Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kuliner

Sepotong Lumpia Semarang yang Membuat Saya Tambah Yakin Tuhan Itu Maha Mendengar

Enrique Kevin Prasetyo Nugroho oleh Enrique Kevin Prasetyo Nugroho
25 Desember 2023
A A
Lumpia Semarang Bukti Tuhan Maha Mendengar (Pixabay)

Lumpia Semarang Bukti Tuhan Maha Mendengar (Pixabay)

Share on FacebookShare on Twitter

Akhir Oktober 2023 yang lalu, saya baru saja melangsungkan pernikahan. Pada akhirnya, kami berhasil melewati hubungan Long Distance Relationship (LDR) Tangerang-Semarang yang sudah lama kami jalani. Setelah menikah, istri saya yang orang Tangerang ini saya boyong ke kota lumpia, tempat kelahiran dan tempat di mana saya mencari nafkah. 

Sebagai seorang PNS dengan gaji pas-pasan, tentu kehidupan kami di Semarang jauh dari kata mewah. Kami mengontrak sebuah rumah petak sederhana dan memulai kehidupan keluarga kecil kami di sana. 

Kami mesti menjalani hidup hemat di Semarang. Misalnya, istri saya selalu membawakan saya bekal 2 kotak; 1 untuk sarapan dan 1 untuk makan siang. Jadi saya tidak perlu jajan di kantin kantor. 

Berkat gaya hidup hemat ini, kami berhasil menyisihkan sebagian kecil untuk menabung. Beberapa bulan di kota Semarang, istri saya masih menyesuaikan diri dan memilih untuk menjadi ibu rumah tangga sembari menunggu saat yang tepat untuk mulai bekerja lagi.

Rencana pulang ke Tangerang

Berhubung Desember ini ada libur Natal dan tahun baru, kami merencanakan untuk mudik ke Tangerang. Maklum, setelah menikah, istri saya belum sempat pulang ke rumahnya di Tangerang. 

Namun, semakin mendekati waktu mudik, masih ada sesuatu yang mengganjal di pikiran saya. Saya teringat akan keluhan istri saya. Jadi, meskipun sudah beberapa bulan di Semarang, dia belum pernah mencicipi lumpia, makanan khas kota ini. 

Jujur saja, saya eman-eman jika harus membeli lumpia. Maklum, 1 lumpia harganya lebih mahal dari makan nasi sayur dengan lauk telur. Itu kalau satu. Kalau beli 5? Dan saya juga tidak tahu apakah boleh beli misalkan hanya 1 saja.
Saya sebetulnya heran. Apa, sih, yang membuat rebung dan telur dibungkus kulit lalu digoreng itu mahal sekali harganya? Akibat keengganan itu, saya hanya bisa berkata kepada istri saya untuk bersabar. Mari menunggu gajian bulan depan sambil bergumam di dalam hati, “Ya Allah, Gusti, paringana lumpia.”

Dan, lumpia itu datang juga

Hari itu saya bekerja seperti biasanya. Saat sedang mengerjakan dokumen, seorang teman di departemen lain minta tolong. Rekan saya meminta data yang dibutuhkan sebelum dia mengikuti rapat. 

Baca Juga:

Ngemplak, Kecamatan yang Terlalu Solo untuk Boyolali

Pengalaman Saya Kuliah di Solo yang Bikin Bingung dan Menyiksa Mental “Anak Rantau” dari Sragen

Setelah menyiapkan data yang dimaksud, saya lalu menyerahkan data tersebut ke rekan saya di ruangan sebelah. Ketika akan kembali ke ruangan saya, rekan saya tadi memanggil saya sambil menawarkan menu makan siang. Dia berniat mentraktir saya makan siang. 

Saya tentu saja menolak. Selain karena merasa tidak enak, saya juga sudah membawa bekal makan siang hasil karya istri saya. Karena tawaran makan siangnya ditolak, akhirnya dia memberikan kotak kecil snack yang ada di meja untuk saya bawa.

Sesampainya di ruangan, kotak tersebut saya letakkan di meja komunal untuk dimakan bersama teman-teman satu ruangan. Ketika saya buka kotak tersebut, hati saya senang bukan kepalang. 

Kotak tersebut berisi 4 lumpia dan 1 gorengan. Totalnya 5, pas seperti jumlah orang yang ada di ruangan saya. Akhirnya tanpa banyak ini-itu, saya mengambil tisu untuk membungkus 1 lumpia untuk saya persembahkan kepada istri tercinta. Sembari menyimpan lumpia itu, saya mengucap syukur kepada Tuhan, bahwa doa sederhana saya, yaitu meminta lumpia khas Semarang, sudah dikabulkan dengan cara yang tidak terduga.

