Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Hiburan Musik

Barisan Lagu Dangdut yang Idealnya Tidak Perlu Dibawakan di Resepsi Perkawinan

Zulfan Fauzi oleh Zulfan Fauzi
24 Juli 2023
A A
Lagu Dangdut yang Haram Dinyanyikan di Resepsi Perkawinan (Unsplash)

Lagu Dangdut yang Haram Dinyanyikan di Resepsi Perkawinan (Unsplash)

Share on FacebookShare on Twitter

Janda di Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan, nyaris mencapai 700 orang. Sementara itu, duda berjumlah 2.181 orang. Apa yang salah dengan pernikahan mereka? Tidak saling cinta? Efek nikah muda?

Setelah menelaah semampunya terhadap fenomena perceraian di Kalsel, terbitlah sebuah kesimpulan. Penelitian saya menemukan bukti yang kerap diabaikan, yaitu deretan lagu dangdut di resepsi perkawinan.

Bagaimana bisa lagu dangdut menjadi penyebab bermunculannya janda dan duda?

Kata-kata adalah doa. Barangkali. Lirik lagu pun seperti itu, sehingga tiap bait syair yang dinyanyikan dan didengarkan dengan penuh perasaan bisa begitu meresap hingga menjelma jadi doa.

Di Kalimantan Selatan, lagu dangdut kerap dibawakan di acara resepsi perkawinan. Tentu tidak bisa dimungkiri bahwa lagu dangdut itu punya aura mistisnya tersendiri. 

Ketika musik dangdut didendangkan, sulit bagi pendengarnya untuk tidak sekadar menggoyangkan badan. Dan, ketika lagu dangdut mulai dinyanyikan di atas panggung, sangat sulit bagi pendengarnya untuk tidak ikut bergabung.

Kemeriahan resepsi perkawinan mungkin menjadi suatu standar bahwa acara hajatan itu sukses. Yang juga kelak diharapkan berimplikasi kepada hubungan suami dan istri. Maka, dengan pilihan itulah lagu dangdut dihadirkan. 

Musik dan lagu dangdut memiliki cara untuk membuatnya penikmatnya hanyut bergoyang atau sekadar menggoyangkan kaki secara diam-diam. Namun, banyak yang tidak sadar bahwa ada beberapa judul lagu yang seharusnya tidak dibawakan.

Lagu “Melanggar Hukum”

Apakah aku telah melanggar hukum bila mencintai suami orang lain?

Baca Juga:

2 Alasan Bioskop Belum Layak Didirikan di Demak

Cidro 2 Adalah Lagu Jawa Terbaik, yang Lain Minggir Dulu

Adakah undang-undang yang melarangnya?

Katakanlah aku melanggar pasal berapa?

Begitulah lirik pertama lagu dangdut yang berjudul “Melanggar Hukum” yang dibawakan Siti Badriah. Sebuah lirik yang terkesan nakal dan banal, apalagi jika harus dibawakan di sebuah acara resepsi perkawinan. 

Lirik dalam syair tersebut seolah-olah ingin mempertanyakan ulang bahwa jatuh cinta terhadap suami wanita lain itu bukanlah “kesalahan”. Dan itu dibuktikan dengan lirik berikutnya yang terkesan menggugat yaitu, “Katakanlah aku melanggar pasal berapa?”

Kemudian, kejutan tiba di lirik berikutnya dan lagu dangdut ini pun menjadi semakin nakal dan tidak elok untuk dimainkan di resepsi. Bahwa si aku ternyata bukan hanya sekadar jatuh cinta, tetapi juga ingin memiliki suami dari wanita lain.

“Tapi harus bagaimana? Aku terlanjur cinta, sehingga aku rela menjadi madunya, andai nanti aku ketahuan istrinya.”

Bayangkan jika ada tamu, mantan si suami yang belum move on, atau teman kerja si suami yang ternyata diam-diam menyimpan perasaan datang ke resepsi. Bisa saja dia seperti merasa mendapat sebuah pembenaran.

Maka, perkawinan yang tidak sampai seumur jagung itu pun akan memasuki zona bahaya. Karena sosok perempuan lain yang tidak merasa bersalah jika harus merebut suami orang lain.

Baca halaman selanjutnya

“Arjunanya Buaya”

Halaman 1 dari 2
12Next

Terakhir diperbarui pada 24 Juli 2023 oleh

Tags: arjunanya buayaDangdutinul daratistakemandulanlagu dangdutrhoma irama
Zulfan Fauzi

Zulfan Fauzi

Suka membaca. Tinggal di Gambut, Kalimantan Selatan.

ArtikelTerkait

Apa pun Genre Musik Kalian, Lagu Dangdut Wajib Ada di Acara Pernikahan terminal mojok

Apa pun Genre Musik Kalian, Lagu Dangdut Wajib Ada di Acara Pernikahan

15 September 2021
The Next Didi Kempot Adalah Acara yang Punya Beban Berat bagi yang Terlibat terminal mojok.co

The Next Didi Kempot Adalah Acara yang Punya Beban Berat bagi yang Terlibat

4 Januari 2021
Semua Lagu Akan Koplo Pada Waktunya dan Semua Orang Akan Joget Bareng Karenanya

Semua Lagu Akan Koplo pada Waktunya dan Semua Orang Akan Joget Bareng Karenanya

1 November 2019
Kontes Penyanyi Dangdut di Indonesia Itu Sungguh Kebanyakan Gimmick terminal mojok.co

Kontes Dangdut di Indonesia Itu Sungguh Kebanyakan Gimmick

30 September 2020
2 Alasan Bioskop Sebenarnya Belum Layak Didirikan di Demak

2 Alasan Bioskop Belum Layak Didirikan di Demak

20 Januari 2025
Menyebut Lagu Ojo Dibandingke Karya Abah Lala Bermental Playing Victim Itu Terlalu Goblok

Menyebut Lagu Ojo Dibandingke Bermental Playing Victim Itu Terlalu Goblok

20 Agustus 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

3 Sisi Lain Grobogan yang Nggak Banyak Orang Tahu

3 Sisi Lain Grobogan yang Nggak Banyak Orang Tahu

4 Desember 2025
5 Alasan Danau UPN Veteran Jatim Adalah Tempat Nongkrong Paling Romantis Sekaligus Paling Mlarat

5 Alasan Danau UPN Veteran Jatim Adalah Tempat Nongkrong Paling Romantis Sekaligus Paling Mlarat

2 Desember 2025
Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang (Unsplash)

Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang dengan Pesona yang Membuat Saya Betah

4 Desember 2025
Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang Mojok.co

Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang

5 Desember 2025
Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

3 Desember 2025
Saya Pengguna Setia Transjakarta dan Setuju kalau Tarifnya Naik asal 4 Hal Ini Terpenuhi Mojok.co

Saya Pengguna Setia Transjakarta dan Setuju kalau Tarifnya Naik asal 4 Hal Ini Terpenuhi

29 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.