Terangnya lampu jauh motor Honda Scoopy bisa-bisanya ngalahin lampu jalan di Pemalang. Suram betul.
Sejak ada jalan tol, saya jarang lewat Pemalang. Sekarang kalau bepergian dari Slawi, mobil saya lebih sering langsung masuk ke pintu tol Adiwerna lalu langsung ke tempat tujuan. Namun ada kalanya bosan juga lewat jalan yang itu-itu saja. Maka ketika muncul keinginan untuk makan nasi grombyang di Pemalang, saya dan keluarga memutuskan untuk lewat jalan biasa.
Dalam perjalanan menuju ke ke Pemalang, kami melewati Kota Tegal dahulu. Setelah itu masuk ke jalur pantai utara (Pantura), berbagi jalan dengan truk-truk besar di daerah Suradadi, hingga akhirnya bertemu dengan gerbang selamat datang di Pemalang.
Daftar Isi
Penerangan jalan minim
Jujur saja, saat masuk ke Pemalang, saya seperti masuk ke dunia yang berbeda. Benar saja jika kemudian pernah ada artikel di Terminal Mojok yang menyebut bahwa Tegal dan Pemalang adalah dua kota yang sama ngapaknya tapi beda nasib.
Bayangkan, kesan pertama yang saya dapat saat masuk ke kota ini adalah: peteng alias gelap. Lampu penerangan jalannya itu, lho, minim banget! Sungguh kontras dengan jalanan yang ada di Tegal, baik kabupaten apalagi kotanya.
Saking gelapnya jalan di Pemalang, saya sampai berkali-kali mengingatkan suami untuk berhati-hati saat mengendara. Belokan maupun pembatas jalannya nyaris samar. Berbahaya sekali bukan? Apalagi bagi mereka yang nggak familier dengan jalanan di sana. Bisa-bisanya jalanan umum kok mengandalkan penerangan dari lampu-lampu rumah yang tak seberapa itu. Malu dong sama lampu motor Honda Scoopy yang terangnya bikin minder!
Lampu jalan di Pemalang nggak perlu seterang lampu motor Honda Scoopy, minimal nyala, deh!
Soal betapa terangnya lampu jauh motor Honda Scoopy ini memang bukan rahasia lagi. Sudah banyak orang yang jadi korbannya. Kamu mungkin salah satu pengendara yang pernah melontarkan sumpah serapah pada pengendara Scoopy yang seenaknya menyalakan lampu jauh.
Bukan apa-apa, hanya saja, tembakan lampu jauh Scoopy ini memang pantas jadi musuh umat karena bisa membuat seseorang mengalami efek seperti buta sesaat. Butuh sekian detik untuk memulihkan penglihatan ke mode semula. Masalahnya, sekian detik di jalanan itu sangat penting. Kehilangan mode penglihatan normal di jalanan, walau cuma hitungan detik, bisa sangat membahayakan nyawa diri sendiri maupun orang lain.
Sebetulnya, soal lampu jauh motor Honda Scoopy yang terlalu silau ini bisa disiasati. Ada banyak kok tutorialnya di YouTube. Namun, tak banyak dari pengguna Scoopy yang sudi merelakan waktunya untuk ngoprek hal-hal begituan. Repot. Toh, yang merasakan silau bukan mereka. Mungkin begitulah yang ada di benak para pengguna Scoopy.
Nah, untuk jalanan di Pemalang, penerangannya nggak perlu seterang lampu jauhnya Scoopy. Lagi pula, jenis lampu penerangan jalan atau alat penerangan jalan juga nggak bisa sembarangan. Semuanya sudah diatur secara lengkap dalam Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) No. 27 tahun 2018.
Minimal, lampu jalan di Pemalang tuh nyala, deh. Nggak kayak saat ini. Tiang lampu penerangan jalannya ada, tapi lampune mati kabeh. Suram.
Penerangan jalan adalah hak masyarakat
Saya nggak tahu pasti kenapa pada saat saya melintas di Pemalang banyak lampu penerangan jalan yang mati. Mungkinkah pemerintah setempat kesulitan untuk membayar tagihan listriknya? Entahlah. Yang jelas, kondisi penerangan jalan yang sangat minim tersebut telah menganggu kenyamanan dalam berkendara.
Selain berpotensi menyebabkan kecelakaan lalu lintas, ketiadaan penerangan jalan yang layak juga sudah mencederai hak masyarakat. Kasihan warga Pemalang, nanti makin kalah dengan tetangganya, Tegal maupun Pekalongan.
Penulis: Dyan Arfiana Ayu Puspita
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA 3 Hal tentang Pemalang yang Wajib Diketahui Jika Ingin Berkunjung.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.