Tuhan itu maha mendengar

Sore harinya, lumpia khas Semarang tersebut saya bawa pulang ke rumah dan saya berikan ke istri saya. Meskipun hanya 1, rupanya istri saya sangat senang dengan oleh-oleh sederhana itu. Sebuah senyum terukir di wajahnya dan segera setelahnya, dia menyantap lumpia tersebut dengan lahap. 

Saya memang tidak merasakan enaknya di mana enaknya lumpia khas Semarang itu. Padahal saya asli kota ini. Tetapi apalah arti sebuah lumpia jika dibandingkan dengan senyum istri saya. 

Berkat sebuah lumpia Semarang, saya dan istri bisa mudik ke Tangerang dengan lebih “ayem”. Istri saya sudah bisa merasakan enaknya lumpia, dan saya sudah bisa memenuhi keinginan sederhana istri saya. Sungguh, Tuhan itu maha mendengar.

Penulis: Enrique Kevin Prasetyo Nugroho

Editor: Yamadipati Seno

BACA JUGA 5 Toko Lumpia Paling Enak di Semarang

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 25 Desember 2023 oleh

Tags: jawa tengahkuliner khas semaranglumpialumpia semarangmakanan khas semarangSemarangtangerangtuhan maha mendengar
Enrique Kevin Prasetyo Nugroho

Enrique Kevin Prasetyo Nugroho

Pegawe Negeri Santuy.

ArtikelTerkait

Hal yang Biasa di Semarang, tapi Tidak Lumrah di Magelang Mojok.co

Hal yang Biasa di Semarang, tapi Tidak Lumrah di Magelang

7 Oktober 2024
5 Alasan Air Terjun Kedung Kayang Jadi Spot Healing Terbaik di Magelang

5 Alasan Air Terjun Kedung Kayang Jadi Spot Healing Terbaik di Magelang

24 September 2023
4 Bangunan Ikonik dan Menyimpan Sejarah Panjang di Kota Magelang

4 Bangunan Ikonik dan Menyimpan Sejarah Panjang di Kota Magelang

20 Januari 2025
Berangkat Kerja Naik KRL dari Cibinong ke Tangerang: Buat yang Ahli Aja

Berangkat Kerja Naik KRL dari Cibinong ke Tangerang: Buat yang Ahli Aja

19 April 2023
Purwokerto Timur, Kecamatan Paling Maju di Kabupaten Banyumas dan Nggak Mungkin Disaingi Kecamatan Lain

Purwokerto Timur, Kecamatan Paling Maju di Kabupaten Banyumas dan Nggak Mungkin Disaingi Kecamatan Lain

2 Mei 2024
Wisata Alam di Ambarawa yang Tak Boleh Dilewatkan terminal mojok

Wisata Alam di Ambarawa yang Tak Boleh Dilewatkan

2 Desember 2021
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Tombol Penyeberangan UIN Jakarta: Fitur Uji Nyali yang Bikin Mahasiswa Merasa Berdosa

Tombol Penyeberangan UIN Jakarta: Fitur Uji Nyali yang Bikin Mahasiswa Merasa Berdosa

16 Desember 2025
Isuzu Panther, Mobil Paling Kuat di Indonesia, Contoh Nyata Otot Kawang Tulang Vibranium

Isuzu Panther, Raja Diesel yang Masih Dicari Sampai Sekarang

19 Desember 2025
Pendakian Pertama di Gunung Sepikul Sukoharjo yang Bikin Kapok: Bertemu Tumpukan Sampah hingga Dikepung Monyet

Pendakian Pertama di Gunung Sepikul Sukoharjo yang Bikin Kapok: Bertemu Tumpukan Sampah hingga Dikepung Monyet

15 Desember 2025
Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

17 Desember 2025
Kalau Mau Menua dengan Tenang Jangan Nekat ke Malang, Menetaplah di Pasuruan!

Kalau Mau Menua dengan Tenang Jangan Nekat ke Malang, Menetaplah di Pasuruan!

15 Desember 2025
Jalur Wlingi-Karangkates, Penghubung Blitar dan Malang yang Indah tapi Mengancam Nyawa Pengguna Jalan

Jalur Wlingi-Karangkates, Penghubung Blitar dan Malang yang Indah tapi Mengancam Nyawa Pengguna Jalan

17 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik
  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”
  • Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah
  • Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia
  • Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka
  • Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.