Pemerintah setempat yang nggak sat-set
Di tengah keluhan seputar transportasi umum yang sudah menggunung, respons dari pemerintahan setempat selalu saja kurang memuaskan. Mengutip laman resmi kabupaten Lamongan beberapa waktu lalu, bupati Lamongan berhadap Trans Jatim yang akan beroperasi Agustus mendatang dapat meningkatkan kunjungan wisatawan. Mengingat, daerah pesisir ini punya banyak tempat wisata seperti Wisata Bahari Lamongan (WBL), Maharani Zoo, Makam Sendang Duwur, Makam Sunan Drajat, dan Batik Sendang.
Pertanyaan saya, memangnya akses menuju tempat wisata-tempat wisata itu bisa dilalui dengan transportasi umum? Untuk ke makam Sunan Drajad misalnya, Trans Jatim hanya akan sampai ke simpang tiga Drajad saja. Padahal lokasinya masih jauh ke selatan lagi. Lalu wisatawan diminta melanjutkan perjalanan dengan jalan kaki gitu?
Sebagai warga lokal sih saya berharap pemerintahitu gercep gitu. Apalagi keluhan seputar transportasi umum sudah berkali-kali disuarakan. Kalau memang Trans Jatim mau menambah koridor-koridor baru ya segera digarap, nggak cuma berharap melulu.
Kalau boleh saya berpesan, untuk pemerintah daerah setempat, khususnya bapak bupati yang terhormat, nggak perlu deh buat proker yang muluk-muluk. Fokus saja dengan dua hal: perbaikan jalan dan membuat transportasi yang terintegrasi. Itu sudah cukup, bahkan lebih dari cukup.
Semoga unek-unek dari warga asli Lamongan ini bisa didengarkan dan direspons dengan bijak ya. Semoga sambatan ini nggak berakhir dengan jawaban, terkendala APBD seperti selama ini.
Penulis: M. Afiqul Adib
Editor: Kenia Intan
BACA JUGA Meromantisisasi Lamongan Adalah Hal yang Mustahil, Kota Ini Tercipta untuk Dicintai Apa Adanya
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.