukan ya, Rek. Batas maksimal luxury room adalah dua jam saja. Kalau kalian berada di luxury lounge lebih dari dua jam bakalan ditendang keluar dengan sopan. Kalau nggak ada batas waktunya mah, bakalan akan sangat ramai luxury lounge. Orang-orang akan memanfaatkannya untuk tidur demi mengurangi budget penginapan.

Bagi orang yang isi kantongnya masih pas-pasan atau kaum mendang mending sih, sewa luxury lounge memang kurang worth it untuk dilakukan. Cuma bikin kecewa dan ngedumel dalam hati. Namun, bukan berarti saya melarang kalian mencobanya ya. Sebaliknya sih, silahkan mencoba luxury lounge untuk membuktikan tulisan ini tidak keliru. Selamat mencoba!

Penulis: Tiara Uci
Editor: Kenia Intan

BACA JUGA Kereta Api Suite Class Compartment Memang Mewah, tapi Punya Beberapa Kekurangan

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 6 Agustus 2024 oleh

Tags: KAIkereta apiLuxury LoungeLuxury Lounge Stasiunstasiun
Tiara Uci

Tiara Uci

Alumnus Teknik Mesin Universitas Negeri Surabaya. Project Manager perusahaan konstruksi di Surabaya. Suka membaca dan minum kopi.

ArtikelTerkait

Alasan Saya Nggak Begitu Tertarik Naik Sleeper Bus yang Katanya Nyaman Mojok.co

Alasan Saya Nggak Begitu Tertarik Naik Sleeper Bus yang Katanya Nyaman

3 Juli 2024
Stasiun Surabaya Gubeng, Stasiun Terbesar yang Mencerminkan Karakter Orang Surabaya

Stasiun Gubeng, Stasiun Terbesar yang Mencerminkan Karakter Orang Surabaya

1 Juli 2023
Sudah Saatnya Kalimantan Mempunyai Kereta Api, agar Potensinya Tak Terbuang Sia-sia

Sudah Saatnya Kalimantan Mempunyai Kereta Api, agar Potensinya Tak Terbuang Sia-sia

10 Agustus 2024
Mahalnya Makanan di Kereta Api dan Ingatan Akan Bakul Pecel dalam Gerbong terminal mojok.co

Mahalnya Makanan di Kereta Api dan Ingatan Akan Bakul Pecel dalam Gerbong

6 November 2020
GoCar Instan: Fitur yang Mempermudah Penjemputan

GoCar Instan: Fitur yang Mempermudah Penjemputan

9 Desember 2022
Kasta Kereta Api Kediri-Semarang, KA Majapahit Masih Jadi Juaranya

Kasta Kereta Api Kediri-Semarang, KA Majapahit Masih Jadi Juaranya

4 September 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

23 Desember 2025
Menjajal Becak Listrik Solo: Cocok untuk Liburan, tapi Layanan QRIS-nya Belum Merata Mojok.co

Menjajal Becak Listrik Solo: Cocok untuk Liburan, Sayang Layanan QRIS-nya Belum Merata 

24 Desember 2025
Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

23 Desember 2025
Perpustakaan Harusnya Jadi Contoh Baik, Bukan Mendukung Buku Bajakan

Perpustakaan di Indonesia Memang Nggak Bisa Buka Sampai Malam, apalagi Sampai 24 Jam

26 Desember 2025
Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

22 Desember 2025
Universitas Terbuka (UT): Kampus yang Nggak Ribet, tapi Berani Tampil Beda

Universitas Terbuka (UT): Kampus yang Nggak Ribet, tapi Berani Tampil Beda

26 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu
  • Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.