Le Minerale dan Aqua Nggak Laku di Madura! Orang Madura Lebih Suka Air Minum Kemasan Lokal yang Ada Barokah-barokahnya

Le Minerale dan Aqua Nggak Laku di Madura! Orang Madura Lebih Suka Air Minum Kemasan Lokal yang Ada Barokah-barokahnya

Le Minerale dan Aqua Nggak Laku di Madura! Orang Madura Lebih Suka Air Minum Kemasan Lokal yang Ada Barokah-barokahnya (Pixabay)

Saya merenung sejenak membaca tulisan Mas Firdaus yang tayang di Terminal Mojok beberapa waktu lalu soal Le Minerale dan Aqua. Sebab, penjelasannya tentang persaingan dua merek air minum dalam kemasan (AMDK) tersebut tak kentara di tempat tinggal saya, yakni di Madura. Sebaliknya, saya rasa dua AMDK yang katanya terbesar ini berada di urutan paling bawah bagi orang Madura.

Argumen saya bukan mengada-ngada. Setiap kali ada agenda kegiatan di permukiman saya, tak sering saya melihat dua merek AMDK tersebut. Misalnya saja, ketika ada agenda tahlilan sampai 7 hari, jarang sekali merek Aqua dijadikan sebagai air yang diberikan kepada tamu, apalagi Le Minerale.

Kalian tak percaya? Cobalah berkunjung ke Madura, pasti dua merek AMDK tersebut jarang kalian temukan di rumah teman kalian.

Orang Madura lebih memilih produk lokal

Inilah alasan pertama mengapa menurut saya Le Minerale dan Aqua berada di urutan paling bawah di Madura, karena kami lebih memilih air minum dalam kemasan dengan merek lokal. Alasannya, AMDK lokal harganya lebih murah daripada AMDK yang berasal dari luar Madura.

Hal ini tentu dipengaruhi oleh biaya transportasi pengiriman, sehingga AMDK dari luar Madura memang lebih mahal. Misalnya, salah satu produk air minum kemasan lokal ada yang harganya 10 ribu untuk 1 dus air kemasan gelas dengan isi 48. Murah, kan! Sementara merek lainnya rata-rata mencapai 15 ribu.

Selain harganya lebih murah, alasan membantu perekonomian Madura juga menjadi faktor mengapa Le Minerale dan Aqua bukanlah apa-apa dalam persaingan air minum kemasan di Madura. Tapi dengan begitu, artinya terjadi persaingan pula di antara merek-merek AMDK di Madura.

Merek lokal memiliki nama yang lebih menarik

Berbeda dengan merek luar, air minum kemasan di Madura tak memiliki nama yang terlalu kebarat-baratan, sehingga nama mereknya mudah diingat dan ngena ke hati masyarakat. Beberapa merek AMDK yang sangat sering saya temui di antaranya merek Sae (baik/bagus), Pojur (mujur), Chellep (dingin), Qobassah (kuasa (tuhan)), dan ARMA (Air Madura). Itulah beberapa merek AMDK dengan nama lokal di Madura.

Tentu orang Madura lebih banyak tertarik dengan merek-merek tersebut. Dari namanya saja terdengar kaya akan makna. Murah lagi!

Merek AMDK yang saya sebutkan di atas adalah beberapa merek yang mendominasi di Madura. Setiap toko kelontong Madura pasti memiliki stok banyak dari salah satu merek tersebut. Sedangkan jumlah stok Le Minerale dan Aqua tak seberapa, itupun sering saya lihat sudah berdebu, bukti bahwa dua merek ini tak laku dan sudah tersimpan lama.

Le Minerale ada manis-manisnya, AMDK Madura ada barokah-barokahnya

Merek AMDK Madura yang saya sebutkan sebelumnya hanyalah secuil dari sekian banyak merek AMDK di Madura. Ada jenis air minum dalam kemasan lain yang juga sama-sama menjadi pesaing berat, yakni air minum kemasan yang berada di bawah naungan koperasi pondok pesantren (Kopontren). Berbeda dengan Le Mineral yang ada manis-manisnya, AMDK dengan jenis ini berasa ada barokah-barokahnya.

Salah satu merek AMDK jenis ini yang turut menguasai pasar di Madura yakni AMDK Kepank yang berada di bawah naungan Kopontren Alfalah Assalafi Alkholili Kepang Bangkalan. Merek AMDK ini paling sering saya temui di Bangkalan.

Lalu ada merek Bariklana di bawah naungan Kopontren Al-Amien Prenduen Sumenep. Ada juga merek NC Water yang dinaungi Kopontren Nurul Cholil Bangkalan. Kemudian ada merek Labini yang dinaugi Koppontren Mamba’ul Ulum Bata-Bata. Itulah beberapa AMDK yang sangat sering saya temukan di sini.

Dengan membawa nama podok pesantren, orang Madura yang mayoritas adalah santri tentu lebih tertarik ke produk ini. Meskipun isinya sama-sama air, tapi membeli produk dari kopontren berbeda. Dikatakan juga, di sini kita sekaligus membantu perekonomian pondok pesantren. Sehingga harapannya, kita bisa memperoleh barokah dari santri dan kiayi yang sedang belajar dan mengajarkan ilmu.

Le Minerale dan Aqua siap gulung tikar saja di Madura

Saya serius menjelaskan poin ini. Dua merek ini adalah dua merek paling tidak dicari di Madura. Alasan utamanya mungkin karena memang banyak produk lokal yang lebih menarik. Tapi, ada alasan lain yang juga melatarbelakangi tenggelamnya produk ini di Madura.

Untuk Le Minerale karena tidak ada produk kemasan gelas, sehingga jarang sekali orang menanyakan produk ini. Sebab, bisanya orang Madura membeli air minum kemasan hanya untuk agenda hajatan, sehingga butuh produk yang ringan dan murah seperti kemasan gelas.

Sedangkan untuk merek Aqua adalah harganya yang mahal. Seperti yang saya sebutkan, di Madura banyak AMDK gelas yang harganya 10 sampai 15 ribu satu dus, sedangkan merek Aqua bisa sampai 25 ribu. Bisa dapat dua dus bun!

Jika saya boleh memberi saran, Le Minerale dan Aqua segera bertranformasi saja jika tetap ingin ikut bersaing di Madura. Misalnya, untuk merek Aqua mungkin bisa ditulis dalam bahasa Arab menjadi Aquwe. Saya yakin permintaan produk Aquwe akan meningkat. Untuk Le Minerale, carilah solusi sendiri. Saya bukan lulusan pemasaran. Maka dari itu pula, tulisan ini boleh kalian sepakati, atau hiraukan.

Penulis: Abdur Rohman
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Le Minerale, Air Mineral Kemasan “Kemarin Sore” yang Mempreteli Dominasi Aqua.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version