Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kuliner

Lima Tipe Barista yang Akan Kalian Temui di Kedai Kopi Jogja

Riyanto oleh Riyanto
15 Oktober 2020
A A
Lima Tipe Barista yang Akan Kalian Temui di Kedai Kopi Jogja terminal mojok.co

Lima Tipe Barista yang Akan Kalian Temui di Kedai Kopi Jogja terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Ada berapa banyak kedai kopi di Jogja? Yaelah pake ditanyain, bisa-bisa bulan depan jumlahnya udah tak terhingga. Dan kalau mau tanya lagi jumlah populasi barista di Jogja, tinggal dihitung aja tiap kedai paling nggak butuh empat, kaliin aja tuh sama jumlah kedainya. Tampaknya, udah bisa bikin Partai Barista Indonesia, ikut pemilu, jadi presiden, sebarkan budaya bikin kedai se-Indonesia. Eh.

Nah, dengan bejibunnya barista di Jogja, ada beberapa tipe barista yang lucu. Berikut adalah daftarnya.

#1 Barista karbitan

Tipe ini biasanya jadi barista karena terhasut kakak tingkat, lihat temannya jadi barista, atau karena mau ngegebet cewek yang coffee-snob. Lantas, ia ngelamar deh jadi barista. Biasanya, dia bakal jadi barista junior yang mentok cuma boleh pegang blender di kedai tempatnya kerja. Atau yang paling rajin nyuci gelas, meski biasanya disuruh barista senior.

Lantaran baru awal-awal berkecimpung, tipe ini biasanya pengetahuan soal kopinya juga dikit: paling mentok tahu komposisi kopi susu gula aren yang lagi hits itu. Selain itu, tipe ini bakal bertahan beberapa bulan aja jadi barista, terus resign dan jauh-jauh dari dunia perkopian karena kurang, “Aku banget.”

#2 Barista rumahan

Lantaran tertarik dengan dunia perkopian, mau belajar, sering nongkrong di kedai kopi, atau karena ngelamar jadi barista nggak keterima-keterima, maka muncullah keinginan buat beli alat-alat kopi. Kos-kosan disulap jadi mini bar dengan v-60 di meja, handy grinder (yang bikin tangan encok), rok presso, french press, timbangan, kompor, kettle, dan bermacam-macam beans.

Ia bakal bereksperimen sesuka hati, nyeduh-nyeduh sendiri, minum-minum sendiri, nyuci-nyuci sendiri, dan hepi tiada henti. Nikmat sekali hidup para home barista itu, ya. Belum lagi bagi yang punya duit malah sekalian beli la-marzocco linea mini, sekalian grinder mahlkonig ek43. Wadaw, mau buka kedai sekalian juga bisa itu, sih.

#3 Pemburu kompetisi

Dengan hestek, “aku-mau-jadi-champion”, rajinlah tipe ini latihan bikin kopi, nyari metode terbaik, kopi terbaik, sama mantengin terus event kopi. Ya, siapa tahu ada pertandingan yang bisa diikutin. Di kalendernya udah banyak tanda kompetisi-kompetisi lokal maupun nasional. Lantas, latihan terus pas ngeshift—bahkan malah jadi nggak kerja. Tentu saja, ia bakal sering izin kerja pas mau lomba dengan janji membanggakan nama kedai. Beberapa kali kalah, meski ada juga menangnya. Kalau menang, pulang dengan bangga, minta naik gaji. Setelah itu, prepare untuk next event. Gituuu terus siklusnya sampai dia ditawarin gaji lebih di tinggi di kedai kopi tetangga.

#4 Barista idealis

Katanya, pokoknya kopi haram dikasih gula. Dia bakal ngomel-ngomel kalau ada pelanggan minta gula. Dia nyinyir kalau liat mas-mas gede, gondrong, tindikan, atau tatoan pesennya milkshake vanila. Maunya bikin menu yang kopi terus, ogah pegang blender. Dia lupa cara bikin es teh karena keseringan ngulik soal agitasi pas pouring v60. Dia nggak mau pindah ke kedai tetangga meski nawarin gaji tinggi karena di kedai tetangga nggak ada manual brew. Dia nggak masalah digaji kecil yang penting ngulik kopi terus.

Baca Juga:

4 Alasan Saya Lebih Memilih Ice Americano Buatan Minimarket ketimbang Racikan Barista Coffee Shop

Jangan Tergiur Bekerja di Cafe Perintis, Ini Kenyataan yang Jarang Terungkap

Barista tipe ini senang kalau ada pendekar ngajak debat, eh diskusi. Cupping tiap hari. Kalibrasi tiap hari. Dia paling rajin ngulik beans nggak enak biar jadi enak. Selain itu, ia tahu profil roast dari warna, tahu proses pascapanen dari aroma dan bentuk beans, senang ditanya altitude, ah pasangannya pendekar, deh. Dan kalau dia main ke kedai tetangga biasanya jadi pendekar atau malah nggantiin barista yang lagi ngeshift buat bikin kopi sekalian nyuci-nyuci. Baginya, buat kopi nggak boleh main-main.

