Lolos Tes CPNS Adalah Harga Mati bagi Pengangguran

Panduan Memahami Kesejahteraan PNS sebelum Benar-benar Yakin Ikut Tes CPNS Tahun Ini

Panduan Memahami Kesejahteraan PNS sebelum Benar-benar Yakin Ikut Tes CPNS Tahun Ini (Odua Images/Shutterstock.com)

Bagi mereka yang sedang menganggur dan susah cari kerja, tes CPNS adalah suatu momen untuk mengubah nasib. Kesempatan yang wajib diambil dan ditekuni, karena kalau bisa lolos jadi PNS, hidup akan jadi aman, tentram dan sentosa sampai akhir hayat.

Sudah menjadi rahasia umum, pekerjaan yang paling diinginkan orang tua untuk anaknya adalah menjadi PNS. Bahkan, untuk melamar wanita pujaan, jawaban yang paling ditunggu calon mertua adalah pekerjaan kita sebagai PNS.

Meski ini debatable sih. Maksudnya, kalau anak komisaris BUMN atau pemilik tambang batubara yang melamar, PNS jadi kurang menarik ahayyy.

PNS adalah segala-galanya. Dari ujung rambut sampai ujung kuku kaki semua dijamin. Gaji pokok, tunjangan kinerja, fasilitas seperti BPJS, pajak, dan sebagiannya itu tidak perlu dibuat pusing lagi.

Maka dari itu, daripada bawa map keliling cari loker, kirim CV ke email satu ke email yang lain, mending diseriusin saja belajar untuk ikut tes CPNS. Sebab, inilah kesempatan pengangguran bisa naik kelas.

Lolos tes CPNS, cara naik kelas sosial secara instan

Lho, saya serius. Kalau mau naik kasta sosial dengan cepat, ya jadi PNS. Apa pun jabatannya, golongannya, seakan-akan jadi pegawai pemerintahan itu punya keunggulannya tersendiri. Kinerjamu bagus atau nggak, bahkan nggak ditanyain.

Maka dari itulah, tes CPNS ini jadi momen yang ditunggu. Katanya sih bentar lagi mau bukaan tes, pasti pengangguran di seluruh Indonesia sedang nanar menatap kalender.

Tapi, yang perlu diketahui, pengangguran di Indonesia tuh nggak sedikit. Jadi, pesaing untuk berebut formasi CPNS ya pasti banyak. Apalagi tidak cuman pengangguran yang daftar, bahkan yang bekerja saja siap mengikuti kompetisi menjadi PNS.

Seleksi CPNS sedikit lebih baik daripada seleksi masuk perusahaan. Tes untuk jadi CPNS tidak memerlukan pengalaman, kecuali kalau formasi PPPK. Beda dengan perusahaan, apa-apa serba pengalaman. Apa-apa ditanyain kompetensi.

Makanya nggak usah kaget kalau kinerjanya pada bagus. Eh.

Gaji kecil ngapapa, penting stabil

Perusahaan memang mampu memberikan gaji yang lebih besar daripada PNS. Tapi itu hanya berlaku ketika perusahaan itu lagi stabil. Namun, akan berbeda ketika perusahaan tersebut berada pada posisi yang merugi, siap-siap sebagian karyawan akan di-PHK atau minimal diturunin gajinya.

Beda halnya dengan PNS, apa pun keadaanmu, gaji akan tetap terus jalan. Tunjangan juga pasti ada. Semua serba nyaman, karena hidup dijamin sampai tua. Walaupun gaji kecil, setidaknya bisa makan setiap hari. Tidak ada rasa khawatir apakah dipecat atau tidak. Kinerjamu sampah sekalipun, nggak dipecat.

Yaaa meskipun kerja-kerja birokrasi jadi lambat dan menyusahkan, ya itu urusan lain. Selama KPI nggak jadi patokan (bahkan nggak ada), ngapain pusing. Udah, ikut aja tes CPNS.

PNS itu dambaan bagi orang-orang yang berpikir realistis, karena hidup itu tidak sesimpel yang dibayangkan. Mungkin hari ini idealisme mahasiswa akan berkobar, namun ketika lulus dan merasakan jadi pengangguran, jadi PNS itu adalah harga mati.

Maka dari itu, bagi pengangguran ketika ada pembukaan CPNS, itu bak oase di padang pasir yang ketika ditemukan akan nikmat seketika. Nikmat yang benar-benar dirasakan setelah merasakan pahitnya menjadi pengangguran.

Udah, jadi PNS aja!

Jadi pengangguran itu memang pahit sekali. Tidak ada manis-manisnya. Tersiksa batin tiap hari karena merasa jadi orang paling nggak berguna itu memang betul adanya. Kita tidak bisa berekspektasi tinggi seperti apa diri kita di masa depan kalau pekerjaan saja susah dicari.

Jadi, setiap ada kesempatan sebaiknya dipergunakan dengan sebaiknya. Karena apa pun itu, menjadi PNS adalah sebuah pilihan paling logis untuk orang-orang yang skillnya biasa-biasa saja.

Penulis: Rahmatullah Syabir
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Pengakuan Mereka yang Keluar dari CPNS karena Gaji yang Kurang dan Idealisme Terhalang

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version