#5 Barista kutu loncat eh pengejar karier

Model begini biasanya pengalaman kerjanya banyak. Di CV-nya kalau ngelamar kerja, ada banyak nama kedai yang barnya pernah jadi meja kerjanya. Ini, nih, lawannya si barista idealis. Kalau si idealis nggak mau pindah ke kedai sebelah karena nggak ada manual brew, tipe yang satu ini santai-santai saja nggak ada manual brew asalkan gajinya lebih tinggi dari tempat sebelumnya kerja. Intinya, ia upgrade skill dan upgrade pendapatan juga—barista juga pengin kaya.

Dengan pengalaman banyak dan skill yang juga ter-upgrade dan mudah beradaptasi dengan keadaan bar yang berbeda, tipe ini menjadi yang paling fleksibel dari semua tipe barista yang ada. Bahkan saat barista-barista lain ogah kerja di kedai kopi apron hijau di mal-mal itu, tipe yang ini sih mau-mau aja asal gajinya oke. Intinya, selama dia kerja di bar dan ada embel-embel kopinya, mau-mau aja. Oh ya, biasanya yang begini ini nih yang jago ngeracik kopi-susu-gula-aren-yang-lagi-hits-gitu.

Nah, tapi nih ya, ada juga barista yang sempat mengalami semua tipe itu. Awalnya jadi barista rumahan, jadi barista karbitan eh betah, mendadak idealis, terus mau ikut kompetisi-kompetisi. Terus dia menang, pindah-pindah, deh, ke kedai yang mau ngasih gaji tinggi. Pasalnya, ia sadar cuma cupping tiap hari nggak bisa buat nyewa apartemen. Hahaha.

BACA JUGA Minum Kopi Itu Tidak Biasa Saja dan Pantas untuk Diromantisasi dan tulisan Riyanto lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 8 Oktober 2021 oleh

Tags: baristacofeeshopKedai Kopi
Riyanto

Riyanto

Juru ketik di beberapa media. Orang yang susah tidur.

ArtikelTerkait

Jangan Jadi Barista. Gajinya Kecil, Gengsinya Tinggi, Nggak ada Jenjang Karier pula! pendekar kopi

Jangan Jadi Barista. Gajinya Kecil, Gengsinya Tinggi, Nggak ada Jenjang Karier pula!

23 Oktober 2023
Unek-unek Barista yang Tidak Tersampaikan ke Pelanggan Kafe yang Kurang Peka Mojok.co

Unek-unek Barista yang Tidak Tersampaikan ke Pelanggan Kafe yang Kurang Peka

6 Juni 2025
Nongkrong di Starbucks Itu Murah, Asal Tahu Strateginya terminal mojok.co

Nongkrong di Starbucks Itu Murah, Asal Tahu Strateginya

20 Desember 2021
Lokasi Coffee Shop Terdekat Nggak Menjamin Pelanggan Kembali

Perkara Coffee Shop, Lokasi Tak Melulu Menentukan Prestasi, Kadang Malah Bikin Gigit Jari!

8 November 2023
Wajah Lain Kabupaten Ciamis yang Perlu Kamu Tahu

Wajah Lain Kabupaten Ciamis yang Perlu Kamu Tahu

12 Maret 2020
Barista Posting di Coffee Shop Terus Abis Itu Makan Promag, Jangan Menyakiti Diri demi Konten!

Barista dan Mereka yang Ngopi di Kedai Kopi Punya Standar Penampilan dan itu Menyebalkan

19 Agustus 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Daihatsu Gran Max, Si "Alphard Jawa" yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan Mojok.co

Daihatsu Gran Max, Si “Alphard Jawa” yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan

25 Desember 2025
Motor Honda Win 100, Motor Klasik yang Cocok Digunakan Pemuda Jompo motor honda adv 160 honda supra x 125 honda blade 110

Jika Diibaratkan, Honda Win 100 adalah Anak Kedua Berzodiak Capricorn: Awalnya Diremehkan, tapi Kemudian jadi Andalan

20 Desember 2025
Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan Mojok.co

Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan 

23 Desember 2025
Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

22 Desember 2025
Perpustakaan Harusnya Jadi Contoh Baik, Bukan Mendukung Buku Bajakan

Perpustakaan di Indonesia Memang Nggak Bisa Buka Sampai Malam, apalagi Sampai 24 Jam

26 Desember 2025
5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

22 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu
  • Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.